Setelah melahirkan, umumnya Bunda akan langsung fokus mencari cara agar produksi ASI tetap deras dan lancar. Salah satunya dengan mengonsumsi ASI booster, baik dalam bentuk suplemen, makanan hingga minuman herbal.
Pertanyaannya, sebenarnya perlukah busui minum ASI booster? Adakah cara alami yang lebih efektif untuk meningkatkan produksi ASI? Yuk temukan jawabannya di sini!
Apa Itu ASI Booster?
Sebelum membahas lebih jauh terkait perlukah busui minum ASI booster agar produksi ASI-nya deras, lebih baik kita cari tahu dulu apa yang dimaksud ASI booster!
ASI booster adalah istilah untuk makanan, minuman, atau suplemen yang diklaim dapat merangsang produksi ASI. Bentuknya sangat beragam, mulai dari daun katuk, teh herbal, cookies laktasi, hingga suplemen kapsul yang dijual bebas.
Beberapa ASI booster memang mengandung bahan galaktagog, yaitu zat alami yang dipercaya dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Namun, perlu diingat bahwa efektivitasnya bisa berbeda-beda pada setiap Bunda, tergantung kondisi tubuh, hormon, dan pola menyusui.
Jadi, perlukah minum ASI booster untuk memperbanyak ASI? Jawabannya tidak selalu perlu!
Seperti yang kita tahu, ASI bekerja berdasarkan prinsip supply and demand. Jadi, semakin sering payudara dikosongkan, melalui menyusui langsung atau pumping, semakin banyak ASI yang akan diproduksi. Itu artinya, frekuensi menyusui lebih berpengaruh daripada jumlah booster yang dikonsumsi.
Booster ASI Alami Selain Suplemen
Selain suplemen, ada beberapa makanan alami yang diketahui memiliki efek galaktagog dan bisa membantu melancarkan ASI seperti:
- Daun katuk: mengandung senyawa yang merangsang hormon prolaktin dan oksitosin, yang berperan penting dalam produksi dan pengeluaran ASI.
- Daun kelor: tinggi nutrisi, kaya zat besi, vitamin C, dan antioksidan.
- Oatmeal: mengandung zat besi dan serat yang tinggi untuk mengatasi stres dan kelelahan.
- Kacang almond dan biji-bijian: merupakan sumber lemak baik dan protein yang mendukung kualitas ASI.
- Bawang putih: mampu meningkatkan cita rasa ASI dan mendorong bayi menyusu lebih lama.
- Pepaya muda: mengandung enzim dan nutrisi yang baik untuk produksi ASI.
- Air putih: cairan penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi sehingga proses menyusui lancar dan bebas drama.
Baca Juga : 25 Asupan Pelancar ASI Paling Ampuh, Busui Wajib Coba!
Selain makanan, apa lagi ya yang bisa membantu ASI agar tetap deras dan lancar?
1. Menyusui dan Pumping Secara Rutin
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ASI bekerja berdasarkan prinsip supply and demand. Jadi semakin sering dikeluarkan, semakin cepat tubuh merespons dengan memproduksi lebih banyak lagi.
Idealnya, Bunda bisa pumping setiap 2-3 jam, termasuk di malam hari.
Agar hasil pumping lebih maksimal, Bunda juga perlu memilih pompa ASI yang tepat dan sudah tersertifikasi hospital grade salah satunya seperti Youha.
2. Memperbaiki Teknik Menyusui
Pastikan pelekatan bayi pada payudara sudah tepat. Jika perlu, konsultasi dengan konselor laktasi untuk mengevaluasi posisi dan teknik menyusui.
3. Selalu Lakukan Skin-to-Skin Contact
Kontak langsung antara kulit Bunda dan bayi bisa merangsang hormon oksitosin, yang membantu refleks pengeluaran ASI.
4. Istirahat Cukup dan Manajemen Stres
Kelelahan dan stres tinggi dapat menghambat hormon prolaktin dan oksitosin. Oleh karenanya, pastikan Bunda memiliki waktu istirahat yang cukup dan minta dukungan dari orang sekitar untuk membantu.
5. Lakukan Pijatan Payudara
Melakukan pijatan ringan atau menggunakan kompres hangat sebelum menyusui bisa membantu melancarkan aliran ASI.
ASI booster memang bisa menjadi opsi tambahan, tetapi bukan satu-satunya solusi untuk meningkatkan produksi ASI. Fokuslah pada menyusui yang rutin, teknik yang tepat, serta kondisi tubuh dan mental yang sehat.
Jika Bunda merasa produksi ASI menurun, jangan buru-buru panik atau mengandalkan suplemen. Evaluasi dulu rutinitas menyusui dan jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau konselor laktasi. Ingat, setiap Bunda dan bayi punya perjalanan menyusui yang unik.
Tetap semangat ya, Bun!