Sleep training merupakan proses untuk membiasakan anak tidur sendiri tanpa bantuan orang lain. Dengan sleep training, si kecil akan memiliki kebiasaan tidur yang lebih baik dibanding anak yang melakukan co-sleeping atau tidur bersama orang tuanya.
Tak hanya itu, dengan membiasakan sleep training secara tidak langsung orang tua juga mengajarkan kemandirian pada si kecil serta mempersiapkan mentalnya ketika kelak ia memiliki seorang adik. Dengan begitu, saat anak beranjak dewasa, orang tua jadi tak terlalu sulit memintanya untuk tidur di kamar sendiri.
Meski tak semudah teorinya, namun Ayah dan Bunda tetap bisa mencoba melakukan sleep training menggunakan beberapa metode berikut yang dinilai ampuh untuk si kecil.
1. Ferber Method
Ferber method (metode interval) adalah metode sleep training pertama dengan cara meninggalkan anak di tempat tidurnya ketika sudah waktu tidur, lalu membiarkannya terlelap dengan sendirinya. Kemudian mengecek kembali selang beberapa menit secara interval.
Misalnya, di hari pertama hingga ketiga pada interval 3-5-10 menit. Setelah meninggalkan anak di tempat tidurnya, tunggu 3 menit dan cek kembali keadaannya. Apabila si kecil belum terlelap, berikan belaian hingga ia mengantuk lalu tinggalkan kembali dan cek selang 5 menit. Kemudian, cek kembali setelah selang 10 menit.
Pada hari berikutnya, tambahkan interval waktu pengecekan/kunjungan yang lebih lama agar si kecil bisa terbiasa dan terlelap dengan sendirinya.
2. Cry It Out
Menurut Alanna McGinn, pendiri Good Night Sleep, pelatihan tidur atau sleep training dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang membiarkan bayi untuk menenangkan diri atau dengan kata lain disebut ‘menangis’. Dengan menangis, si kecil akan belajar kemandirian dan problem solving untuk masalahnya.
Sama halnya dengan metode cry it out yang membiarkan si kecil menangis tanpa ditanggapi. Jadi, setelah Ayah dan Bunda meninggalkan si kecil di tempat tidur dan ia menangis, tunggu beberapa menit sebelum kembali melihat kondisinya sembari menghibur hingga tenang, Baru setelah itu, tinggalkan kembali saat tertidur.
Meski terasa kejam dan tak tega melakukannya, namun bila orang tua menyerah dan membiarkan anak selalu mendapatkan apa yang ia inginkan maka metode sleep training ini tak akan pernah berhasil.
3. Camp-it-out Method
Camp-it-out merupakan metode sleep training yang cukup populer dan paling banyak diguakan. Metode ini dilakukan dengan cara duduk atau berdiri di dekat tempat tidur anak kemudian Ayah dan Bunda menepuk perutnya atau memberikan belaian untuk menenangkannya, lalu secara bertahap mulai menjauh.
Nah, saat si kecil tiba-tiba terbangun atau rewel, gendong untuk menenangkan kemudian letakkan kembali di atas tempat tidurnya sebelum terlelap.
4. Bedtime-routine Fading
Bedtime-routine fading merupakan metode sleep training yang paling cocok digunakan apabila orang tua terbiasa menidurkan anak dengan cara dipeluk, dikeloni atau digendong. Caranya cukup dengan mengurangi waktunya hingga perlahan anak dapat tidur dengan sendirinya tanpa perlu melakukan rutinitas tadi.
Lalu bagaimana saat anak menangis? Jangan buru-buru masuk ke dalam ruangan dan menenangkannya ya!
Tunggulah sekitar beberapa menit baru gendong si kecil apabila tangisannya tak kunjung reda. Baringkan kembali di atas ranjang sebelum ia terlelap dan keluar dari ruangan.
5. Bedtime-hour Fading
Metode kelima ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan metode keempat, bedtime-hour fading lebih ke arah mengurangi atau mempersingkat waktu rutinitas yang dilakukan sebelum tidur.
Misalnya Ayah dan Bunda selalu menidurkan si kecil pada pukul 19.00, tapi karena masih rewel atau menangis, akhirnya mereka tidur pukul 19.30. Itu artinya sekitar 30 menit adalah rutinitas sebelum tidur dan waktu tidur alaminya pada pukul 19.30 tadi.
Lakukan hal ini beberapa malam dan buatlah catatan untuk melacak kapan si kecil akhirnya benar-benar tidur. Setelah itu, Ayah dan Bunda bisa alihkan rutinitas tadi dengan hal lain di luar tempat tidur dan bawa mereka ke tempat tidur pada waktu tidur alaminya.
Nah, itu tadi beberapa metode sleep training yang bisa Ayah dan Bunda coba lakukan untuk si kecil di rumah. Lakukan dengan sabar dan telaten hingga si kecil terbiasa tidur sendiri.
Ngomong-ngomong, kalau Ayah dan Bunda lebih tertarik menggunakan metode nomor berapa?