check it now

Kasus Bullying pada Anak Terus Berulang, Lakukan Ini Untuk Memutus Rantainya!

Tidak hanya satu dua kali, sampai saat ini kasus bullying masih terus terjadi dan berulang. Bahkan dampak yang ditimbulkan lebih parah.

Daftar Isi Artikel

Apa yang bisa dilakukan untuk memutus rantai bullying?

Berbagai data menunjukkan adanya peningkatan kasus bullying (perundungan) hampir di setiap jenjang pendidikan, termasuk tingkat sekolah dasar.

Lebih parah lagi, kasus bullying tersebut telah memakan banyak korban. Tak hanya meninggalkan trauma namun hingga sang korban merenggang nyawa.

Psikolog Anak, Fabiola Priscilla Setiawan, M.Psi, juga turut prihatin terhadap kasus bullying yang belakangan semakin sering terjadi

Apa sih sebenarnya penyebab bullying ?

“Tayangan yang disaksikan anak, pola asuh, pengalaman mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan sampai kekerasan bisa menjadi beberapa faktor penyebab terjadinya perundungan,” jelas Fabiola.

Ada beberapa karakteristik anak yang rentan menjadi korban bullying, antara lain anak yang tidak memiliki teman, mengalami hambatan dalam bersosialisasi, terlihat lemah, tidak mampu membela diri, cenderung pendiam, serta tidak berani mengutarakan pendapat.

Hal yang Perlu Dilakukan untuk Memutus Rantai Bullying

Baca Juga : 9 Tips Pilih Sekolah Anak, Cari yang Anti-Bullying!

  1. Membangun rasa percaya diri sehingga anak memiliki konsep diri yang positif. Rasa percaya diri yang kuat dapat membantu anak untuk mempertahankan dan melindungi diri dari perilaku tidak menyenangkan.
  2. Beri kesempatan dan kebebasan pada anak untuk mengutarakan pendapat dan perasaannya secara utuh agar ia tidak menjadi anak pemalu.
  3. Banu anak untuk bersosialisasi misalnya dengan melibatkannya pada aktivitas berkelompok.
  4. Berikan pemahaman terkait “perbedaan” yang ada pada setiap orang seperti bentuk fisik, agama, suku, ras, dan sebagainya. Tanamkan bahwa perbedaan tersebut perlu dihormati dan ia tidak boleh membeda-bedakan teman.
  5. Perluas wawasan anak mengenai perilaku perundungan, cara mengenali, mencegah dan mengatasinya. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak melalui story telling, puppet show, role model atau diskusi.
  6. Tanamkan pada diri anak untuk tegas terhadap perilaku perundungan dengan berani bersikap, menolak, dan melaporkan pada orang dewasa yang dapat dipercaya bila melihat atau mengalaminya.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates