check it now

Keputihan Jadi Tanda Kemandulan, Benarkah?

Daftar Isi Artikel

Tahukah Bunda? Berdasarkan data dari World Health Organizations (WHO), 75% perempuan di Indonesia mengalami keputihan. Bahkan, lebih dari 45% di antaranya mengalami keputihan lebih dari sekali. Lantas, benarkah keputihan merupakan kondisi berbahaya yang bisa sebabkan kemandulan?

Dokter Spesialis Kandungan Rumah Sakit Randegansari Husada, dr. Atika Ayuningtyas, SpOG, M.Ked.Klin, menjawab bahwa keputihan merupakan kondisi normal yang terjadi pada setiap perempuan.

Keputihan merupakan kondisi normal yang terjadi saat sebelum dan setelah menstruasi. Kondisi ini juga kerap muncul ketika perempuan sedang dalam masa subur, ketika terangsang secara seksual, bahkan ketika dalam masa kehamilan,” ujar dokter Atika.

Meski ini merupakan hal yang normal, namun ada beberapa kondisi di mana keputihan merupakan sebuah gejala penyakit serius di area kewanitaan yang berpengaruh dengan kesuburan. Seperti apa kondisinya?

Baca Juga: Program Bidan Generasi Maju: Perkuat Peran Bidan Sebagai Garda Terdepan Kesehatan

Sebenarnya, Apa Itu Keputihan?

Dokter Atika menyebut, keputihan merupakan cairan pada organ reproduksi yang dihasilkan oleh rahim dan serviks. Cairan ini berfungsi untuk menjaga kebersihan, menjaga kelembapan, dan melindungi vagina dari infeksi.

Kondisi ini biasanya terjadi tak hanya pada perempuan dewasa, melainkan juga pada remaja perempuan yang baru mengalami pubertas.

Seperti yang disebutkan di atas, ini merupakan kondisi yang normal terjadi. Dengan catatan, keputihan yang dialami muncul dengan tanda sebagai berikut:

  • Konsistensinya tidak terlalu kental/encer
  • Tidak berwarna
  • Tidak berbau
  • Tidak menimbulkan gatal

Lantas, Adakah Keputihan yang Tidak Wajar?

Sayangnya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan keputihan menjadi amat mengganggu perempuan. Terutama, jika gejalanya menimbulkan rasa gatal yang berlebih.

Dokter yang juga praktek di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Soerya ini menyebut bahwa ada beberapa tanda keputihan yang abnormal. Di antaranya adalah:

  • Konsistensi kental dan berwarna kuning/kehijauan, disebabkan oleh kuman/parasit.
  • Konsistensi bergumpal dan berwarna putih seperti susu basi, disebabkan oleh infeksi  jamur.
  • Bercampur darah dengan warna kemerahan, pertanda kanker leher rahim/serviks.

Tanda-tanda ini dapat disertai dengan berbagai keluhan seperti berikut:

  • Gatal di area kewanitaan
  • Nyeri panggul
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Rasa terbakar di sekitar vagina

Apabila menemui kondisi di atas, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter,” tegas dokter Atika.

Benarkah Keputihan dapat Menyebabkan Infertilitas?

Dokter yang juga membuka konsultasi online melalui Klik Dokter ini menyebut, kondisi ini secara tidak langsung dapat menyebabkan infertilitas.

Keputihan yang berkaitan dengan infeksi jangka panjang di organ kewanitaan dapat menyebabkan kemandulan. Hal ini dikarenakan infeksinya tidak ditangani secara tuntas sehingga menjalar ke organ rahim bagian dalam,” jelasnya.

Oleh sebab itu, dokter Atika menyarankan untuk seluruh perempuan di rentang usia berapa pun yang mengalami tanda keputihan yang abnormal, untuk segera diperiksakan ke dokter.

Masalah ini bisa sembuh, jadi harus diperiksakan ke dokter untuk memastikan penyebabnya dan mendapatkan pengobatan sesuai dengan penyakitnya,” terangnya.

Selain itu, dokter Atika menyebut ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko infertilitas pada perempuan. Di antaranya adalah:

  • Obesitas (kegemukan)
  • Stress
  • Bertambahnya usia
  • Konsumsi alkohol
  • Merokok
  • Tumor pada organ kewanitaan

Tips Terhindar dari Masalah Organ Intim & Risiko Infertilitas

Dokter Atika memberikan beberapa tips yang harus kamu lakukan untuk menjaga kebersihan area organ intim. Cara yang bisa dilakukan, mulai dari:

  • Jaga kebersihan dan kelembaban organ kewanitaan.
  • Hindari penggunaan celana ketat dan berbahan kurang menyerap keringat.
  • Hindari bergonta-ganti pasangan seksual.
  • Menjaga berat badan ideal. Sebab, kegemukan dapat membuat area selangkangan jadi lebih lembab dan meningkatkan risikonya. Kegemukan juga berisiko menurunkan imunitas tubuh sehingga lebih mudah terinfeksi parasit dan jamur.
  • Konsumsi probiotik yang dapat membantu menjaga kesehatan flora normal vagina.
  • Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
  • Hindari douche atau membersihkan organ kewanitaan dengan sabun pH tinggi. Sebab, hal ini dapat membunuh bakteri baik yang berfungsi menjaga area kewanitaan.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria