check it now

FOMO & Terjebak Tren MPASI Bisa Pengaruhi Perkembangan Buah Hati

Yuk lebih selektif dalam mengikuti tren MPASI yang semakin bervariasi di media sosial agar tidak sampai mengganggu perkembangan si Kecil.

Daftar Isi Artikel

Perkembangan teknologi yang pesat membuat orang tua semakin mudah mengakses berbagai informasi untuk si Kecil, tak terkecuali soal pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). Pasalnya, kini sangat banyak tren MPASI yang beredar di media sosial seperti Instagram atau TikTok.

Mulai dari public figure, influencer hingga full time mom berlomba membagikan metode pemberian MPASI sampai menu harian untuk buah hatinya dan tidak sedikit pula orang tua zaman now yang mengikuti praktiknya.

dr. Hans Natanael Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT, Dokter Spesialis Anak dari RS Hosana Medica memberikan tanggapan terkait fenomena tersebut.

Menurutnya, tren MPASI yang ramai di media sosial bisa berdampak dua sisi.

“Sisi positifnya orang tua bisa mendapatkan informasi yang belum diketahui secara gratis atau cuma-cuma. Sedangkan sisi negatifnya belum tentu apa yang dibagikan oleh influencer atau public figure tersebut sepenuhnya benar, terlebih jika mereka bukan orang yang ahli di bidangnya,” ungkap Dokter Hans.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai MPASI

Selain kecukupan usia sebagaimana yang sudah ditetapkan WHO, Dokter Hans juga mengimbau para orang tua agar memerhatikan beberapa tanda kesiapan anak lainnya sebelum memulai MPASI.

“Pastikan anak sudah memiliki kontrol kepala yang baik, refleks menjulurkan lidah dan refleks muntah sudah berkurang, selera makan meningkat dan tidak merasa kenyang hanya dengan menyusu, serta terlihat tertarik dengan apa yang kita makan,” paparnya.

Jangan Hanya Sekedar Ikut Tren MPASI, Ini Strategi pemberian MPASI yang tepat menurut IDAI

1. Tepat Waktu

Berikan MPASI pada usia 6 bulan atau saat ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Baca Juga : 4 Prinsip Utama Pemberian MPASI bagi Bayi 6 Bulan

2. Adekuat

MPASI yang diberikan harus memenuhi kebutuhan energi, protein dan mikronutrien.

3. Aman dan Higienis

Proses persiapan dan pembuatan MPASI harus menggunakan cara, bahan dan alat yang aman serta higienis.

4. Diberikan Secara Responsif

MPASI diberikan secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar dan kenyang yang ditujukkan anak.

“Praktik pemberian makanan yang benar pada awal MPASI memegang peran penting dalam pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, imunitas, pencegahan obesitas, perlindungan terhadap alergi dan masalah kesehatan lainnya di kemudian hari,” lanjut Dokter Hans.

Menu yang Direkomendasikan untuk Memulai MPASI

Dokter yang juga berpraktik di RS Indosehat 2003 menekankan bahwa MPASI pertama yang diberikan pada si Kecil bukan menu tunggal seperti buah atau sayur, melainkan menu lengkap yang mengandung karbohidrat, lemak dan protein.

Secara komposisi makronutrien MPASI, karbohidrat memiliki proporsi tertinggi yang disarankan yakni sebanyak 35-60% sedangkan lemak 30-45% dan protein 10-15% dari total kalori per hari.

“Namun perlu diingat, pasikan komposisi MPASI si Kecil sesuai agar nutrisi yang didapatkan lebih optimal untuk menunjang pertumbuhan serta perkembangannya,” imbuhnya.

Tips Agar Orangtua Tidak FOMO dengan Tren MPASI

Dokter Hans juga berbagi tips memulai MPASI khususnya untuk “new Mom” agar tidak bingung, parno apalagi FOMO dengan tren-tren di media sosial. Simak yuk!

  1. Persiapkan mental dan bekali diri dengan ilmu yang tepat
  2. Jangan mudah termakan hoaks atau sekedar ikut-ikutan tren
  3. Cek kembali informasi yang didapatkan bila perlu konsultasi dengan Dokter Spesialis Anak
  4. Jalani proses MPASI dengan enjoy
  5. Ciptakan suasana makan yang menyenangkan bagi anak dan orang tua
  6. Kenali makanan kesukaan anak
  7. Buatlah menu yang variatif dan kreasikan semenarik mungkin
  8. Berikan anak kebebasan untuk memilih menu yang diinginkan

“Penting untuk diingat, jangan sampai memaksa anak menghabiskan makanannya karena dapat membuatnya trauma makan. Tetap semangat, konsisten dan jangan menyerah untuk memberikan yang terbaik bagi sang buah hati ya, Bunda,” tutup Dokter Hans.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti