check it now

Jangan Buang Makanan, Ini 16 Tips Hindari Food Waste

Food waste jadi masalah besar bagi lingkungan, karena menghasilkan gas metana yang berbahaya jika bercampur sampah anorganik.

Daftar Isi Artikel

Sampah makanan menjadi masalah besar karena terbentuk dari pola gaya hidup.

Seperti membeli makanan lebih banyak dari yang dibutuhkan, tidak mengolah buah dan sayur dengan baik dan membiarkan bahan makanan tersebut membusuk, atau memasak dalam porsi yang terlalu banyak.

Kebiasaan ini berdampak buruk bagi lingkungan. Di Indonesia, sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang setiap tahunnya.

Bayangkan betapa banyak yang tersia-sia.

Usaha petani yang menanamnya, sumber alam seperti tanah, air, dan benih, juga tenaga yang diperlukan dalam proses produksi makanan sampai ke tangan pembeli.

Semua itu cukup menjadi alasan untuk mulai menjalankan prinsip-prinsip food waste. Berikut 15 cara menghindari food waste.

Terapkanlah pola makan yang sehat dan berkelanjutan

Memasak sendiri adalah cara menghasilkan makanan lebih sehat dan berkelanjutan, karena Bunda tidak akan membutuhkan banyak kemasan.

Beli bahan segar, masak, lalu habiskan.

Saat ini banyak resep makanan sehat yang mudah ditemukan di internet. Mungkin agak sedikit merepotkan di awal, namun akan mudah jika sudah terbiasa.

Hanya membeli makanan yang dibutuhkan

Terkadang ketika kita pergi ke pusat perbelanjaan, kita membeli beragam makanan secara tidak terkontrol, menyebabkan stok makanan yang berlimpah dan tidak tersentuh, yang pada akhirnya akan membusuk dan menjadi sampah makanan.

Untuk menghindari hal ini, mulailah dengan merencanakan bahan makanan yang ingin dibeli dalam kurun waktu tertentu.

Tidak hanya mengurangi sampah makanan, tetapi hal ini juga efektif untuk berhemat.

Pilihlah buah dan sayur yang terlihat jelek

Salah satu penyumbang food waste terbesar adalah buah dan sayur yang membusuk.

Tindakan nyata yang dapat Bunda lakukan adalah dengan membeli buah dan sayur dengan bentuk aneh yang membuat konsumen lain tidak meliriknya, tetapi tentu saja masih layak konsumsi.

Selain itu, Bunda juga bisa membeli buah-buahan yang matang untuk dijadikan smoothies, jus, ataupun desserts.  

Simpanlah makanan dengan baik

Foto: Pixabay

Gunakanlah wadah kedap udara untuk menyimpan bahan-bahan segar di dalam kulkas. Jika menggunakan wadah plastik biasa yang mudah berembun, lapisi dengan kain. Cara ini efektif untuk menjaga bahan makanan tetap kering.

Jika memungkinkan, simpan bahan kering dalam wadah kaca kedap udara di tempat yang kering dan tidak terkena sinar matahari langsung.

Pahami arti label pada tiap makanan

Terdapat perbedaan besar antara label “best before” dan “exp date” (tanggal kadaluwarsa) pada kemasan yang perlu kita ketahui.

Beberapa makanan masih aman dikonsumsi setelah tanggal “best before”, sedangkan makanan tidak boleh dikonsumsi setelah “exp date” atau tanggal kadaluwarsa.

Perhatikan juga kandungan yang terdapat di dalam makanan yang dikonsumsi, seperti lemak trans, gula, dan garam tambahan.  

Mulailah makan dengan porsi kecil

Sebaiknya mulailah dengan mengambil porsi kecil ketika makan di restoran ataupun di rumah, agar menghindari makanan sisa di piring.

Kalau perlu, gunakan piring kecil.

Olah sisa makanan yang tidak habis

Simpan sisa makanan di kulkas dan panaskan untuk jam makan selanjutnya. Gunakan wadah transparan dan simpan di tempat yang terlihat agar tidak terlupakan.

Manfaatkan sampah makanan

Selesai memasak, gunakan sisa potongan sayur dan buah untuk kompos atau eco enzym.

Siapkan ember besar atau karung komposter untuk tempat penyimpanan bahan pembuat kompos. Bunda bisa mencampur sampah organik dengan kertas dan kardus. Namun hindari material plastik.

Jangan campur sampah hewani seperti tulang ayam atau ikan di dalam komposter tersebut jika tak ingin berbau dan mengundang lalat. Sebaliknya pisahkan sampah ini, pendam di dalam tanah.

Hargai setiap makanan

Foto : Alex Green/Pexels

Ada baiknya kita mengetahui proses produksi makanan yang tersaji di piring kita. Semakin kita mengerti, maka akan semakin mudah kita menghargai.

Dengan begitu kita tidak akan menyia-nyiakan.

Dukung produsen makanan lokal

Dengan membeli produk lokal, secara tidak langsung kita telah berkontribusi pada para petani dan usaha kecil ditempat kita tinggal.

Ini berarti kita berusaha untuk tidak mencari yang jauh dan menyia-nyiakan yang sudah tersedia.

Membeli produk setempat juga berarti menghindari jejak karbon dari rantai distribusi yang panjang.

Dalam sepotong buah import, terbayangkah betapa besar sumber daya yang dibutuhkan hingga sampai ke mulut kita?

Makan produk budidaya

Daya eksplorasi manusia memang tak ada habisnya, termasuk dalam seni kuliner.

Namun, kita tidak perlu serakah sampai harus mengonsumsi ikan yang langka, dilindungi, dan tidak dibudiyakan.

Makan sesuai musim

Foto: Min An/Pexels

Masalah panen raya kerap berimbas pada turunnya harga dan terbuangnya komoditas menjadi sampah akibat harga terlalu murah.

Kita bisa sedikit berkontribusi jika kita mengkonsumsi sesuai musim.

Sebagai contoh, kalau sedang musim mangga, ya marilah makan mangga. Jika berlebih, bisa diolah menjadi selai.

Prinsipnya, saat bahan makanan tersedia berlimpah, kita bisa membeli cukup banyak dan mengawetkannya.

Makan lebih banyak kacang-kacangan

Selain kaya serat dan protein, kacang-kacangan juga dapat disimpan dalam waktu lama. Bahkan sesekali kita bisa menyantap kacang-kacangan sebagai makanan utama, dipadu sayuran.

Baca Juga:
10 Sumber Karbohidrat yang Bikin Langsing!

Bersihkan kulkas seminggu sekali

Pastikan kulkas kita tidak berubah menjadi tempat sampah bertemperatur rendah.

Setidaknya setiap akhir pekan, keluarkan semua bahan dari kulkas dan bersihkan. Lalu olah bahan makanan yang ada untuk menghindari food waste.

Miliki kebun kecil

Jika memungkinkan, tanam tanaman herba yang kadang-kadang kita butuhkan dalam jumlah sedikit.

Daun mint, misalnya. Akan lebih baik jika kita memiliki pot daun mint yang bisa kita petik secukupnya, daripada membeli di supermarket. Ini juga berlaku untuk sayur yang sering kita perlukan.

Sharing is caring

Jika memiliki makanan berlebih, bagikan saja. Selain cara ini sangat membantu dalam mengurangi sampah makanan, hal ini juga sangat baik dalam membangun hubungan baik dengan tetangga, atau orang yang mem butuhkan. (*/Sic)

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates