Di Indonesia, anjing liar mendapatkan perlakuan berbeda dengan kucing liar. Anjing yang berkeliaran cenderung ditakuti, bahkan diusir dengan cara menyebalkan : dikejar, dilempari batu bahkan petasan.
Begitulah nasib anjing putih dalam film ini, yang kemudian dinamai June, sebelum bertemu tuannya yang kaya raya, Aya (diperankan Acha Septriasa).
Di rumah gedongan itu, sudah ada anjing lain, Kopi, seekor pitbul mix yang jinak dan sopan. Kopi adalah anjing milik sumai Aya, Ale (diperankan Ryan Delon).
Sementara June, anjing kampung yang biasa hidup di jalanan enggak terlalu mudah menyesuaikan diri.
Apalagi, June trauma diganggu bocah-bocah kampung, sehingga ia tak suka anak kecil. Tiap ada anak kecil di sekatnya, June mulai galak, sebagai bagian dari mekanisme pertahanan diri.
Kemudian, keluarga itu dianugerahi anak perempuan, Karin. Bagaimana dengan June yang tak suka anak kecil? Bagaimana pasangan Ale dan Aya melindungi anak mereka?
Topik yang segar
Film June dan Kopi bisa dianggap sebagai film Indonesia bertema keluarga pertama yang mengetengahkan anjing sebagai tokoh cerita utama.
Film ini juga memiliki alur cerita sangat sederhana, dan minim dialog sehingga akan mudah dipahami anak-anak. sesuai rating film 7+.
Akting kedua anjing, June dan Kopi, juga menawan. Lucu, dan menggemaskan.
Pesan film ini yang berusaha memberi edukasi tentang anjing, juga patut diacungi jempol.
Buat pecinta film yang punya banyak jam terbang, tentu saja harus menurunkan ekspektasi.
Banyak adegan-adegan yang enggak masuk akal, bahkan mungkin saja disadari oleh anak-anak usia 9 tahun. Warnanya pun terlalu suram buat film keluarga, semacam film horor. Kontinuitas yang tak terjaga pada sejumlah adegan juga mengganggu penonton yang sensitif. .
Meski begitu, untuk kelas film Indonesia, June dan Kopi menawarkan film keluarga yang bisa dinikmati siapa saja. Ringan dan menghibur.
June dan Kopi dapat ditonton di Netflix.
Baca juga:
9 Binatang Peliharaan untuk Anak