check it now

Realfood Momiku Hadirkan Vitamin Jelly Stick untuk Cegah GTM

Hore! Realfood Momiku hadir dengan produk jelly stick pertama yang bisa cegah GTM dan jaga imun anak. Si Kecil sudah coba, Bun?

Daftar Isi Artikel

Seperti yang kita tahu, masalah makan dan kesehatan anak masih menjadi hal crusial yang harus dihadapi Ibu di Indonesia. Berangkat dari masalah tersebut, Realfood Indonesia dengan bangga meluncurkan brand terbarunya yakni “Realfood Momiku”.

Ayida Martas Sulfa, Marketing Communications Realfood, memaparkan bahwa Realfood Momiku merupakan brand pertama yang diluncurkan Realfood Indonesia untuk Mom & Kids.

“Selama ini di pasaran banyak jenis vitamin atau suplemen untuk anak tapi kadang anak tuh menolak untuk mengonsumsinya. Mungkin karena rasanya yang nggak enak. Kalau pun mereka mau pasti biasanya yang bentuknya gummy dan manis. Tapi sayangnya, pasti kandungan gulanya sangat tinggi. Karena itulah kami hadirkan Realfood Momiku dengan produk jelly stick,” ungkap Ayida.

Jelly stick ini, kata Ayida, dibuat dengan bahan berkualitas tinggi seperti sarang burung walet dan kstrak buah-buahan yang tinggi vitamin. Cocok untuk meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil dan meningkatkan nafsu makan.

“Jadi sudah pasti aman karena tanpa pemanis, pewarna dan pengawet,” imbuhnya.

Dengan tagline “Jaga Imun Bebas GTM”, Realfood mengajak Bunda untuk lebih aware dalam menjaga kesehatan tubuh anak terutama di musim pacaroba seperti saat ini.

Baca Juga : 6 Kesalahan Makan Penyebab Si Kecil GTM

Solusi Masalah Makan pada Anak

dr. Deva Putriane, Cht, CPHCT, Breastfeeding & IYCF Counselor menjelaskan bahwa masalah makan seperti GTM atau trauma makan umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan anak.

“Tak bisa dipungkiri sekarang kita hidup di era yang serba mudah, modern, dan canggih. Termasuk untuk mengakses berbagai informasi atau konten di media sosial. Kadang, setelah melihat konten yang menginspirasi, ekspektasi Ibu ke anak jadi tinggi. Alhasil Ibu sering memaksakan kehendaknya. Misalnya saat melihat anak orang lain bisa lahap makan tanpa gula garam, lalu Ibu berpikir anak saya juga pasti begitu. Padahal itu salah besar. Sebab apa yang works di orang lain, belum tentu works di anak kita,” papar Dokter Deva.

Pada kesempatan yang sama Dokter Deva juga menjelaskan bagaimana sih cara memberikan terapi pada anak yang susah makan. Yuk simak, Bun!

  • Pertama, gali perilaku makan anak. Apakah feeding rules nya sudah benar atau belum.
  • Pastikan anak tidur cukup. Tidur nyenyak di malam hari akan membuat metabolisme anak baik. Sebab di malam hari ada hormon pertumbuhan yang muncul sekitar jam 12-2 pagi.
  • Jangan menyembunyikan makanan dari anak. Contohnya, ia tidak suka makan ayam jadi jangan disembunyikan dengan mengolah ayam menjadi nugget atau yang lainnya.
  • Tunjukan bentuk makanan asli pada anak. Kenalkan ia dengan semua jenis makanan yang ada. Bila perlu libatkan dalam proses pengolahannya.
  • Jangan mudah men-diagnose anak tidak menyukai makanan A atau B saat pertama kali mengenalkan.
  • Apabila anak benar-benar ada alergi segera cari tahu dengan ahlinya.

“Kita harus bikin anak nyaman dengan memberikan makanan yang real, tanpa pengawet dan banyak manfaatnya serta vitamin yang alami. Jadi ketika tubuhnya nyaman, maka nafsu makannya juga tinggi,” kata Dokter Deva.

Mengenalkan Makanan Ke Anak : Ibu Harus Siap dengan Penolakan

Pada kesempatan yang sama Citra Ayu Mustika, Momfluencer yang turut hadir di acara launching juga bercerita pengalaman masalah makan buah hatinya.

“Kalau bicara masalah makan, pasti semua anak pernah mengalaminya, termasuk anak saya. Tapi dari situ saya belajar dan berusaha mengerti bahwa anak juga manusia, sama seperti kita. Kita pun kadang punya rasa malas untuk makan, kan? Sejak itu, saya tidak mau berekspektasi tinggi ke anak juga tidak memaksa mereka,” ungkap Citra.

Kalau sedang mengenalkan makanan ke anak, kata Citra, kita harus siap dengan penolakan.

“Kita yang harus sabar. Jangan cuma sekali dua kali mengenalkan makanan ke anak. Sebab apa? untuk pertama kali kenal makanan baru anak tuh butuh sampai 15 kali, lho. Jadi jangan bosan dan harus banyak sabar,” imbuhnya.

Realfood Momiku : Langkah Awal Mendukung Gerakan Bebas Stunting & Gerakan Tutup Mulut (GTM)

Pembuatan Realfood Momiku menjadi salah satu langkah awal dari Realfood untuk mendukung gerakan Generasi Bebas Stunting di Indonesia serta fenomena GTM anak saat masa tumbuh kembang.

“Produk makanan untuk anak-anak yang betul-betul sehat itu masih sangat dibutuhkan. Namun sayang, opsinya masih sedikit dan kadang kualitasnya juga tidak terjamin. Kami berharap, hadirnya Realfood Momiku dapat menjadi solusi praktis untuk membantu menjaga imunitas dan kesehatan si Kecil,” ungkap Jennifer P. Widjaja, Chief Marketing Officer Realfood.

Karena terbuat dari bahan berkualitas dan 100% aman, makanya Realfood Momiku Jelly Stick dapat dikonsumsi mulai usia 3 tahun.

Realfood Momiku Jelly Stick juga tersedia dalam dua varian rasa yang pasti disukai si Kecil.

Realfood Momiku

Ada “Mikumuno” yang mengandung Sarang Burung Walet, Epidermal Growth Factor (EGF), Elderberry, dan Biji Bunga Matahari yang bermanfaat untuk menjaga imunitas tubuh anak.

Lalu ada “Hap Hap” yang mengandung Sarang Burung Walet, Temulawak, Madu, dan Elderberry untuk membantu meningkatkan nafsu makan anak.

Si Kecil wajib coba ya, Bun!

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti