Sempat viral kasus bayi minum air putih di Bogor yang membutnya harus menjalani perawatan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
Dikabarkan bahwa bayi tersebut lahir dalam kondisi normal dan sehat dengan apgar score 9/10. Namun pada pagi harinya kondisinya sudah memprihatinkan dengan bibir yang sudah kebiruan. Usut punya usut, hal tersebut terjadi karena sang nenek memberi air putih lantaran ASI ibu belum keluar.
Kasus seperti ini bukan yang pertama kali terjadi. Agar tidak kerap terulang, penting bagi ibu baru untuk mendapatkan edukasi untuk tidak memberikan bayi minum air putih atau cairan apapun selain ASI.
Bila perlu, edukasi ini juga diberikan pada orang-orang yang nantinya akan terlibat dalam pengasuhan sang bayi misalnya seperti suami, orang tua, mertua atau perawat.
Baca Juga : Serba Serbi Menyusui, Bunda Sudah Tahu Belum?
Penyebab ASI Keluar Sedikit atau Tidak Keluar Pasca Persalinan
Menyikapi kasus yang terjadi pada bayi di Bogor, DSA sekaligus Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Naomi Esthernita Fauzia Dewanto, Sp.A(K), bayi tidak boleh diberi asupan apapun selain ASI.
“Ibu nggak perlu panik kalau hari pertama ASI belum keluar. Sesuai fisiologi, akan ada proses laktogenesis. Jadi jangan berharap ASI langsung mengucur deras,” ungkapnya.
Laktogenesis sendiri adalah proses pengembangan kemampuan mengeluarkan air susu. Dikutip dari WebMD, ada 3 tahapan laktogenesis, yaitu :
- Tahap 1 dimulai setelah 16 minggu kehamilan dan terus berlanjut hingga separuh perjalanan kehamilan. Pada tahap ini akan terjadi kenaikan hormon estrogen dan progesteron yang berakibat pada perubahan ukuran dan bentuk payudara.
- Tahap 2 dimulai usai persalinan. Kebalikan dari tahap 1, di tahap 2, hormon progesteron akan turun. Sedangkan hormon prolaktin, kortisol, dan insulin akan naik untuk menstimulasi produksi ASI.
- Tahap 3 atau yang disebut tahap menyusui yakni saat puting dipenuhi saraf yang akan mengirim sinyal ke otak untuk melepas prolaktin dan oksitosin saat bayi mengisapnya.
Baca Juga : 6 Penyebab Produksi ASI Sedikit, Karena Salah Posisi?
Selain tahap laktogenesis penyebab lain dari ASI sedikit atau tidak keluar di awal kelahiran yakni jumlah kolostrum yang masih sedikit atau menyesuaikan dengan jumlah kebutuhan lambung si kecil.
Bayi Minum Air Putih Karena ASI Tidak Keluar Bukan Solusi
Meski air putih adalah minuman yang sarat manfaat bagi kesehatan, namun tidak bagi bayi. Berikut beberapa alasan mengapa bayi minum air putih saat usianya belum genap 6 bulan adalah hal yang sangat tidak direkomendasikan.
1. Bayi masih punya cadangan makanan sisa dari saat dalam kandungan
Nggak perlu khawatir kalau ASI tidak langsung keluar setelah melahirkan. Sebab apa? Ternyata bayi masih punya cadangan makanan sisa dari saat di dalam kandungan lho, Bunda. So, tenang saja dan jangan panik, ya!
2. Air putih dapat membuat perut bayi kembung
Bayi minum air putih justru dapat meningkatkan risiko perut kembung. Hal ini karena sebelum usia 6 bulan, pencernaan bayi belum mampu menyerap banyak cairan.
3. Air putih bukan minuman bayi karena dapat memicu terjadinya keracunan
Pemberian air putih pada bayi yang belum genap 6 bulan akan menyebabkan masalah kesehatan serius. Pasalnya tubuh bayi belum siap menerima air putih sehingga dapat membebani pencernaannya yang masih lemah.
Keracunan air putih dapat terjadi saat kadar natrium terganggu sehingga dapat memengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh bayi.
4. Air putih menyebabkan infeksi saluran pencernaan
Air putih yang diberikan pada bayi tidak selalu steril alias dapat terkontaminasi dengan berbagai bakteri atau virus. Hal inilah yang menyebabkan bayi rentan mengalami infeksi saluran pencernaan.
5. Bayi jadi kurang asupan nutrisi
Bayi masih sangat membutuhkan nutrisi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Itu sebabnya, bayi hanya memerlukan ASI atau susu formula yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Hal yang Harus Dilakukan Saat ASI Belum Keluar Pasca Persalinan
Lalu, apa yang harus Bunda lakukan saat ASI belum keluar pasca persalinan? Yuk simak 5 tips berikut!
- Jangan panik
- Hindari memberikan apapun pada si kecil seperti air putih, air gula, air tajin, madu atau yang lainnya
- Stimulasi payudara dengan tetap berusaha susui atau posisikan si kecil pada payudara
- Pumping payudara jika diperlukan
- Konsumsi makanan bergizi untuk membantu produksi ASI