Bukan hanya Natal, anak-anak pun perlu memahami makna di balik perayaan paskah. Sebab seharusnya paskah menjadi perayaan terbesar bagi umat Kristiani.
Bila selama ini anak-anak hanya menganggap paskah sebagai hari yang menyenangkan untuk mencari/menghias telur dan mengikuti berbagai aktivitas atau perlombaan di sekolah minggu, maka kini saatnya orangtua mulai menjelaskan makna paskah yang sesungguhnya kepada mereka.
Namun ingat, karena mereka masih “anak-anak” maka coba jelaskan dengan cara yang menyenangkan dan gunakan bahasa yang mudah dipahami ya.
Berikut empat makna paskah yang dapat diajarkan pada buah hati.
1. Pengorbanan Tuhan Yesus untuk umat Kristiani
Paskah adalah momen sakral bagi umat Kristiani karena merupakan perayaan penyelamatan umat manusia dari dosa melalui serangkaian peristiwa yang dialami Yesus.
Pengorbanan Yesus untuk umat manusia tersebut bisa dicerminkan sebagai bentuk kasih sayang yang teramat sangat. Karenanya kita juga harus memiliki sifat yang sama yaitu saling menyanyangi sesama manusia.
Misalnya Ayah dan Bunda yang selalu menyayangi anak-anaknya, atau kakak yang harus menyanyangi adik, begitu pun sebaliknya.
2. Mengajari hidup dalam kesederhanaan
Paskah juga bisa dijadikan momen untuk mengajari anak untuk hidup dalam kesederhanaan.
Pasalnya, saat paskah terdapat kegiatan berpuasa dan berpantang seperti yang dilakukan Yesus sebelum melaksanakan tugasnya untuk menyelamatkan umat manusia.
Saat berpuasa dan berpantang inilah waktu yang tepat untuk mengajari anak merasakan kesulitan orang lain yang tidak seberuntung mereka karena bisa makan apapun yang diinginkan.
Dengan begitu, mereka akan belajar untuk hidup sederhana dan memiliki empati kepada orang lain.
3. Saatnya untuk berbagi dengan orang lain
Selain mengajari anak hidup sederhana dan merasakan kesulitan orang lain, paskah juga bisa dijadikan momen untuk saling berbagi.
Selain membuat keranjang bingkisan untuk diri sendiri, orang tua bisa mengajak anak membuatkan juga untuk diberikan kepada orang lain. Misalnya untuk temannya di gereja.
Setelah keranjang dihias, jangan lupa masukkan bingkisan sederhana seperti permen, kue kering atau cokelat.
Dengan begitu keceriaan paskah tak hanya dirasakan oleh si kecil tetapi juga orang-orang di sekitarnya.
4. Waktu untuk dekat dengan Tuhan
Seperti perayaan-perayaan hari besar keagamaan pada umumnya, perayaan paskah pun merupakan waktu terbaik untuk fokus beribadah dan dekat dengan Tuhan.
Selama masa pra paskah, orang tua bisa menceritakan kisah penyaliban dan kebangkitan Yesus dalam Alkitab.
Agar lebih menyenangkan, orang tua bisa membelikan si kecil Alkitab versi anak-anak yang ditulis dengan gaya bahasa, dan simbol-simbol yang mudah dipahami anak seusianya.
Selain itu, pada masa pra paskah orang tua juga bisa mengajak si kecil ke gereja untuk mengikuti persekutuan doa dan sekolah minggu.
Dengan kebiasaan baik yang ditanamkan sejak dini, maka mereka akan memiliki bekal untuk hidup menjadi umat manusia yang taat kepada Tuhannya.