check it now

Waspada TBC Pada Anak

Waspada sebab tak hanya orang dewasa, tapi anak-anak bahkan bayi baru lahir pun berisiko terinfeksi TBC lho!

Daftar Isi Artikel

TBC atau Tuberkulosis adalah suatu penyakit kronik menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang sebagian besar sering menginfeksi jaringan paru dan menyebabkan Tuberkulosis paru.

Selain pada paru, bakteri ini juga memiliki kemampuan menginfeksi organ tubuh lainnya sepertu selaput paru atau pleura, kelenjar getah bening, tulang, otak dan jaringan tubuh lainnya.

Lalu, apa saja gejala dan faktor pemicu TBC pada anak?

dr. Marlyn Cecilia Malonda, SpA dari RS Mayapada Hospital Tangerang menjelaskan ada beberapa gejala umum TBC pada anak yang perlu orang tua waspadai, misalnya :

  • Batuk dalam waktu lama ≥2minggu dan / berulang tanpa sebab yang jelas
  • Nafsu makan menurun (anoreksia) disertai gagal tumbuh (failure to thrive)
  • Berat badan menurun/tidak naik dalam 2 bulan terakhir meski telah diberikan upaya perbaikan gizi
  • Lemah, letih, lesu dan tidak aktif saat bermain

“Selain gelaja umum tadi, ditemukan juga gejala khusus seperti muncul benjolan di tulang belakang (gibbus), pembengkakan sendi (panggul, lutut dan ruas jari), kejang dan penurunan kesadaran, jantung bengkak hingga perut yang membesar, Jika ditemukan berbagai gejala tersebut segera lakukan skrining dan pemeriksaan,” lanjut Dokter Marlyn.

Apakah bedanya TBC pada anak dengan orang dewasa?

“TBC pada anak dan orang dewasa jelas berbeda, khususnya pada indentifikasi gejala, skrining, pemeriksaan dan diagnosis,” kata Dokter Marlyn.

Indentifikasi gejala TBC pada anak memerlukan investigasi lebih dalam dibanding orang dewasa karena terkadang gejalanya tidak khas dan bisa saja ditunggangi oleh infeksi bakteri lainnya.

Jika pada orang dewasa, pemeriksaan TBC dilakukan dengan dahak, namun pada anak biasanya pemberiksaan dahak anak menimbulkan false negative karena TBC pada anak jarang disertai dengan batuk dan bakteri Tuberkulosis dalam dahak anak juga terlalu sedikit.

“Diagnosa TBC pada anak memang tidak semudah pada orang dewasa. Karenanya perlu dilakukan beberapa pemeriksaan untuk menghasilkan diagnosa yang tepat seperti rontgen paru dan uji tuberkulin atau mantoux test,” lanjutnya.

Benarkah TBC dapat ditularkan melalui ciuman pada anak?

Belakangan beredar kabar kalau angka TBC pada anak meningkat, salah satu dugaannya karena akan sering dicium atau disentuh. Benarkah hal tersebut?

Merujuk pada Pusat Pengendalian dan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, TBC tidak menular melalui ciuman. Pasalnya, bakteri Tuberkulosis tidak terdapat di dalam air liur, melainkan di dalam percikan dahak yang keluar saat batuk atau bersin.

“TBC tidak menular melalui kontak fisik seperti mencium, menyentuh atau berjabat tangan dan berbagi makanan atau minuman. TBC biasanya menular lewat udara melalui percik renik atau droplet yang keluar pada seseorang yang terinfeksi TBC saat batuk, bersin, dan berbicara, atau kontak dekat dalam waktu lama juga dapat meningkatkan risiko penularan,” terangnya.

Lebih lanjut, DSA yang juga berpraktik di Kiddiecare Clinic Alam Sutera juga menegaskan bahwa TBC pada anak tidak menular karena anak-anak cenderung memiliki sedikit bakteri dalam sekresi lendir dan bantuknya pun tidak terlalu efektif untuk mengakibatkan berkembangnya bakteri.

“Namun semakin tinggi usia dan semakin parah penyakitnya, risiko penularan pun semakin besar. Karenanya perlu beberapa tindakan preventif untuk menghindari si kecil dari bahaya TBC sejak dini seperti pemberian vaksin BCG, mengajak anak untuk aktif bergerak atau olahraga setiap hari, mengonsumsi makanan bergizi untuk mencegah malnutrisi, hindari kontak langsung dengan penderita TBC aktif dan terapkan etika batuk dan bersin dengan tepat.” Tutup Dokter Marlyn.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti