Tak bisa dipungkiri, meski membahagiakan, kehamilan umumnya juga selalu diikuti dengan berbagai keluhan. Maklum, selain mengalami perubahan hormon, perubahan fisik seperti perut yang semakin membesar, payudara yang makin berisi, hingga kaki bengkak pun biasa terjadi.
Umumnya, kaki bengkak itu sendiri mulai dialami saat kehamilan masuk minggu ke-20. Dan yang menjengkelkan, sekitar tiga perempat atau lebih dari 75% wanita hamil mengalami hal ini. Lalu, apa sebenarnya yang membuat kaki ibu hamil bengkak? Berbahayakah? Bagaimana cara mengatasinya?
Menurut dr. Afra F. Tangdialla, Sp.OG, dari Rumah Sakit Hermina dan Mitra Keluarga Depok , pembengkakan pada beberapa area tubuh ibu hamil, terutama kaki, memang normal terjadi. Kondisi demikian dalam dunia medis disebutnya dengan istilah edema.
“Edema itu sendiri artinya adalah pembengkakan pada beberapa area tubuh akibat adanya penimbunan cairan. Pada ibu hamil, penambahan cairan di tubuh memang dapat mencapai 25% dari jumlah total kenaikan berat badan selama kehamilan. Biasanya, edema pada ibu hamil tak hanya terjadi pada bagian kaki saja, tapi juga bisa di wajah, tangan, sendi, dan tungkai,”jelasnya.
Meski demikian, Dokter Afra mengakui bahwa edema pada ibu hamil lazimnya memang terlihat paling nyata di bagian kaki. Tak heran jika begitu masuk minggu ke-20 atau bulan kelima kehamilan, banyak yang mengeluh sepatunya tidak muat lagi.
“Hal ini dapat terjadi karena rahim semakin membesar seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, sehingga menyebabkan darah vena yang berasal dari kaki dan tungkai memerlukan tekanan yang lebih besar untuk kembali ke jantung. Nah, tekanan pembuluh darah yang meningkat tersebut akan menyebabkan penumpukan cairan di tungkai dan kaki yang disebut edema tungkai. Edema tungkai ini biasanya akan terlihat berkurang pada pagi hari setelah ibu hamil beristirahat cukup di malam hari,” tambah Dokter Afra.