Olahraga untuk anak punya banyak manfaat.
Dengan berolahraga, risiko anak terserang obesitas dapat diminimalisir.
Selain itu, olahraga juga bisa dijadikan hiburan sekaligus sarana membangun rasa percaya diri anak.
Upaya menanamkan kebiasaan berolahraga sejak kecil akan sangat berfaedah di masa dewasa.
Kelak ia akan lebih bisa mengontrol emosi dan fisiknya, sehingga diharapkan memiliki kualitas hidup dan kesehatan mental yang baik di tengah persaingan yang makin sengit.
Lalu, olahraga apa sih yang sebenarnya paling tepat untuk anak?
Umumnya, anak di bawah tiga tahun dapat melakukan olahraga sambil bermain. Misalnya jalan-jalan di taman, bermain monkey bar, menari sembari mengikuti irama musik, atau bermain lompat kanguru.
Sementara untuk anak di atas tiga tahun dapat diperkenalkan dengan olahraga lain seperti bersepeda atau berenang.
Khusus untuk anak di atas tiga tahun yang terlihat sangat aktif dan gemar ‘memanjat’ berbagai perabotan rumah, seperti meja, lemari, atau rak buku, maka wall climbing atau panjat tebing mungkin bisa dijadikan pilihan olahraga untuk anak.
Selain menyenangkan, wall climbing juga merupakan salah satu olahraga yang sarat manfaat, baik untuk fisik maupun mental anak.
Utamakan Keamanan
Di Indonesia, wall climbing mulai dikenal sejak tahun 1988.
Saat itu, 4 orang pemanjat berkebangsaan Prancis datang untuk memperlihatkan bahwa kegiatan memanjat sebenarnya tak hanya bisa dilakukan di gunung saja, tapi juga di dinding buatan.
Tak butuh waktu lama sejak diperkenalkan, wall climbing pun langsung menjadi salah satu olahraga yang populer.
Pasalnya bila dibandingkan dengan memanjat tebing di gunung atau rock climbing, olahraga yang satu ini memang lebih terjamin keamanannya. Sehingga relatif lebih mudah diterima dan diikuti oleh berbagai kalangan, baik orang dewasa maupun anak-anak.
Selain itu, wall climbing juga biasa dilakukan secara outdoor maupun indoor. Ukuran dan rentang jarak pijakan pada wall climbing pun bisa diatur sesuai dengan kebutuhan. Sehingga tak akan sama antara orang dewasa dengan anak-anak.
Misalnya untuk anak-anak, pijakan bisa dibuat lebih besar dan rentang jaraknya lebih pendek sesuai dengan langkah kakinya.
Untuk menjaga agar si kecil tetap aman, maka saat melakukan wall climbing, mereka wajib menggunakan tali pengaman, helm, pelindung siku, serta alat pengaman lainnya.
Dengan begitu, si kecil bisa mencoba wall climbing dan menuruti rasa penasarannya untuk mencapai titik puncak tanpa harus takut terjatuh dan luka.
Manfaat Wall Climbling
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, wall climbing merupakan olahraga yang sarat manfaat.
Bila ditinjau dari segi fisik misalnya, wall climbing akan membuat banyak otot bekerja, baik otot tubuh bagian atas maupun bawah seperti punggung, perut, bahu, lengan, dan kaki.
Selain itu, wall climbing juga akan membentuk tulang anak menjadi lebih kuat.
Jari jemarinya pun akan ikut terlatih sehingga akan mempermudah si kecil belajar menulis atau kegiatan lainnya yang membutuhkan kekuatan dan koordinasi jari tangan.
Tidak hanya itu, wall climbing juga dapat membantu mengasah koordinasi tangan dan kaki anak sehingga si kecil akan tumbuh lebih sigap dan seimbang.
Dan sama seperti olahraga lain, wall climbing dapat membuat tubuh anak menjadi lebih bugar.
Sementara dari segi mental, olahraga wall climbing dapat digunakan sebagai sarana untuk melatih keberanian si kecil. Saat mereka sudah mulai berani memanjat, bahkan sampai ke puncak, otomatis hal tersebut akan membantu meningkatkan rasa percaya dirinya.
Anak yang melakukan olahraga wall climbing juga dapat lebih sabar dan berhati-hati.
Sebab saat mulai memanjat, secara naluri akan muncul rasa takut jatuh sehingga otomatis mereka akan lebih berhati-hati. Perlu juga diketahui, bahwa semakin tinggi dinding, tentu akan semakin sulit rintangan yang harus dihadapi oleh si kecil.
Adanya faktor kesulitan tersebut akan melatih kesiapan mental anak kelak dalam menyelesaikan rintangan atau masalah yang mungkin timbul.
Nah, ternyata banyak sekali bukan manfaat positif dari olahraga wall climbing untuk anak-anak?
Jadi untuk apa khawatir? Selama diperhatikan secara detail kelengkapan alat dan tempat bermainnya, wall climbing akan menjadi olahraga yang menyenangkan sekalgus bermanfaat untuk tumbuh kembang si kecil. (/Sic)