check it now

Waspadai Gangguan Pencernaan Saat MPASI, Ini Gejala dan Cara Mengatasinya

Bayi mengalami cegukan, sembelit, atau sulit makan saat MPASI? Bisa jadi itu tanda gangguan pencernaan. Yuk, pelajari gejalanya dan cara mengatasinya di sini!

Daftar Isi Artikel

Gangguan pencernaan saat MPASI sering kali membuat orang tua khawatir. Pasalnya saat bayi memasuki fase MPASI, tubuhnya tidak hanya belajar menerima makanan padat, tetapi juga beradaptasi untuk mencernanya.

Karena sistem pencernaan bayi masih dalam tahap perkembangan, berbagai masalah cerna seperti sembelit, diare, atau bayi yang tampak mual saat makan bisa terjadi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk peka terhadap gejala-gejala dan memahami cara menanganinya dengan tepat.

Baca Juga : Sembelit di Awal MPASI, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Yuk cari tahu apa saja tanda-tanda gangguan cerna pada bayi, tips pencegahan serta red flag yang harus segera dikonsultasikan ke dokter!

Gejala Gangguan Pencernaan Saat MPASI

Dijelaskan oleh dr. Dyah Arum, K. M.Gizi, CBS, dalam postingannya, “Belajar makan adalah salah satu fase yang kompleks buat bayi. Begitu pula pencernaannya juga belajar mengolah, mengubah hingga mencerna bahan makan.” Maka, wajar jika proses ini membutuhkan waktu dan perhatian khusus”.

Namun, jika bayi menunjukkan gejala-gejala berikut secara terus-menerus, Bunda perlu perlu waspada :

  • Sering cegukan dan sendawa saat atau setelah makan
  • Sering mengalami diare
  • Sering sembelit
  • Tidur dalam posisi menungging dan tidak bisa diposisikan terlentang
  • Terlihat mual setiap kali makan
  • Makan hanya beberapa suap, padahal feeding rules sudah diterapkan dengan benar
  • Sering kembung, menyusu terlalu sering, atau terbangun tiba-tiba sambil menangis

Tips Mencegah dan Mengurangi Gejala Gangguan Cerna pada Bayi

Menurut dr. Dyah, ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah atau mengurangi gangguan saluran cerna di fase MPASI.

Pertama, mulai dari menu sederhana dan lengkap. Jadi, tidak perlu buru-buru mencampur berbagai sumber protein dalam satu menu. Awali dengan satu jenis protein hingga tubuh bayi bisa beradaptasi dengan baik.

Kemudian, sesuaikan tekstur makanan dengan usia dan kemampuan mengunyah bayi. Hindari memberi produk UPF yang bisa memicu terjadinya gangguan pencernaan.

Terakhir, tetap berikan ASI, karena ASI mengandung zat aktif yang mendukung kesehatan saluran cerna bayi.

Oiya, Bunda juga perlu memastikan komposisi MPASI seimbang dalam artian tidak berlebihan di salah satu zat gizi seperti protein atau karbohidrat.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter saat Terjadi Gangguan Pencernaan?

Ada beberapa red flag pencernaan bayi yang ternyata tidak cukup ditangani di rumah dan memerlukan pemeriksaan medis.

Apa saja tanda-tandanya? Yuk simak!

  • Muntah tanpa sebab dan terjadi sangat sering
  • Gangguan menelan atau gagging reflex disertai muntah dalam jumlah banyak
  • Cegukan yang berlangsung lama dan tidak kunjung reda
  • Feses sangat cair, berbau asam menyengat, bahkan disertai lendir atau darah
  • Sembelit yang menetap meskipun sudah dicoba perbaikan pola makan dan cairan
  • Bayi tampak lemas, tidak aktif, dan tidak menunjukkan minat terhadap makanan
  • Berat badan sulit naik, atau malah menurun tanpa alasan medis jelas
  • Terdapat gangguan pola makan berkepanjangan

Meski umum terjadi, namun gangguan pencernaan saat MPASI tetap perlu dicermati agar tidak berkembang menjadi masalah yang lebih serius.

Dengan pengenalan makanan yang tepat, pemantauan respon tubuh bayi, serta konsultasi rutin ke dokter bila diperlukan, Bunda bisa membantu si kecil melalui fase belajar makan dengan lebih nyaman dan sehat.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates