Syukurlah, seiring dengan perkembangan zaman ada banyak cara yang bisa dilakukan Ayah dan Bunda untuk mendapatkan momongan. Salah satu metode terbaru dan dianggap menjadi solusi untuk hamil adalah dengan melakukan suntik sperma.
Kini, adaa metode Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) yang termasuk dalam bentuk In Vitro Fertilition (IVF). Cara ini disebut-sebut sebagai alternatif yang dapat mempercepat pembuahan. Seperti apa sih informasi lengkapnya? Simak, yuk!
Baca Juga: Makanan Ini Bikin Bunda di TikTok Kena Hujat Netizen, Kok Bisa?
Apa Itu Suntik Sperma?
Dilansir dari Mayo Clinic, suntik sperma atau Intracytoplasmic Sperm Injection (ICSI) adalah prosedur penyuntikan langsung satu sel sperma hidup ke dalam pusat sel telur (sitoplasma). Prosedur ini dilakukan untuk membantu sel sperma mencapai pembuahan bagi pasangan yang sulit memiliki anak. Terutama, apabila masalah utamanya berada padaa infertilitas pria.
ICSI merupakan salah satu metode yang biasa digunakan dalam prosedur In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung. Dapat dikatakan, hampir setengah prosedur IVF menggunakan prosedur suntik sperma dalam praktiknya.
Persentase kesuksesan dalam menjalani metode ini ialah sekitar 50-80%. Ketika pembuahan melalui suntik sperma sudah terjadi, maka sel terus yang sudah dibuahi tadi akan kembali ditransfer ke dalam rahim. Kehamilan akan terjadi jika embrio menempel pada lapisan rahim Bunda.
Siapa Saja yang Bisa Melakukan Prosedur Ini?
Prosedur ICSI bisa dilakukan bila terdapat masalah infertilitas pada pria yang menjadi penyebab sulitnya terjadi kehamilan. Selain itu, berikut beberapa kondisi yang umumnya direkomendasikan untuk dilakukan suntik sperma.
- Produksi sperma Ayah kurang atau sedikit.
- Adanya masalah pada sperma, seperti bentuk sperma yang tidak normal, sperma tak mampu menembus sel telur, hingga gerak sperma yang lambat.
- Pria dengan masalah ereksi dan ejakulasi, seperti pada pasien diabetes atau cedera tulang belakang.
- Pria yang sebelumnya melakukan prosedur vasektomi dan vasektomi reversal. Prosedur suntik sperma direkomendasikan pada pasien vasektomi reversal karena adanya antibodi sperma yang mempengaruhi pembuahan.
Suntik Sperma Amankah Dilakukan? Adakah Risikonya?
Sebagai metode kehamilan buatan, tentu hal ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Prosedur ICSI memiliki beberapa kelebihan di antaranya adalah:
- Memberikan peluang dan kesempatan besar bagi pria dengan masalah infertilitas untuk memiliki buah hati dengan sel spermanya sendiri.
- ICSI bisa digunakan meski sebelumnya sudah melakukan KB pria jenis vasektomi.
Kekurangan sekaligus risiko yang muncul dari prosedur ini juga tidaklah sedikit. Di antaranya adalah:
- Kerusakan embrio. Tidak semua sel telur yang dibuahi akan berkembang menjadi embrio yang sehat, ada kemungkinan kerusakan sel telur dan embrio selama proses tersebut dijalankan.
- Kehamilan ganda. Prosedur ini memungkinkan Ayah dan Bunda memiliki peluang lebih besar untuk memiliki anak kembar. Suntik sperma berpeluang 30-35% untuk kembar 2 dan 5-10% untuk memiliki anak kembar 3.
- Cacat lahir. Prosedur ini dapat meningkatkan risiko cacat lahir. Selain itu, ada pula beberapa kelainan bawaan yang mungkin muncul, seperti sindrom Angelman, kelainan kromosom seks, hingga kemungkinan masalah infertilitas genetik pada anak.
Risiko lain yang mungkin muncul juga dapat berupa:
- Peningkatan risiko keguguran.
- Masalah jantung pada bayi yang lahir.
- Munculnya risiko keterlambatan belajar pada anak.
- Peningkatan risiko infertilitas saat anak dewasa.
Maka dari itu, meski metode suntik sperma memberikan peluang dan kesempatan tinggi untuk memiliki momongan, namun ada beberapa risiko yang harus Ayah dan Bunda konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum memutuskan untuk melakukan inseminasi buatan.