Apakah si kecil sering terlihat mengisap jempol atau jari tangannya? Jika iya, jangan langsung dilarang atau dimarahi ya, Bunda. Sebab selain menunjukkan perkembangan normal, mengisap jempol juga memiliki banyak nilai positif untuk tumbuh kembang si kecil, lho.
Mengisap Jempol Merupakan Fase Perkembangan yang Wajar
Menurut penelitian hampir semua anak memiliki kebiasaan mengisap jempol pada umur tertentu atau ketika mereka memasuki fase oral.
Fase oral adalah tahap perkembangan area oromotor (otot daerah mulut dan pencernaan) yang berpengaruh pada perkembangan seperti berbicara dan makan. Saat mengisap jempol, kemampuan mengisap, mengigit, dan mengunyah akan terus terlatih dan berkembang lebih cepat.
Manfaat Mengisap Jempol untuk Si Kecil
1. Menstimulasi Perkembangan Oral
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, mengisap jempol dapat membantu menstimulasi fase oral si kecil. Fase oral terjadi pada usia 0-18 bulan dan pada fase ini biasanya mereka akan memperoleh kepuasan dengan mengisap jempol atau jari tangannya.
Selain itu, menurut sejumlah ahli, mengisap jempol/memasukkan jari tangan ke mulut akan membantu kemampuan oromotornya dengan mendorong sensor lidah yang sebelumnya hanya aktif di bagian depan menjadi aktif hingga pangkal lidah.
2. Memengaruhi Psikologis Si Kecil di Masa Depan
Melarang anak mengisap jempol akan memengaruhi psikologisnya di masa depan. Kok bisa?
Ya, sebab larangan tersebut akan terus terbawa dan diingat anak hingga dewasa. Alhasil anak berpotensi tumbuh menjadi pribadi yang kurang baik, pemarah, penuntut, dan sebagainya.
Tak hanya itu, larangan di masa balita juga dapat membuat anak memiliki kebiasaan buruk saat dewasa seperti mengigit kuku atau yang lainnya.
Karenanya, agar hal tersebut tidak terjadi, lebih baik Bunda membiarkan mereka melewati fase perkembangan tersebut tanpa ada larangan atau paksaan apapun.
3. Membangun Ketahanan Tubuh Anak
Tak bisa dipungkiri, rasa cemas dan khawatir pasti ada apabila anak terus menerus mengisap jempol. Sebab banyak kuman dan bakteri pada tangan yang dapat masuk ke tubuh dan menjadi sumber penyakit.
Namun tahukah? Penelitian yang dilakukan oleh University of Otago di Selandia Baru membuktikan paparan kuman dan bakteri tersebut justru dapat membangun ketahanan tubuh si kecil dari risiko alergi.
Jadi tak perlu khawatir berlebihan ya, Bunda.
4. Menenangkan Si Kecil
Mengisap jempol bisa menjadi cara si kecil untuk menenangkan diri dalam menghadapi situasi. Sebab bagi mereka mengisap jempol adalah kegiatan yang menyenangkan dan dapat membantu mengurangi kecemasan. Kenapa bisa begitu ya?
Mengisap jempol merupakan cara bayi untuk menyiapkan gigi dan mulutnya sebelum makan makanan padat. Selain itu, mengisap jempol juga merupakan salah satu fase perkembangan alami yang harus dilalui si kecil. Itu sebabnya, mereka akan tampak lebih tenang, senang, dan nyaman saat mengisap jempol.
5. Membuat Si Kecil Tidur Lebih Lelap
Kebiasaan mengisap jempol atau jari tangan ternyata sudah dimulai ketika si kecil berada dalam kandungan yakni di minggu ke-36 kehamilan.
Karena mengisap jempol dapat membuat si kecil lebih tenang dan nyaman, alhasil dapat membuat tidur mereka lebih lelap dan nyenyak.
Pertanyaannya, bahaya tidak? Jawabannya, selama si kecil tetap bisa tidur nyenyak dan tidak mengganggu tumbuh kembangnya ya tidak perlu ada yang dikhawatirkan secara berlebihan.
Cara Mengatasi Fase Oral Si Kecil
Daripada melarang si kecil, lebih baik orang tua melakukan hal berikut untuk mendukung perkembangan oralnya :
- Pastikan selalu menjaga kebersihan tangan, mainan, dan lingkungan sekitar si kecil
- Rajin memotong kuku si kecil
- Biasakan si kecil untuk mencuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas
- Berikan mainan gigit atau teether untuk si kecil
- Hindari meletakkan benda atau mainan berukuran kecil dan berbahaya di sekitar si kecil