check it now

Rahasia Masa Depan Cerah

Daftar Isi Artikel

Ingin pendidikan dan kehidupan si kecil kelak terjamin? Bisa kok. Asal kita tahu cara tepat merencanakan keuangan dari jauh hari.

Tak bisa dipungkiri, biaya hidup dan pendidikan seorang anak semakin lama memang semakin mahal. Tapi hal tersebut bukan berarti tidak bisa disiasati. Selama semuanya direncanakan dengan baik, menyekolahkan anak di sekolah yang berkualitas tetap bisa kita berikan. Berikut perbincangan SBH dengan Financial Planner, Muljono, mengenai tips dan trik sukses merencanakan keuangan agar masa depan sang buah hati kelak bisa tetap terjamin.

T : Biaya hidup seorang anak di jaman sekarang semakin tinggi. Menurut Anda, mulai kapan sebaiknya orangtua menabung untuk si kecil?

J : Ketika kita menikah, maka otomatis kita sebenarnya juga tahu bahwa salah satu tujuan dari pernikahan adalah memiliki keturunan atau anak. Karena itu, begitu komitmen pernikahan didengungkan, maka sebaiknya kita harus mulai mempersiapkan berbagai biaya yang diperlukan kelak jika istri mengandung. Selain meliputi biaya persalinan, tentu kita juga harus mempersiapkan biaya keperluan bayi seperti pakaian, mainan dan lain sebagainya.

Nah, begitu si bayi lahir, idealnya kita mulai masuk persiapan dana pendidikannya. Dalam mempersiapkan dana pendidikan sang buah hati , akan lebih baik jika sedari awal kita juga tahu, dimana kira-kira si kecil nanti akan disekolahkan, mulai dari jenjang Kelompok Bermain sampai Universitas. Dengan berancang-ancang mengetahui sekolah mana kelak yang akan diambil, maka dana yang harus dikeluarkan juga dapat lebih diprediksi.

T : Berapa persen sih idealnya dana yang harus disisihkan dari penghasilan orangtua agar bisa menabung dengan aman untuk si kecil?
J : Idealnya investasi yang dikeluarkan untuk dana pendidikan anak berkisar antara 10% sampai dengan 30% dari penghasilan yang diperoleh keluarga setiap bulannya.
T : Bisakah diberikan gambaran berapa rata-rata kenaikan biaya pendidikan anak tiap tahunnya?
J : Berdasarkan pengalaman, kenaikan rata-rata biaya pendidikan seorang anak berkisar 15% per tahun.
T : Untuk menyiasati kenaikan tersebut, apa yang harus dilakukan oleh orangtua?
J : Hal pertama yang harus dilakukan tentu mempersiapkan dana pendidikan anak sedini mungkin lewat berbagai instrumen investasi yang jangka waktunya disesuaikan dengan kebutuhan agar pengembangannya lebih optimal. Jadi pembentukan dana pendidikan tidak hanya dengan menabung saja tetapi harus berani juga berinvestasi sesuai dengan profil resiko yang dimiliki demi kebutuhan keluarga. Karena dengan berinvestasi kita bisa melampaui tingkat inflasi yang terjadi. Untuk jangka pendek kita bisa berinvestasi dalam bentuk tabungan pendidikan, deposito, dan reksadana pasar uang. Jangka menengah bisa menggunakan deposito, reksadana pasar uang dan reksadana campuran. Sementara untuk jangka panjang bisa lewat reksadana campuran, reksadana saham, saham dan emas
T : Bisakah dijelaskan lebih lanjut mengenai berbagai jenis investasi tersebut?
J : Tabungan Pendidikan biasanya diluncurkan oleh bank yang peduli dengan dunia pendidikan. Dibandingkan tabungan biasa, suku bunganya biasanya lebih tinggi dan memiliki jangka waktu yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Hasil yang bisa diperoleh lewat tabungan pendidikan berkisar 3-7 persen. Disamping itu, ada pula tabungan pendidikan yang diluncurkan perusahaan asuransi dimana jumlah bunga yang dihasilkan tergantung dari penempatan investasi oleh perusahaannya.
Reksadana Pasar Uang, investasi jenis ini adalah untuk pembentukan dana pendidikan antara 1-3 tahun. Imbal hasil atau jumlah bunga dari investasi jenis ini lebih baik daripada deposito yaitu sekitar 7-12 persen
Reksadana Campuran, jangka waktunya antara 3-5 tahun. Reksadana jenis ini mengelola dana untuk diinvestasikan dalam pasar uang dan saham. Imbal hasil yang diperoleh sekitar 10-15 persen
Reksadana Saham adalah untuk pembentukan dana pendidikan lebih dari 5 tahun. Reksadana ini mengelola dana untuk diinvestasikan dalam pasar modal. Imbal hasil yang diperoleh berkisar 15-25 persen
Kemudian investasi dalam bentuk Emas yang sifatnya jangka panjang. Dari tahun ke tahun, harga emas selalu meningkat. Dan patut diperhatikan, yang dimaksud emas dalam hal ini adalah logam mulia bukan perhiasan. Mengapa? Karena dalam perhiasan ada biaya pembuatan dan biasanya emas yang digunakan untuk perhiasan tidak 100 persen murni.
Terakhir adalah Saham yaitu investasi yang sifatnya juga jangka panjang, konsisten dan mempunyai imbal hasil yang tinggi. Untuk investasi jenis ini diperlukan pengetahuan yang baik mengenai analisa teknikal dan analisa fundamental.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates