Dermatitis Atopik
check it now

Dermatitis Atopik, Ruam ASI yang Dialami Anak Denise Chariesta!

Anak Denise Chariesta mengalami dermatitis atopik atau ruam ASI. Seperti apa gejalanya?

Daftar Isi Artikel

Selebritis tanah air, Denise Chariesta, berbagi cerita memilukan tentang pengalaman pertamanya menjadi seorang Bunda. Putra kecilnya yang belum genap 1 tahun ini diduga mengalami ruam ASI atau dermatitis atopik di bagian wajahnya.

Anak laki-laki Denise Chariesta bernama Jaden Bowen Yap. Putra yang lahir pada 11 November 2023 ini sedang mengalami masalah kulit di wajahnya.

Dalam video singkat yang diunggah Denise melalui media sosial Instagram @denisechariesta91, Jaden terlihat tidak nyaman dengan luka gatal yang timbul di sekitar pipinya. Tak hanya menimbulkan rasa panas dan gatal, ruam ASI yang dialami Jaden juga sempat membuatnya rewel dan sedikit demam.

Layaknya anak kecil pada umumnya, Jaden juga kerap menggaruk ruam yang ada di wajahnya hingga sedikit menimbulkan luka. Unggahan Denise pun menuai banyak respon dari warganet. Banyak dari mereka yang merasa relate dan turut berbagi cerita tentang masalah kulit yang dialami putra-putrinya.

Lantas, apa sebenarnya dermatitis atopik itu? Berbahayakah? Simak informasi lengkapnya, ya!

Baca Juga: Siap Hamil Pasca Keguguran, Yuk Simak Tips Promil yang Tokcer!

Apa Itu Dermatitis Atopik?

Dermatitis atopik adalah peradangan kulit atau eksim yang ditandai dengan kulit kering, gatal secara terus menerus, dan ruam merah di kulit. Kondisi ini dapat muncul pada satu atau beberapa bagian tubuh, namun umumnya terjadi di wajah, lengan, dan kaki.

Kondisi ini juga seringkali disebut dengan eksim atopik atau eksim kering. Masalah kulit yang satu ini tidak menular dan biasanya muncul pada bayi dan balita. Eksim atopik juga bisa kambuh dan terbawa hingga dewasa.

Tak hanya menyerang anak-anak, dermatitis atopik juga bisa menyerang remaja dan dewasa yang sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit ini. Penyakit ini juga biasanya terjadi dalam waktu jangka panjang. Pengobatan penyakit ini biasanya dilakukan untuk meredakan gejala. Meski begitu, ada pula kasus dermatitis atopik yang membaik dan tidak pernah kambuh lagi.

Bayi dan anak yang mengalami eksim ini biasanya memiliki keluhan berupa gejala kulit kering, kemerahan, bersisik, dan gatal. Lokasi eksimnya biasanya berada di beberapa tempat di wajah, leher, lipatan siku/lutut, hingga pergelangan kaki.

Kondisi ini telah menjadi masalah kesehatan utama pada bayi dan anak. Bahkan dalam beberapa kasus, dermatitis atopik ialah penyakit alergi awal yang menjadi tanda gejala asma dan rhinitis alergi di kemudian hari.

Gejala Penyakit Dermatitis Atopik Sesuai Usia Anak

Menurut Mayo Clinic, dermatitis atopik terjadi karena interaksi multifaktorial. Artinya, penyakit ini disebabkan oleh lebih dari satu faktor, seperti faktor keturunan (genetik), lingkungan, sistem imun, dan infeksi.

Dalam mendeteksi munculnya dermatitis atopik pada anak, ada beberapa fase gejala yang muncul. Di antaranya adalah:

  1. Fase Infantil (usia 2 bulan-2 tahun). Umumnya, lesi atau ruam muncul pada usia 2 bulan. Ruamnya biasanya simetris pada kedua pipi, kemudian menyebar ke dahi, kulit kepala, telinga, leher, pergelangan tangan dan tungkai. Alergen yang berperan dalam fase ini ialah makanan, seperti susu sapi, telur, soya, dan gandum.
  2. Fase Anak (usia 2-10 tahun). Fase ini bisa merupakan fase lanjutan dari fase infantil maupun fase yang terjadi langsung saat mengalami dermatitis atopik. Pada fase ini, ruam muncul di lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan dan kaki, kelopak mata hingga leher. Pada kondisi berat, penyakit ini bisa menyebabkan gangguan psikologis. Alergen yang berperan dalam fase ini ialah alergen yang dihirup, seperti tungau, debu rumah, wol, bulu hewan peliharaan, dan semacamnya.
  3. Fase Remaja dan Dewasa (usia >13 tahun). Ruam yang muncul pada fase ini ialah eksim likenifikasi (penebalan kulit) pada daerah lipatan, plak hiperpigmentasi (perubahan warna kulit menjadi lebih gelap), dan skuama (bersisik) pada pergelangan tangan, pergelangan kaki, leher, dan kelopak mata. Kondisi gatal yang muncul di malam hari biasanya berkaitang erat dengan kondisi psikologis.

Bagaimana Pengobatannya? Apakah Bisa Sembuh?

Pengobatan penyakit ini dilakukan dengan tujuan untuk meringankan gejala yang muncul, seperti kemerahan, gatal, dan infeksi. Caranya ialah dengan memberikan obat eksim, krim pelembab, terapi khusus, serta perawatan mandiri di rumah.

Dalam mengobati dermatitis atopik pada bayi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, meliputi:

  • Kenali dan hindari zat, makanan, dan minuman yang memicu gejala.
  • Pastikan bayi selalu berada di ruangan yang sejuk dan nyaman.
  • Ganti pakaian bayi dengan rutin jika berkeringat.
  • Ganti popok bayi secara berkala.
  • Jangan menggunakan air yang terlalu panas ketika memandikan bayi.
  • Gunakan sampo dan sabun khusus untuk bayi.
  • Hindari memandikan bayi terlalu lama.
  • Oleskan salep/krim khusus dermatitis atopik yang telah diresepkan oleh dokter sehabis mandi.

Selain itu, ada pula beberapa tips yang bisa dilakukan Bunda untuk mencegah orang-orang tersayang terutama si kecil dari penyakit eksim yang satu ini:

  • Hindari paparan zat atau makanan penyebab alergi.
  • Lakukan perawatan kulit secara teratur.
  • Konsumsi pola makan sehat dan bergizi seimbang, serta batasi makanan tinggi gula, tepung, dan lemak jenuh.
  • Kenakan pakaian yang nyaman dan berbahan lembut.
  • Kelola stress dengan baik, seperti melakukan relaksasi dan cukupi waktu tidur.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria

Daftar Isi Artikel

Updates