Vaginoplasti kerap dianggap sebagai jalan keluar untuk membuat organ intim wanita kembali kencang setelah persalinan. Pertanyaannya, perlukah dilakukan?
Pernah mendengar tentang vaginoplasti? Itu lho, prosedur bedah atau operasi plastik untuk mengencangkan, merekontruksi, serta mengembalikan tampilan vagina yang sebelumnya mungkin kendur akibat proses melahirkan normal.
Konon meski tergolong elastis, vagina wanita yang pernah melahirkan normal memang tetap akan mengalami perubahan, dimana diameternya akan semakin membesar dan otot-otot penunjang disekitarnya juga akan melemah. Akibatnya sudah pasti semua itu akan berpengaruh terhadap kenikmatan hubungan seksual. Karenanya, vaginoplasti dianggap perlu dilakukan.
Prosedur & Waktu Vaginoplasti
Dokter Budijanto Chandra, SpOG dari Siloam Hospitals Lippo Village mengatakan bahwa ketika proses persalinan, kepala bayi yang rata-rata memiliki diameter 9-10 cm akan melewati leher rahim menuju vagina. Nah, proses itulah yang umumnya akan membuat vagina dan otot-otot di sekitar panggul mengalami cedera serta luka.
“Cedera atau luka itu istilahnya akan semakin besar bila persalinan dilakukan lebih dari 1 kali. Karenanya untuk mengembalikan bentuk dan fungsi vagina seperti semula memang diperlukan operasi pengencangan,” tuturnya.
Lebih lanjut Dokter Chandra menjelaskan bahwa operasi vaginoplasti dilakukan dengan cara membuang jaringan berlebih pada lapisan dinding vagina. Fungsinya tentu saja untuk mengencangkan daerah bagian dalamnya dan membuat lubang vagina jadi lebih kecil atau sempit. Dikatakannya lagi, sebelum operasi dilakukan, pasien harus benar-benar dalam kondisi sehat.
“Memang ada beberapa syarat yang harus dipenuhi jika seorang wanita ingin melakukan vaginoplasti. Pertama, kondisi dinding vaginanya masih tebal, jika sudah tipis seperti kertas atau cedera maka operasi tidak dapat dilakukan. Kedua, tidak sedang mengalami infeksi. Apabila ditemukan infeksi seperti keputihan maka harus diobati terlebih dahulu barulah dilakukan operasi. Terakhir, vaginoplasti tidak direkomendasikan bagi wanita yang masih mempunyai rencana ingin memiliki anak lagi,” paparnya.
Adapun prosedur pengencangan vagina itu sendiri menurut Dokter Chandra dapat dilakukan dengan dua cara yaitu operasi atau laser. Baik operasi maupun penggunaan laser dikatakannya memakan waktu kurang lebih 30 menit dan sama-sama memerlukan anestesi atau pembiusan umum.
Sementara untuk biaya, teknik laser di sebuah klinik kecantikan umumnya mematok harga hingga Rp 50 juta atau dengan kata lain tergantung dari paket yang dipilih dan berapa kali proses laser tersebut dilakukan. Sedangkan tarif operasi harganya sedikit lebih murah dan hanya perlu dilakukan satu kali saja.
Kemudian bagaimana dengan proses penyembuhannya? Ditegaskan Dokter Chandra, satu hari setelah operasi, pasien biasanya sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Namun untuk proses pemulihannya sendiri membutuhkan waktu kurang lebih satu minggu. Dalam kurun waktu tersebut luka bekas operasi sudah mulai kering, tetapi belum sepenuhnya kuat. Supaya benar-benar pulih dan kuat, pasien disarankannya untuk tidak melakukan aktivitas seksual hingga satu bulan.