check it now

Empat Fakta Mengerikan Seputar Food Waste

Jangan anggap enteng food waste. Sisa makanan yang tak dihabiskan di piring kita bisa berpengaruh pada perubahan iklim dunia.

Daftar Isi Artikel

Pesta dan makan-makan menjadi hal tak terpisahkan. Namun ada baiknya kita menjadi lebih bijak dengan mempertimbangkan potensi food waste yang dihasilkan.

Food waste atau sampah makanan telah menjadi salah satu permasalahan pelik yang dihadapi dunia saat ini, ditengah permasalahan kelaparan dan gizi buruk yang masih belum teratasi di seluruh dunia.

Dalam hal ini, Indonesia menjadi negara kedua penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia di bawah Arab Saudi.

Food waste berdampak luas bagi lingkungan, perekonomian, dan masalah sosial. Empat fakta ini mungkin bisa membantu kita lebih memahami pentingnya menghindari food waste.

Ajarkan anak untuk menghabiskan makanannya. (Foto Ilustrasi : Cottonbro /Pexels)

Food Waste di Tengah Kelaparan dan Gizi Buruk Dunia

Sampah makanan di Indonesia pertahun mencapai 1,3 juta ton atau 300 kilogram sampah makanan tiap orang per tahunnya.

Jika dikonversi ke dalam rupiah, maka dapat dikatakan bahwa Indonesia kehilangan 27 triliun per tahun hanya dari semua biaya produksi makanan yang terbuang. 

Ironisnya, masalah kekurangan gizi masih mengintai negeri ini.

Berdasarkan data, 19,6 juta penduduk Indonesia masih menderita kekurangan gizi. Padahal dengan 27 triliun dari konversi jumlah sampah makanan per tahun Indonesia tersebut sudah dapat memberi makan 28 juta orang per tahunnya. 

Membakar Uang

Secara nilai, estimasi kerugian yang dihasilkan oleh food waste di negara maju sebesar 680 miliar dolar AS, dan 310 miliar dolar AS di negara berkembang. 

Kerugian akibat food waste ini tentu berdampak pada ketahanan pangan global.

Pemborosan Air dan Lahan

Secara tidak langsung, ketika kita membuang-buang makanan, kita juga turut membuang-buang air dan lahan yang digunakan selama produksi pangan tersebut.

Kita perlu menyadari, bahwa makanan tidak langsung tersaji di meja makan, melainkan butuh proses tanam dalam kurun waktu tertentu.

Selama itu pula, jutaan liter air digunakan untuk menumbuhkan benih, menyirami bibit, dan mempertahankan tanaman sampai tiba masa panen. 

Tidak hanya itu, untuk memproduksi jumlah makanan yang terbuang diperlukan 1,4 milyar hektar lahan pertanian, yang berarti 28% dari total keseluruhan lahan pertanian dunia.

Total lahan ini sama dengan 1.5 kali daratan benua Cina. Mencengangkan, bukan?

Bijak berpesta makanan. (Foto Ilustrasi:Fauxels/Pexels)

Efek Rumah Kaca dan Perubahan Iklim

Sampah makanan juga berdampak buruk bagi lingkungan, sebab sampah makanan akan menghasilkan gas metana ketika mengalami proses pembusukan.

Gas metana bisa menghasilkan efek rumah kaca, karena metana mampu menangkap panas sekitar 20 kali lebih efektif dari karbon dioksida.

Apabila total food waste ini di analogikan sebagai sebuah negara, maka negara tersebut akan menjadi penyumbang karbondioksida terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Cina. 

Nah, sekarang kita sudah mengetahui fakta mencengangkan dari makanan-makanan di atas piring yang seringkali tidak dihabiskan karena berbagai alasan.

Mulai sekarang, yuk berkontribusi langsung mengurangi food waste dengan memasak secukupnya, mengambil seperlunya, dan menyimpan dengan baik. (*/Sic)

Baca juga:
16 Cara Menghindari Food Waste

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates