Apakah si kecil termasuk salah satu anak yang hobi main dengan anabul? Jika iya, Bunda perlu berhati-hati dan memberi proteksi ekstra agar ia tetap aman dan terlindungi dari bahaya.
Menurut ahli, Genevieve Reisinger, seorang spesialis perilaku hewan, anak-anak, terlebih usia balita, belum bisa memahami bagaimana harus bersikap saat bermain dengan hewan peliharaan.
Umumnya anak-anak hanya senang karena bisa bermain, mengelusnya, mengajak berbicara dan berlarian bersama.
Karena itu, saat si kecil sedang berinteraksi atau main dengan anabul, Bunda bisa mempraktikkan beberapa tips berikut :
Baca Juga : Kapan Si Kecil Boleh Main dan Piara Hewan? Amankah?
1. Kenalkan Kebiasaan Hewan pada Si Kecil
Mengenalkan si kecil dengan kebiasaan hewan dapat membuatnya senantiasa aman.
Misalnya, saat si kecil bermain dengan anjing. Beri tahu ia kalau anjing tidak suka pelukan, ciuman atau tepukan. Anjing akan lebih menyukai jika punggungnya dielus dengan lembut.
Begitu pun saat si kecil bermain bersama kucing. Ajari ia untuk mengelus atau menggosok punggung kucing dengan lembut. Kemudian, ketika kucing mengeluarkan suara seperti dengkuran, Bunda bisa beri tahu si kecil bahwa itu berarti kucing merasa nyaman atau menyukainya.
2. Ajarkan Si Kecil untuk Menyayangi Hewan
Sama seperti manusia, hewan pun pasti memiliki perasaan.
Itu sebabnya Bunda perlu mengajak serta mengajari si kecil untuk menyayangi hewan, terlebih hewan peliharaan. Dengan menanamkan rasa cinta dan kasih sayang, maka kemungkinan si kecil untuk melukai atau menyakiti hewan sangat kecil.
Jangan lupa juga berikan contoh nyata bagaimana cara Bunda menyayangi hewan peliharaan di rumah agar si kecil dapat mencontohnya.
3. Jangan Biarkan Si Kecil Main dengan Anabul Sendirian
Meski sudah jinak, namun kadang perilaku hewan memang sulit ditebak.
Itulah mengapa, demi menjaga keamanan si kecil jangan pernah biarkan ia main dengan anabul sendirian ya, Bunda!
Selalu awasi si kecil saat sedang bersama anabul dapat menjadi sebagai salah satu upaya untuk mencegah terjadinya ‘kecelakaan’ seperti cakaran atau gigitan.
4. Jaga Kebersihan Supaya Si Kecil Aman Saat Main dengan Anabul
Sejumlah penelitian menyebut bahwa bayi atau anak yang terbiasa bermain dan tinggal bersama anabul jarang terserang penyakit. Hal tersebut terjadi karena sistem kekebalan tubuh si kecil jadi lebih baik jika terkena paparan kuman dalam kadar dan jenis yang tepat.
Sehingga dapat dikatakan memiliki hewan peliharaan bisa menjadi salah satu cara untuk meningkatkan imunitas si kecil sejak dini.
Namun, meski demikian, Bunda juga perlu waspada dan berhati-hati dengan berbagai penyakit yang ditularkan melalui hewan.
Dijelaskan oleh drh. Palestin, M.Imun dari K and P Clinic, Surabaya bahwa 70% penyakit yang ada di sekitar kita adalah zoonosis atau yang menular dari hewan ke manusia.
“Salah satu penyakit yang paling berbahaya dan bisa menular dari hewan ke manusia adalah toxoplasmosis (parasit) yang ada di pencernaan kucing. Makanya harus rajin membersihkan littler box setelah kucing BAK atau BAB,” jelas Dokter Palestin.
Selain itu, ada juga penyakit menular lainnya misalnya Parvo pada anjing yang disebabkan oleh Canine Parvovirus. Kemudian Leptospirosis pada anjing atau kucing yang disebabkan oleh bakteri Leptospira dan Trichophyton (ringworm) yang disebabkan oleh infeksi jamur.
“Karenanya, demi menjaga keamanan si kecil saat main dengan anabul, pastikan Bunda membersihkan kandang atau area bermainnya secara rutin. Bila perlu, Bunda juga bisa ajak si kecil untuk bersama-sama membersihkannya,” saran Dokter Palestin.
Baca Juga : Pentingnya Memilih Disinfektan Pet Friendly untuk Anabul di Rumah
5. Bersihkan Kandang dan Lingkungan Bermain Anabul dengan Disinfektan Pet Friendly dan Aman untuk Si Kecil
Nah, bagi Bunda yang bingung memilih disinfektan untuk membersihkan kandang atau lingkungan bermain anabul kesayangan Germ Killer bisa jadi solusi tepat.
Hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji terhadap patogen yang berhubungan dengan hewan oleh lembaga riset terpercaya di Singapura. Hasilnya membuktikan bahwa Germ Killer Surface dan Germ Killer Concentrate mampu membunuh virus, bakteri dan jamur penyebab penyakit pada hewan seperti :
- Parvo pada anjing yang disebabkan oleh Canine Parvovirus
- Leptospirosis pada anjing atau kucing yang disebabkan oleh bakteri Leptospira
- Trichophyton (ringworm) yang disebabkan oleh infeksi jamur
Selain teruji sebagai disinfektan pet friendly yang telah lolos uji toksisitas akut lethal dose 50 (LD50) oleh U.S. Environmental Protection Agency (EPA), Germ Killer juga terbukti aman untuk bayi atau si kecil, lho!
Germ Killer merupakan pelopor water-based and non-alcohol disinfectant yang diformulasikan dengan senyawa quats sebagai bahan utamanya. Alhasil disinfektan satu ini terbukti mampu membunuh berbagai virus, bakteri dan jamur hingga 9.999999% (7 Log).
Karena Germ Killer tidak mengandung alkohol, maka dapat dipastikan aman untuk berbagai jenis kulit, termasuk kulit sensitif. Bahkan, dapat digunakan untuk untuk semua usia, mulai dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia.
Baca Juga : Kenali Bahaya Kandungan Alkohol dalam Hand Sanitizer
6. Jangan Lupa Antisipasi Terjadinya ‘Kecelakaan’
Terakhir, jangan lupa selalu antisipasi terjadinya ‘kecelakaan’ seperti gigitan atau cakaran saat si kecil main dengan anabul ya, Bun.
Pastikan di rumah selalu tersedia kotak P3K yang berisi perban atau kasa steril, cairan antiseptik, obat merah, dan sebagainya sebagai langkah pertolongan pertama.
Lalu, Bunda juga perlu tahu kapan waktu tepat untuk membawa si kecil ke dokter saat terluka akibat bermain dengan anabul untuk menghindari hal-hal buruk yang tidak diinginkan.