check it now

Kurang Darah Vs Darah Rendah: BUMIL Wajib Tahu Bedanya!

Jangan salah sangka, kurang darah dan darah rendah di masa kehamilan itu dua hal yang berbeda lho. Yuk simak perbedaan dan cara mengatasinya!

Daftar Isi Artikel

Kurang darah dan darah rendah merupakan keluhan yang umum terjadi pada masa kehamilan. Keduanya perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Sebab bila tidak, maka dapat berdampak serius pada janin.

Meski sama-sama kerap terjadi di masa kehamilan, namun kurang darah dan darah rendah jelas berbeda. Karenanya, penanganannya pun juga tak sama.

Yuk simak bedanya kurang darah dan darah rendah serta gejala dan cara penanganannya yang tepat.

Kurang Darah

Kurang darah atau anemia defisiensi besi merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan zat besi. Penyebab umumnya bisa karena kurangnya simpanan atau pasokan zat besi di dalam tubuh saat terjadi peningkatan volume darah untuk menunjang pertumbuhan janin.

Bila tak segera ditangani, anemia pada masa kehamilan dapat meningkatkan risiko terjadinya komplikasi seperti persalinan prematur, berat badan lahir rendah pada bayi, hingga risiko kematian pasca persalinan.

Berikut beberapa tanda anemia yang sering terjadi pada masa kehamilan :

  • Cepat lelah dan lemah
  • Lesu
  • Sering pusing atau sakit kepala ringan
  • Kulit pucat dan kekuningan
  • Nyeri dada dan sesak napas
  • Denyut nadi tidak teratur, dll

Untuk mencegah ibu hamil mengalami anemia, pastikan selalu mencukupi kebutuhan zat besi per hari yakni sebanyak 27 mg. Caranya bisa dengan mengonsumsi suplemen zat besi yang direkomendasikan dokter atau menambah asupan makanan tinggi zat besi seperti daging merah, sayur berwarna hijau gelap, kacang-kacangan, telur, tahu, ayam, dan lain-lain.

Selain itu jangan lupa untuk selalu rutin melakukan tes darah di masa kehamilan. Pemeriksaan darah ini umumnya akan dilakukan minimal 3 kali selama kehamilan atau sesuai dengan rekomendasi dokter.

Darah Rendah

Darah rendah atau hipotensi terjadi saat tekanan darah jauh di bawah 90/60 mmHg. Tekanan darah rendah saat hamil biasanya disebabkan oleh perubahan hormon dan peningkatan aliran darah ke janin.

Kondisi ini dapat ditandai dengan gejala seperti pusing dan lesu, kelelahan, penglihatan kabur, mual dan muntah, kulit dingin, berkeringat atau pucat, hingga jantung berdebar-debar.

Berikut beberapa cara mengatasi tekanan darah rendah pada masa kehamilan :

  • Penuhi kebutuhan cairan, minum air putih sekitar 8-12 gelas per hari
  • Mencukupi asupan makanan yang mengandung garam
  • Mengonsumsi makanan bergizi
  • Tidur menghadap ke kiri agar aliran darah ke jantung meningkat
  • Hindari berdiri terlalu cepat setelah posisi duduk atau tidur
  • Rutin berolahraga
  • Mengonsumsi vitamin yang direkomendasikan dokter

Selain itu, jangan lupa untuk rutin memeriksakan kehamilan dan mengecek tekanan darah atau tensi agar kesehatan ibu dan janins selalu terpantau dengan baik.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates