check it now

Kapan Waktu yang Tepat Menyekolahkan Anak?

Daftar Isi Artikel

Sebenarnya berapa sih usia ideal untuk memasukkan sang buah hati ke bangku sekolah? Benarkah menyekolahkan anak sejak dini akan banyak manfaatnya? Atau jangan-jangan malah sebaliknya?

Ya, masalah ini memang kerap memicu pro kontra. Sebab, ada yang meyakini jika kecerdasan si kecil akan terbangun bila disekolahkan sejak dini, namun ada juga yang percaya jika belum 7 tahun sebaiknya biarkan si kecil belajar di rumah.

Menanggapi masalah ini, Nana Gerhana, M.Psi, Psikolog, sebelumnya ingin menjelaskan jika pada dasarnya sekolah dibagi menjadi 4 jenjang yaitu dini, dasar, menengah dan tinggi. Sekolah usia dini atau dikenal iuga dengan prasekolah lazimnya dimulai sejak usia 3 tahun. Tujuannya adalah untuk menyiapkan anak menempuh pendidikan wajib yaitu sekolah dasar. Adapun sekolah dianggap memiliki keunggulan karena lembaga tersebut memiliki fasilitas lebih untuk menstimulasi anak.

Jadi ketika timbul pertanyaan berapa usia ideal anak dimasukkan sekolah, maka jawabannya adalah bergantung pada keadaan anak itu sendiri. “Sebagai orangtua kita seharusnya yang paling tahu, apakah anak mendapatkan stimulasi yang cukup di rumah, baik dari diri kita maupun lingkungannya. Bila stimulasi yang diberikan dirasa cukup, maka sebenarnya sah-sah saja ketika anak tidak disekolahkan hingga usia sekolah dasar,” jelas psikolog yang sehari-hari praktek di Rumah Sakit Royal Progress, Sunter ini.

Nana juga menekankan, apabila orangtua tetap ingin memasukkan anaknya ke sekolah sejak usia belia, usahakan hal tersebut bukan hanya karena sekedar ingin ikutan tren. Sebab jika hanya ikut tren, maka selain anak, orangtua nantinya juga bias ikut terbeban.

“Sebenarnya sekolah di usia dini bisa dijadikan alternatif bila orangtua sibuk bekerja sehingga jarang memiliki waktu untuk bermain dan belajar bersama anaknya. Atau karena faktor lain misalnya anak bosan di rumah dan ingin bersekolah seperti kakak atau temannya. Hal ini penting untuk diketahui sehingga anak bisa lebih termotivasi dan tidak merasa dipaksa masuk sekolah. Yang pasti, jangan sekali-kali menyekolahkan anak karena tren,” tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Leriwati Sutarna, praktisi dan konsultan pendidikan anak Yayasan Penabur. Menurutnya, tak ada patokan pasti mengenai usia berapa anak seharusnya mulai dimasukan playgroup atau taman kanak-kanak.

“Sebab bagi anak-anak, kegiatan belajar itu bisa dilakukan darimana saja. Namun demikian untuk mendapatkan pendidikan formal seperti di sekolah, tergantung dari kesiapan anak itu sendiri,” katanya.

Lebih lanjut wanita yang biasa disapa Leri ini menjelaskan, jika anak mulai suka menggendong tas dan berulang-ulang selalu berpura-pura ingin pergi sekolah, maka hal itu bisa dijadikan indikasi awal bahwa anak tersebut memang ingin mulai bersekolah.

“Jika sudah ada indikasi demikian, orangtua bisa membawa anaknya untuk mengikuti trial di sekolah pilihan. Sekarang banyak kok sekolah yang memberikan trial selama satu minggu bahkan satu bulan. Dari situ bisa dilihat apakah si anak memang sudah siap bersekolah atau belum. Jika belum siap,yang biasanya ditandai dengan menangis histeris, jangan dipaksa karena hanya akan menimbulkan trauma yang dapat terlihat saat anak mulai duduk di kelas3 sekolah dasar,” paparnya.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates