check it now

Perempuan Menikah di Usia 40 Jadi Tren Korea Selatan, Kok Bisa?

Kenapa bisa jadi tren ya? Simak informasinya, yuk!

Daftar Isi Artikel

Korea Selatan memang menjadi negara yang cukup sensasional. Kali ini, tren baru yang banyak dilakukan warga Korea, khususnya perempuan, ialah menikah di usia 40 tahun ke atas.

Tren perempuan menikah di atas 40 tahun ini dipelopori oleh kalangan selebritisnya. Mulai dari Jang Na-ra, Son Ye Jin, Hong Soo-hyun, hingga Choi Ji-woo, mereka menikah di usia sekitar 40 tahun.

Hal ini membuat banyak perempuan Korea turut melangsungkan pernikahan di sekitar usia 40 tahun. Bahkan, tren perempuan menikah di usia 40 ini melampaui jumlah pernikahan di usia 20-24 tahun.

Menurut data, ada 10.949 pernikahan yang dilakukan oleh perempuan berusia 40 hingga 44 tahun. Data ini melampaui jumlah perempuan menikah di usia 20-24 tahun yang datanya mencapai 10.113 pernikahan.

Meski begitu, tren pernikahan di usia 40 ini ada bukan karena sekedar ikut-ikutan atau FOMO, lho! Ada beberapa jenis kendala dan alasan tertentu yang membuat perempuan Korsel harus menunggu waktu lama untuk menikah.

Baca Juga: Bumi Mendidih? Ini 6 Fakta Pendidihan Global yang Mencekam!

Alasan Perempuan Korea Baru Putuskan Menikah di Usia 40 Tahun

Dilansir dari The Korea Herald, ada beberapa alasan yang melatarbelakangi para perempuan Korea menunda pernikahannya hingga usia 40 tahun. Apa saja alasannya? Simak ulasan berikut, ya!

1. Biaya Hidup yang Mahal

Korea Selatan menjadi salah satu negara di Asia dengan biaya hidup yang tinggi. Mulai dari kebutuhan tempat tinggal, makan-minum, hingga transportasi umum, biayanya terlampau cukup tinggi.

Harga sewa apartemen kecil yang paling murah, harganya bisa mencapai Rp 6 juta perbulan. Belum lagi, harga makanannya yang di atas Rp 150 ribu untuk sekali makan.

Hal ini membuat banyak perempuan Korea Selatan yang lebih memilih untuk menunda pernikahan. Sebab, memenuhi kebutuhan hidup menjadi lebih utama daripada mendapatkan pasangan hidup.

2. Perempuan Pilih Karir dan Beli Rumah Sebelum Menikah

Perempuan Korea Selatan juga mempertimbangkan karir dan cenderung berupaya untuk memperkaya diri sendiri sebelum memutuskan untuk menikah.

Terlebih bagi mereka yang bukan berasal dari kalangan menengah ke atas yang belum punya rumah. Aset properti menjadi hal yang paling utama demi keberlangsungan hidup mereka ke depan.

Tentu, untuk bisa mapan dan memiliki rumah pribadi membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Rata-rata mereka baru bisa mencapai hal tersebut di usia 35-40 tahun ke atas.

3. Perubahan Pandangan Hidup tentang Pernikahan

Jumlah pasangan yang menikah di Korea Selatan menurun hingga 191.690 pernikahan pada 2021. Bahkan, pasangan yang menikah di usia 20-an tahun pun menurun hingga hanya 136.918 pernikahan di tahun yang sama.

Data ini menunjukkan bahwa penurunan tingkat pernikahan di Korea Selatan menurun hingga 93% dalam 25 tahun terakhir.

Generasi muda di Korea Selatan lebih memilih untuk menunda dalam membangun keluarga. Meski membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menikah, namun mereka tetap merasa menikah itu perlu.

Sebenarnya, Berapa Usia Ideal Perempuan Menikah?

Menurut penelitian yang dipublikasi dalam National Institutes of Health, usia yang paling ideal untuk menikah bagi perempuan adalah 24-28 tahun. Hal ini merujuk pada kesiapan secara fisik dan mental perempuan dalam memulai bahtera rumah tangga.

Pada rentang usia tersebut, perempuan dan laki-laki tak hanya matang secara fisik dan mental tetapi juga siap secara finansial.

Meski begitu, penelitian lain juga menyebut bahwa kesiapan menikah itu kembali pada kondisi masing-masing indvidu. Menikah di bawah usia 24 atau di atas 28 tahun pun tidak menjadi masalah. Kesiapan diri sendiri menjadi prioritas utama dalam menentukan pelaksanaan pernikahan.

Setidaknnya ada 5 hal yang harus disiapkan sebelum memutuskan untuk menikah. Ini tak hanya berlaku untuk perempuan lho, laki-laki juga!

  1. Kesiapan Usia. Pada berbagai negara, tentu ada batas minimum usia yang harus ditaati sebelum menikah.
  2. Kesiapan Fisik. Dalam hal ini, kesiapan yang dimaksud adalah mengenai kesehatan yang prima pada laki-laki dan perempuan. Jadi pastikan sebelum menikah, baik laki-laki maupun perempuan melakukan tes kesehatan untuk memastikan kondisi masing-masing.
  3. Kesiapan Finansial. Jelas, finansial merupakan hal yang paling mendasar untuk disiapkan. Pastikan untuk memiliki sumber income yang jelas dan tabungan jangka panjang sebelum memutuskan untuk menikah. Jangan sampai pernikahan yang seharusnya indah malah jadi sengsara karena masalah finansial yang tidak disiapkan dengan baik.
  4. Kesiapan Mental. Pernikahan adalah proses kehidupan panjang yang diniatkan untuk selamanya. Hal ini perlu kesiapan mental sebab menikah memang tak mudah bagi mereka yang pikiran dan jiwanya masih memikirkan kesenangan dan kekanakkan. Butuh mental yang matang dan tangguh agar tak gampang menyerah hadapi berbagai problematika hidup.
  5. Kesiapan Emosi. Selain mental, laki-laki atau perempuan yang akan menikah harus mampu mengelola emosinya dengan baik.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria