Setiap orangtua, baik Ayah maupun Bunda, tentu ingin memberi yang terbaik bagi buah hatinya.
Karena ambisi inilah tak jarang membuat orangtua lupa menjadi sosok yang menyenangkan.
Padahal, anak membutuhkan rasa aman, kasih sayang dan pengakuan khususnya dari orangtua agar mereka dapat mengaktualisasikan diri.
Selain itu, kebutuhan tersebut juga sangat penting untuk mewujudkan hubungan yang harmonis bagi orangtua dan anak.
Berikut 10 tips menjadi orangtua yang menyenangkan versi Sang Buah Hati.
1. Jadilah Orangtua yang Hangat untuk Anak
Seorang konselor asal Amerika, Trudi Griffin, LPC, MS, menegaskan bahwa hal yang paling penting bagi anak adalah cinta dan kasih sayang dari orangtua, khususnya Ibu.
Sebab hubungan pribadi antara orangtua dan anak adalah hal penting untuk membentuk kepribadian mereka di masa depan.
Penelitian mengatakan bahwa kasih sayang adalah keterampilan hidup yang penting untuk membantu seseorang menghadapi tantangan.
Sama halnya pada anak, kasih sayang yang tepat dari orangtua tentu akan menjadikan mereka lebih kuat dan tangguh.
Dengan pemberian kasih sayang yang tepat akan membuat anak tumbuh lebih berkualitas, percaya diri, dan tentu lebih dekat serta terbuka dengan Ayah maupun Bunda.
Kasih sayang dari orangtua juga dapat mengurangi risiko stres serta meningkatkan sistem imunitas anak.
Karenanya, jangan sungkan untuk mengekspresikan bentuk kasih sayang tersebut. Misalnya dengan ucapan sebelum melakukan aktivitas atau tidur, ciuman dan pelukan hangat.
2. Luangkan Waktu
Untuk membangun bonding yang baik jalinlah interaksi nyata dengan menghabiskan waktu bersama buah hati tercinta.
Temani dan dampingi segala aktivitasnya. Misalnya saat sedang belajar, atau bermain. Dengan begitu anak akan terus mengingat peristiwa yang dilalui bersama orangtuanya hingga dewasa kelak.
Meski sesibuk apapun, usahakan tetap fokus saat sedang bersama anak. Jangan membagi perhatian dengan aktivitas lain dulu misalnya mengecek gadget.
Memang anak tak akan serta merta protes, namun mereka dapat merasakan kalau perhatian orangtuanya tidak tertuju pada mereka.
3. Jangan Terlalu Menyibukkan Anak
Di era kemajuan teknologi, banyak orangtua yang tak ingin anaknya gaptek atau tertinggal dari teman-temannya. Lantas, anak akan disibukkan dengan berbagai aktivitas di luar sekolah seperti les atau kegiatan lainnya.
Padahal, memberi waktu luang untuk anak sekedar beristirahat atau bermain di rumah juga tak kalah penting. Jangan sampai anak menjadi stres karena terlalu disibukkan dengan banyaknya aktivitas tadi.
4. Bebaskan Anak Menentukan Pilihan
Stop beralasan “demi masa depan anak”. Mungkin saat anak beranjak dewasa mereka punya pilihan sendiri.
Daripada orangtua memaksa anak, lebih baik ajak berdiskusi dan bebaskan mereka menentukan pilihan sesuai minat dan bakatnya.
Selain membantu anak mencapai potensinya, membebaskan anak dalam menentukan pilihan juga melatih mereka agar lebih bertanggung jawab.
Pada masa ini, tugas orangtua hanyalah mengawasi dan memberikan dukungan agar mereka tetap pada jalur yang tepat.
5. Tetapkan Aturan yang Jelas
Membebaskan tak sama dengan membiarkan.
Meski anak bebas menentukan pilihan, orangtua tetap harus memberikan aturan-aturan yang jelas. Beritahu apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Aturan yang tegas dan jelas dapat membantu mendisiplinkan anak. Hal ini bisa dimulai dari aktivitas sederhana misalnya menentukan jam belajar dan menonton televisi atau meletakkan barang yang telah digunakan pada tempat semula.
Ayah dan Bunda juga boleh memberikan teguran atau punishment apabila anak melanggar aturan tadi. Namun perlu diingat, berikan punishment yang tak hanya membuat jera, tetapi juga mendidik.
6. Berikan Contoh Nyata
Jangan hanya membuat aturan, Ayah dan Bunda juga harus menjadi role model yang nyata bagi anak. Berikan contoh yang baik, agar anak pun bisa menirunya.
Misalnya saat memberi aturan untuk tidak memainkan gadget saat makan, maka Ayah dan Bunda juga tidak boleh melakukan hal demikian.
7. Dengarkan Keluh Kesah Anak
Mendengarkan anak adalah cara paling mudah menjadi orangtua yang menyenangkan bagi anak.
Meski terlihat sepele, namun mendengarkan dengan sungguh-sungguh cerita anak dapat menjadi cara memahami dan mengetahui apa yang mereka butuhkan.
Dengan menanamkan kebiasaan mendengarkan cerita atau keinginan anak akan membuat mereka merasa dihargai.
Alhasil saat mereka membutuhkan tempat bercerita mereka tak akan mencari orang lain, selain orangtuanya.
8. Berikan Dukungan Penuh
Meski terkadang apa yang menjadi pilihan anak tidak sesuai dengan yang diinginkan orangtua, namun sebagai orangtua yang baik harus tetap memberikan dukungan penuh.
Misalnya saat anak tertarik dengan sains dan ilmu pengetahuan maka orangtua bisa mendukungnya dengan menyediakan beragam buku bacaan seperti eksiklopedia.
Atau bila anak tertarik dengan dunia musik, orangtua bisa menyalurkan bakatnya dengan mengikutsertakan pada les musik atau kompetisi lain untuk mengembangkan potensinya.
Dukungan penuh dari orangtua dapat membuat anak lebih terbiasa mengeksplorasi berbagai hal dengan bebas dengan penuh percaya diri.
9. Luangkan Waktu untuk Pergi Berdua
Menjadi orangtua memang bukan pekerjaan mudah. Rasa lelah bisa saja datang tanpa mengenal waktu.
Karena itu, tak ada salahnya kok Ayah dan Bunda meluangkan waktu berdua untuk sekedar refreshing atau berjalan-jalan dua minggu sekali tanpa si kecil.
Titipkan si kecil pada kakek atau neneknya sehingga saat pergi berdua, Ayah dan Bunda tetap tenang.
10. Jangan Mengejar Kesempurnaan
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Begitupun menjadi orangtua.
Berhentilah mengejar kesempurnaan atau berekspektasi terlalu tinggi terhadap suatu hal. Mulailah fokus pada apa yang Ayah dan Bunda miliki.
Sebab hal dibutuhkan anak hanyalah orangtua yang selalu “ada” untuk mereka.