Masalah keputihan masih menjadi masalah serius bagi sebagian wanita. Pasalnya tidak sedikit yang mengira keputihan dapat menghambat kehamilan. Apakah hal tersebut benar?
Menurut dr. Martina Claudia, SpOG, keputihan adalah hal normal. Biasanya keputihan terjadi ketika seorang wanita memasuki masa subur. Keputihan ditandai dengan keluarnya lendir atau cairan jernih/putih dan tidak beraroma.
Selain itu, tekstur keputihan pun bervariasi, ada yang sedikit lengket dan elastis serta keluar dalam jumlah yang berbeda-beda.
“Biasanya tergantung siklus mensturasi. Keputihan akan cenderung meningkat saat masa ovulasi atau pelepasan sel telur di rahim datang,” jelas dr. Claudia.
Keputihan yang Menghambat Kehamilan
Dokter Claudia membenarkan bahwa keputihan dapat menghambat kehamilan dengan catatan cairan yang keluar di luar kategori normal.
“Misalnya cairan/lendir berwarna kuning atau hijau, beraroma tidak sedap dan diiringi rasa gatal di bagian organ kewanitaan,” jelasnya.
Pasalnya salah satu hal yang mempengaruhi proses kehamilan adalah kondisi vagina yang sehat dan berfungsi normal. Karena itu, apabila mengalami keputihan yang tidak wajar (disebabkan oleh infeksi) segera periksakan ke dokter agar dapat ditangani sehingga tidak menghambat kehamilan.
“Bila keputihan dirasa tidak wajar, jangan berdiam diri atau melakukan pengobatan sendiri yang diperoleh dari internet karena belum tentu aman dan efektif. Segera konsultasi dan periksakan dengan dokter atau ahlinya ya,” tutup dokter Claudia.