check it now

Si Kecil Sering Iseng, Perlukah Penanganan Khusus?

Anak iseng

Daftar Isi Artikel

Sumber: freepik

“Anak saya sering iseng dan membuatnya temannya menangis. Apakah perilaku tersebut merupakan kenakalan yang sering terjadi? Atau memerlukan penanganan khusus?”

Mengatasi anak yang iseng/jahil memang gampang-gampang susah. Namun satu hal yang perlu diingat oleh orangtua bahwa anak yang iseng bukan berarti nakal. Meski memang tak bisa dipungkiri setiap orangtua pasti merasakan kekhawatiran apabila si kecil berperilaku demikian.

Sebenarnya, di balik semua keisengannya, si kecil pasti memiliki alasan tersendiri yang mungkin tidak diketahui orangtua. Perilaku tersebut tentu perlu mendapatkan penanganan khusus agar tidak terulang kembali.

Menurut psikolog anak, Fabiola Priscillia Setiawan, M.Psi., sebelum mengatasi perilaku iseng si kecil, orangtua perlu mengingat kembali adakah kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi, baik secara fisik, psikologis, maupun kebutuhan sosialnya.

“Perilaku iseng pada anak bisa saja mencerminkan kebutuhan mereka akan perhatian atau kurangnya pengetahuan mereka dalam menerapkan cara menjalin hubungan pertemanan yang menyenangkan.” ujar Fabiola.

Oleh karenanya, hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah menemukan penyebab dari perilaku tersebut. Setelah memahami penyebabnya barulah orangtua dapat membantu mereka untuk menunjukkan perilaku yang lebih baik di kemudian hari.

sumber: freepik

Berdasarkan pemahaman mengenai penyebabnya, berikut beberapa hal yang bisa orangtua lakukan:

Tips mengatasi anak yang iseng, antara lain:

1. Mengajari berbagai hal positif

Jika perilaku ‘iseng’ si kecil terjadi karena kebutuhan diperhatikan, maka orangtua dapat mengajarkan berbagai cara yang lebih positif untuk mendapatkan perhatian dari teman atau lingkungan sosialnya. Misalnya si kecil jago bermain bola, maka mintalah si kecil untuk mengajak teman-temannya bermain bersama.

Selain itu orangtua juga dapat mengajarkan si kecil bagaimana cara untuk memulai berinteraksi yang tepat. Misalnya dengan menanyakan hobi teman, menawarkan untuk bermain bersama di rumah, dan lain sebagainya.

Tak lupa, orangtua juga harus sering mengajak si kecil berdiskusi mengenai bagaimana perasaannya jika ada teman yang iseng terhadapnya sampai membuatnya menangis.

2. Membiasakan berperilaku baik

Orangtua bisa mulai membiasakan si kecil untuk berperilaku sopan dan baik kepada setiap orang yang ditemuinya, entah orang yang mereka kenal atau tidak. Tak hanya itu, si kecil juga harus diajari bagaimana berperilaku hormat terhadap orang yang lebih dewasa dari mereka.

Contohnya seperti membiasakan mengucap salam, permisi, maaf, tolong, dan terima kasih. Berikan juga pemahaman bahwa dengan berperilaku demikian tentu maka mereka akan disenangi oleh teman-temannya.

Satu hal yang tak kalah penting untuk diketahui bahwa orangtua adalah sosok yang selalu ditauladani dan dijadikan contoh oleh si kecil. Karenanya, orangtua juga harus memberikan contoh perilaku yang baik secara konkret sehingga hal tersebut bisa tertanam pada si kecil sejak dini.

Jangan ragu untuk mengajak si kecil bersilaturahmi ke rumah tetangga/ kerabat sehingga mereka bisa berlajar cara berinteraksi dengan matang melalui orangtuanya.

3. Selalu berikan pujian dan motivasi yang membangun

Saat si kecil telah menunjukkan perubahan yang positif, jangan sungkan untuk memberinya pujian dan motivasi agar ia tetap konsisten berperilaku baik.

Yakinkanlah si kecil bahwa mereka adalah pribadi yang baik dan harus bersikap baik dengan semua orang agar mereka pun selalu menadapat kebaikan dari orang lain.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti