check it now

Membedakan Antara Anak Aktif & Hiperaktif, Seperti Apa Cirinya?

Daftar Isi Artikel

Jangan samakan anak yang aktif dan hiperaktif. Sebab anak hiperaktif  membutuhkan penanganan yang berbeda. Karena itu, kenali ciri-cirinya.

Seringkali kita mendengar bahwa anak yang sehat dan pintar adalah anak yang aktif. Itu sebabnya, ketika melihat anak yang tak bisa diam alias selalu aktif bergerak kesana kemari, orangtua tak merisaukannya bahkan cenderung senang melihatnya.

Tapi bagaimana jika si kecil bukan hanya sekedar aktif melainkan hiperaktif? Pasalnya jika dilihat sekilas, tingkah laku anak yang aktif dan hiperaktif tampak tak berbeda. Tak heran jika banyak orangtua yang sering salah mendeskripsikan keaktifan anaknya.

Menurut psikolog anak dan keluarga, Stevani M.psi dari Happy Feet,  anak yang aktif dan hiperaktif pada dasarnya memiliki perbedaan yang mendasar dan signifikan. Dikatakan Stevani jika anak yang aktif adalah anak yang memiliki energi berlebih sehingga selalu ingin bergerak dan mempunyai mobilitas yang lebih tinggi dibanding anak yang lain. Tetapi hal ini masih tergolong normal karena tidak ada masalah atau gangguan pada otaknya.

Lain halnya dengan anak hiperaktif, dimana terdapat gangguan neurologis yaitu Attention Defict Hiperactivity Disorder (ADHD), yang  ditandai dengan munculnya karakteristik inatentif atau kurangnya perhatian, hiperaktivitas, serta implusivitas atau kerap bertidak tanpa berpikir terlebih dahulu.

Lebih lanjut, psikolog lulusan Universitas Tarumanagara ini menjelaskan jika beda antara anak aktif dan hiperaktif akan terlihat dari 3 hal, yaitu fokus, komunikasi dan kesabaran.

“Meski terlihat tidak bisa diam, tapi anak aktif dapat fokus saat melakukan tugas atau belajar di sekolah. Berbanding terbalik dengan anak aktif, anak yang hiperaktif cenderung sulit fokus dan kerap terlihat gelisah saat harus duduk diam untuk belajar,”jelasnya.

Anak aktif  juga dikatakan Stevani biasanya cepat dalam menangkap dan mengingat kosa kata baru. Contohnya saat diajak berkomunikasi, ia dapat mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan oleh orang lain.

“Nah ini jelas berbeda dengan anak hiperaktif yang cenderung berbicara dengan tempo yang relatif cepat dan saat diajak berkomunikasi, mereka akan memotong pembicaraan dan mengalihkan topik sesuai dengan keinginannya,” kata Stevani lagi.

Ciri lainnya yang dapat dilihat untuk membedakan anak aktif dan hiperaktif adalah dari cara mereka menunggu antrian. Sesuai dengan sifatnya, anak-anak memang biasanya tak akan betah jika disuruh menunggu berlama-lama. Namun jika diberi pengertian, anak aktif bisa mengikuti instruksi dan menunggu dengan sabar. Sementara anak hiperaktif cenderung akan kesulitan mengontrol dirinya saat menunggu giliran.

“Karakteristik anak hiperaktif seperti yang sudah saya jelaskan di atas sebenarnya sudah bisa mulai dilihat ketika anak menginjak usia 3 tahun. Dengan mengetahuinya sejak dini, maka anak hiperaktif bisa segera ditangani,” katanya lagi.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates