Kehamilan seharusnya menjadi masa yang paling membahagiakan bagi seorang Ibu. Namun terkadang, ada berbagai momok yang menghantui dan meresahkan ibu hamil selama proses kehamilan.
Momok bagi ibu hamil merupakan berbagai jenis kekhawatiran yang menimbulkan ketakutan besar. Kondisi ini bisa muncul dengan jenis ketakutan yang berbeda-beda sesuai usia kandungannya.
dr. Adriansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG, M.Kes. menyebut bahwa momok bagi ibu hamil ini sangat dipengaruhi oleh faktor psikis dan psikologis.
“Tidak bisa dipungkiri bahwa segala hal yang menghantui dan menimbulkan kekhawatiran berlebih, berkaitan dengan pikiran atau kalbu, itu besar kaitannya dengan faktor psikologis ibu hamil,” jelasnya.
Meski begitu, dokter yang kerap disapa Dokter Dara ini juga menjelaskan bahwa momok yang menghantui ibu hamil ini merupakan hal yang natural.
Menurutnya, ketakutan selama masa kehamilan memang menjadi bagian dari sifat manusia, terutama perempuan.
Sebab, berbagai momok ini muncul sebagai bukti bahwa si calon Bunda tidak ingin kandungannya bermasalah. Kekhawatiran yang ada adalah bentuk defense mechanism Bunda untuk mencegah hal-hal buruk terjadi pada janin yang dikandungnya.
Momok saat hamil ini ternyata tak hanya dialami oleh Bunda yang baru merasakan kehamilan pertama, lho! Bunda yang telah berpengalaman mengandung hingga dua-tiga kali juga pasti merasakan hal tersebut.
“Rata-rata, semua ibu hamil pasti mengalami hal ini, meski sudah hamil kedua atau ketiga, kekhawatiran tentang kandungannya pasti ada,” ungkap Dokter Dara.
Lantas, Apa Saja Momok Ibu Hamil Pada Setiap Usia Kehamilan?
Dokter yang berpraktik di Brawijaya Hospital Saharjo ini menyebutkan berbagai jenis momok yang seringkali dikeluhkan para ibu yang sedang mengandung di tiap trimesternya.
1. Trimester Pertama
Pada trimester pertama, kondisi yang seringkali menjadi ketakutan besar ibu hamil adalah keguguran dan perdarahan.
2. Trimester Kedua
Ketika ibu hamil mulai memasuki trimester kedua, ketakutannya berubah. Ketakutan di trimester kedua ialah ketika Ibu hamil merasa tidak ada perkembangan signifikan pada perutnya. Muncul pertanyaan seperti, “di trimester kedua kenapa perutnya belum besar ya? Orang lain kok sudah buncit, tapi saya masih kecil saja?”.
3. Trimester Ketiga
Tantangan dan ketakutan di trimester ketiga ialah ketika ibu hamil merasa bahwa janin yang dikandungnya kurang gerak. Tentu hal ini membuat cemas dan menimbulkan tanda tanya besar. “Apakah si dedek bayi baik-baik saja? Kenapa gerakannya pasif ya?”
Baca Juga: Tips Cepat Melahirkan, Ini 11 Cara Rangsang Konstraksi yang Aman!
Apa sih yang Menyebabkan Momok Kehamilan?
Seperti yang disinggung di atas, bahwa munculnya momok atau ketakutan pada masa kehamilan ini dipicu oleh faktor psikologis yang mudah cemas dan khawatir.
Meski begitu, Dokter Dara menyebutkan beberapa faktor lain yang menyebabkan munculnya kondisi tersebut.
1. Situasi dan Kondisi Ibu Hamil
Ibu hamil yang berada pada kondisi atau situasi yang tidak memberikan keamanan untuknya, rentan dihantui oleh berbagai ketakutan selama mengandung.
Hal ini bisa terjadi pada ibu hamil yang jauh dari suaminya, sedang dalam kondisi yang membuatnya stress, dan situasi lain yang kurang mendukung faktor emosional dan psikologis ibu hamil.
“Contohnya pada ibu hamil yang suaminya tentara atau profesi lain yang mengharuskannya untuk jauh dari rumah, maka hal ini bisa mempengaruhi psikis ibu hamil dan membuatnya tambah kepikiran, seperti bagaimana kalau kandungannya bermasalah sementara suami jauh dari rumah, dan sebagainya,” ujar Dokter Dara.
2. Faktor Sosial, Ekonomi, dan Pendidikan yang Rendah
Faktor sosial dan ekonomi juga berpengaruh dalam munculnya momok menakutkan saat hamil. Sebab, hal ini pasti berkaitan dengan tingkat pendidikannya.
Momok ini hadir ketika ibu hamil terlalu overthinking dengan kondisinya tanpa berusaha untuk mencari tahu atau mengakses informasi yang benar terkait kandungannya.
“Orang yang pintar, dia akan mencari informasi yang benar, sementara orang yang tingkat sosial ekonomi dan pendidikannya berada di tengah ini seringkali overthinking dengan kondisinya tapi malas mencari informasi yang benar,” kata Dokter Dara.
Lalu, Bagaimana Cara Menangani Momok Kehamilan?
Dokter yang juga sering memberikan edukasi terkait kehamilan dengan nama @spogman ini menyatakan bahwa momok selama kehamilan hanya bisa diperangi dengan edukasi yang mumpuni.
“Cari informasi yang mudah dan bersifat edutainment, edukasi dan entertainment, itu bisa didapat dari konten dokter-dokter di Instagram, TikTok, dan Youtube,” paparnya.
Selain itu, ibu hamil juga harus mengurangi akses terhadap konten kehamilan yang membuatnya gelisah dan khawatir.
“Jangan akses berita tentang artis ini anaknya begini atau semacamnya yang membuat Bunda worry. Selama kehamilan itu, kalau orang dulu bilang, dengar dan lihat hal-hal yang baik dan bagus-bagus saja,” ujarnya.
Tips Khusus ala Dokter Dara agar Kehamilan Lancar Hingga Persalinan
Dokter yang juga berpraktik di Siloam Hospital Semanggi – MRCCC ini memberikan tips khusus yang bisa dilakukan ibu hamil agar terhindar dari berbagai momok menakutkan selama kehamilan.
Menurutnya, kehamilan itu adalah tentang peace of mind, kedamaian pikiran. Oleh sebab itu, ibu hamil sebaiknya menghindari membaca atau melihat hal-hal yang kurang mengenakkan.
Sebagai gantinya, akseslah konten-konten atau hal-hal yang membuat ibu hamil lebih bahagia dan semangat menjalani masa kehamilan.
Hal ini juga bisa dilakukan dengan mendengarkan hal-hal yang mendukung kehamilan sehat, seperti mengakses edukasi dokter di media sosial, membaca buku, melakukan kegiatan spiritual, dan sebagainya.
“Atur diri kita untuk mendengar dan mengakses hal-hal yang lebih positif, yang negatif atau kurang positif dihindari dulu, anggap saja tidak ada,” tutupnya.