“Ketika tiba saatnya bersalin nanti, sebaiknya pilih melahirkan secara normal atau caesar ya?”
Hmm.., pertanyaan seperti itu mungkin kerap menghampiri pikiran ibu hamil. Maklum, di zaman yang semakin modern ini, melahirkan secara normal tidak lagi dipandang sebagai suatu keharusan.
Pasalnya masih ada cara lain yang bisa ditempuh, yaitu melahirkan secara caesar, yang konon dianggap lebih aman dan praktis dibandingkan dengan persalinan normal.
Terlebih teknologi kedokteran zaman sekarang juga dipandang sudah semakin maju. Alhasil sayatan operasi caesar yang dulunya hanya dapat dibuat vertikal, dari bawah pusar kearah kearah tulang kemaluan, sekarang dapat dibuat horizontal atau mendatar dari kiri ke kanan di bagian atas kandung kemih.

Itu artinya risiko terjadinya pendarahan akibat operasi caesar jadi dapat lebih diminimalisir. Proses penyembuhannya juga bisa lebih cepat. Sementara dari segi estetika, bekasnya sudah pasti jauh lebih enak dilihat dibandingkan sayatan vertikal.
Meski demikian fakta membuktikan, melahirkan dengan cara caesar bukan berarti minim risiko lho. Buktinya banyak ahli yang berpendapat jika risiko melahirkan secara caesar justru jauh lebih tinggi dibandingkan bersalin dengan cara normal.
Untuk itu sebelum terlanjur memutuskan cara bersalin seperti apa yang akan dipilih, ketahui terlebih dulu manfaat dan risikonya.
Bersalin Normal
Baca juga : Bisakah Melahirkan Normal Dengan Mata Minus?
Pada dasarnya persalinan normal merupakan persalinan yang paling ideal.
Mengapa? Sebab prosesnya alami dan minim risiko. Lewat persalinan normal, tubuh akan memberikan sinyal penyembuhan yang berdampak pemulihannya bisa lebih cepat. Bahkan biasanya sekitar 6 jam pasca persalinan, Ibu sudah bisa berjalan.
Pendarahan yang terjadi pada persalinan normal umumnya juga tidak berlebihan. Dari segi biaya pun sudah pasti lebih murah dibandingkan dengan operasi caesar.
Tak hanya itu, persalinan normal juga terbukti bisa merangsang kelenjar susu agar segera aktif memproduksi kolostrum dan air susu, sehingga bayi dapat segera menikmati ASI pertamanya.
Karenanya jangan heran jika bayi yang lahir secara normal memiliki daya tahan tubuh terhadap alergi yang lebih tinggi dan risiko asma yang lebih rendah.
Baca juga : Turunkan Risiko Gangguan Sistem Imunitas Anak Kelahiran Caesar dengan Mikrobiota Sehat
Namun perlu juga diketahui bahwa persalinan normal umumnya memberikan rasa nyeri, terutama bila si Ibu tegang. Pada sebagian wanita, melahirkan secara normal bahkan dapat menyisakan trauma nyeri persalinan. Penyayatan sebagian area vagina di dekat anus yang istilah medisnya episiotomi juga berisiko membuat keelastisan vagina saat berhubungan seks menjadi berkurang.
Satu hal lagi, umumnya waktu yang dibutuhkan untuk bersalin secara normal dari pembukaan satu sampai lahirnya bayi juga cukup lama. Biasanya kurang lebih 10 sampai dengan 18 jam.
Meski demikian, ada juga yang melahirkan di bawah 10 jam, karena pada dasarnya setiap proses kelahiran itu memang unik.
Operasi Caesar
Jika dilihat dari segi waktu, operasi caesar memang jauh lebih singkat. Bayangkan, hanya dalam waktu kurang lebih 1 jam si kecil sudah bisa lahir ke dunia.
Ketika operasi dilakukan, Ibu juga dijamin tidak akan merasa kesakitan karena adanya pembiusan. Proses mengejan pun tidak perlu dilakukan. Alhasil risiko meregangnya otot-otot dasar panggul dan vagina menjadi berkurang.
Baca juga : Benarkah Operasi Caesar Bebasa Risiko?
Sayangnya potensi terjadinya pendarahan pada operasi caesar dua kali lipat lebih besar dibandingkan persalinan normal. Sebab persalinan dengan operasi sudah pasti dilakukan dengan jalan membuka luka pada rahim.
Bolak-balik membuka dinding rahim dan perut juga berisiko mencedarai organ tubuh lain. Bahkan terkadang ada saja pembuluh darah yang sulit dijahit hingga memungkinkan terjadinya pendarahan.
Di samping itu operasi caesar biasanya akan menimbulkan rasa nyeri berkepanjangan setelah reaksi obat bius yang diberikan habis. Proses pemulihan akibat operasi umumnya juga berlangsung lebih lama.
Tak heran jika Ibu harus menjalani waktu rawat inap yang lebih lama pula ketimbang persalinan normal. Hasilnya biaya melahirkan yang harus dikeluarkan sudah pasti akan lebih mahal.
Nah, setelah mengetahui kelebihan dan kekurangannya, kira-kira cara bersalin seperti apa yang akan dipilih?
Baca juga : Jenis-Jenis Persalinan Dalam Dunia Medis
Sebenarnya apapun pilihannya, patut diketahui bahwa semua jenis persalinan, baik normal maupun caesar, sama-sama membutuhkan pengorbanan.
Hanya saja banyak ahli kesehatan yang menyarankan, jika kondisi ibu dan janin sehat serta normal, persalinan dengan cara normal sangatlah dianjurkan.
Tetapi jika kondisi ibu dan janin mengharuskan di operasi caesar, maka diharapkan untuk tidak memaksakan kehendak bersalin dengan cara normal karena akan sangat membahayakan.