check it now

Mengenal Gejala dan Penyebab Endometriosis

Sering mengalami nyeri dan pendarahan berlebihan saat menstruasi? Hati-hati, bisa jadi itu gejala penyakit endometriosis.

Daftar Isi Artikel

Perempuan memang diciptakan berbeda dengan laki-laki, aik secara mental maupun fisik. Karena itulah, ada beberapa penyakit yang hanya menyerang perempuan. Salah satunya endometriosis.

Penyebab dan Gejala Endometriosis

Menurut dr. Antony Atmadja, SpOG, MCE endometriosis adalah penyakit yang menyerang sistem reproduksi perempuan. Khususnya yang sudah mengalami menstruasi. Endometriosis muncul ketika jaringan dari lapisan dinding rahim (endometrium) tumbuh di luar rongga rahim.

“Penyakit ini hampir sama seperti kanker sebab jaringannya bisa tumbuh dan menyebar di mana saja. Misalnya di indung telur, usus bahkan paru-paru. Bedanya hanya endometriosis ini sifatnya tidak mematikan seperti kanker. Meski demikian, perempuan tetap perlu waspada karena dapat menyebabkan kemandulan,” jelas dokter Antony.

Lebih lanjut dokter Antony menerngkan bahwa sampai saat ini ilmu kedokteran belum bisa memastikan penyebab endometriosis.

Ada yang mengatakan bahwa endometriosis timbul akibat darah menstruasi yang tidak keluar tuntas. Namun teori tersebut juga belum terbukti secara ilmiah.

“Tim dokter masih terus meneliti secara pasti apa penyebabnya,” imbuhnya.

Endometriosis memiliki gejala yang cukup beragam. Namun yang paling sering dirasakan adalah nyeri berlebihan saat menstruasi, banyaknya darah yang keluar dan diikuti rasa sakit ketika buang air.

Sedangkan pada perempuan yang telah menikah, endometriosis biasanya juga menimbulkan rasa sakit saat berhubungan.

Cara Menghindari dan Mengobati Endrometriosis

Endometriosis adalah penyakit yang tidak bisa dihindari oleh wanita karena penyebab utamanya sampai saat ini belum terdeteksi.

“Berbeda dengan kanker serviks yang telah diketahui penyebabnya karena virus sehingga bisa dicegah dengan melakukan vaksin,” kata dokter Antony.

Dokter Antony juga menekankan meski sifatnya tidak mematikan, namun endometriosis tetap harus diperhatikan dan mendapat pengobatan. Pasalnya selain dapat menimbulkan nyeri berlebihan saat menstruasi, endometriosis juga bisa menyebabkan kemandulan.

Endometriosis dapat diobati dengan 2 cara yaitu melalui operasi atau terapi hormon. Dalam terapi hormon, pasien akan dibuat dalam kondisi tidak menstruasi, sama halnya seperti wanita yang sedang hamil atau menopause.

“Caranya bagaimana? Biasanya pasien diminta untuk meminum obat KB sesuai resep dokter,” imbuhnya.

Meski demikian, perlu diketahui bahwa terapi hormon tidak sepenunya menyembuhkan, melainkan hanya menekan risiko yang lebih besar. Sebab bila terapinya dihentikan, bukan tidak mungkin endometriosis kembali tumbuh besar.

“Karena itu, bagi perempuan yang ingin hamil, cara pengobatan endometriosis yang disarankan adalah operasi. Setelah operasi, terapkanlah pola hidup sehat serta melakukan berbagai pengobatan lain sesuai dengan petunjuk dan saran dokter,” saran dokter Antony.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates