check it now

Cegah Malnutrisi Sejak Dini dengan Asupan Gizi Seimbang di 1000 HPK

Daftar Isi Artikel

Malnutrisi di kalangan anak-anak dan ibu hamil masih menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian khusus. Itu sebabnya, orang tua perlu tahu bagaimana cara cegah malnutrisi terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Dalam rangka memperingati Pekan Sadar Malnutrisi 2024, perhimpunan nutrisi Indonesia bersama Nutricia Sarihusada melakukan media workshop guna mendorong orang tua cegah malnutrisi lewat asupan gizi seimbang.

Berdasarkan laporan Food and Agriculture Organization (FAO), Indonesia menempati urutan ketiga di Asia Tenggara pada kasus malnutrisi.

Ada berbagai faktor yang menyebabkan malnutrisi terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Pertama karena kemiskinan, kurangnya akses terhadap pangan bergizi, rendahnya pengetahuan tentang gizi, serta tidak meratanya layanan kesehatan.

Jika tidak kenali dan diobati, malnutrisi dapat memperburuk kondisi kesehatan individu. Terutama bagi mereka yang berisiko tinggi seperti orang tua, penderita penyakit kronis, dan pasien dengan infeksi,” papar Dr. dr. Luciana B. Sutanto, MS, SpGK(K).

Malnutrisi, imbuh Dokter Luciana, bukan hanya berdampak pada kesehatan fisik dan meningkatkan risiko kematian.

Lebih dari itu, malnutrisi juga bisa berdampak pada perekonomian seperti peningkatan biaya rawat inap atau rehabilitasi,” lanjutnya.

Kenali Tanda-Tandanya untuk Cegah Malnutrisi Sejak Dini

Untuk cegah malnutrisi, orang tua perlu sadar dan mengenali tanda-tanda malnutrisi dan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang sehingga tercipta generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan.

Guru Besar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB memaparkan bahwa malnutrisi bukan hanya kekurangan gizi.

Malnutrisi adalah ketidakseimbangan asupan energi atau nutrisi pada seseorang. Tidak seimbang bisa jadi kekurangan atau kelebihan nutrisi. Sayangnya, malnutrisi sering kali terjadi underdiagnosis, sehingga penanganan menjadi terlambat dan ini berdampak pada kegagalan dalam proses penyembuhan dan berujung pada peningkatan morbiditas dan kematian,” ungkap Dokter Ari.

Agar tidak terlambat bahkan berujung stunting, yuk kenali tanda-tanda malnutrisi sejak dini :

  1. Berat badan dan tinggi badan anak di bawah rata-rata anak seumurannya
  2. Anak mudah lelah dan terlihat lesu
  3. Tidak memiliki semangat untuk bermain atau beraktivitas
  4. Sering rewel
  5. Tidak nafsu makan
  6. Pertumbuhan terlambat
  7. Kulit kering
  8. Rambut mudah rontok
  9. Mata dan pipi tanpa cekung
  10. Mudah sakit / imunitas rendah
  11. Luka sulit sembuh
  12. Kurang konsentrasi

Selain ciri-ciri di atas, Bunda juga perlu tahu 4 fakta lain malnutrisi yang terjadi pada si Kecil :

  1. 37% anak-anak yang sakit kritis mengalami malnutrisi
  2. 30-40% pasien kanker mengalami kurang gizi
  3. Biaya perawatan rumah sakit pasien dengan kondisi malnutrisi 73% lebih tinggi
  4. Pasien malnutrisi berisiko 1.9x lebih lama dirawat di rumah sakit

Pentingnya Kolaborasi untuk Mempersiapkan Generasi Emas 2045

Sesuai dengan target pemerintah dalam menuju Indonesia Emas 2045, dibutuhkan kesadaran dalam mengentaskan malnutrisi dalam mempersiapkan “Generasi Emas” yang sehat, berkualitas dan berdaya saing.

Upaya ini perlu keterlibatan berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, tenaga kesehatan, serta masyarakat umum, guna bersama-sama menggalakkan edukasi dan intervensi gizi.

Sebagai salah satu perusahaan yang berkecimpung di bidang nutrisi, Nutricia Sarihusada berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai inisiatif untuk mencegah malnutrisi, karena gizi memainkan peran penting untuk membawa perubahan positif pada kesehatan dan kualitas hidup manusia.

Medical & Scientific Affairs Director Nutricia Sarihusada, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH menyampaikan bahwa pencegahan malnutrisi merupakan langkah krusial untuk memastikan pertumbuhan dan perkembangan optimal pada anak, serta menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Untuk menghadapi permasalahan ini diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, sektor swasta, organisasi non-profit, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pencegahan malnutrisi. Nutricia Sarihusada, sebagai perusahaan yang fokus pada nutrisi, berkomitmen untuk terus berkontribusi melalui berbagai produk nutrisi, riset dan inisiatif sosial guna mencegah malnutrisi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia,” tutup Dokter Ray.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti