Meski masa pandemi sudah berhasil dilalui, namun bukan berarti kita benar-benar bebas dari berbagai kuman, bakteri dan virus. Itu sebabnya, tetap penting untuk membangun kebiasaan baik mencuci tangan pakai sabun pada si kecil. Terlebih mereka sudah kembali aktif di sekolah dan bertemu teman-temannya.
Mengingat pentingnya hal tersebut, Lifebuoy meluncurkan kampanye #JuaraCuciTangan pada Hari Cuci Tangan Sedunia 2022, 15 Oktober 2022 lalu. Dengan melibatkan puluhan anak-anak Sekolah Dasar di Jabodetabek, Lifebuoy menggandeng pelatih Tim Nasional U-17, Bima Sakti dan atlet sepak bola nasional, Kim Kurniawan untuk menggelar coaching clinic sekaligus mengajarkan pentingnya membiasakan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di 5 momen penting.
“Sebagai sahabat keluarga yang memberikan perlindungan dari kuman dan menjaga agar anak tidak mudah sakit, maka dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia ini kami kampanyekan #JuaraCuciTangan untuk memperkuat pesan CTPS di 5 momen penting dengan cara yang menyenangkan dan digemari anak-anak,” Ungkap Kevin Stefano, Senior Brand Manager Lifebuoy, PT Unilever Indonesia, Tbk.
“Seperti yang kita tahu, sepak bola adalah olahraga yang digemari 77% masyarakat Indonesia dari berbagai usia, termasuk anak-anak. Itu sebabnya, kami percaya kegiatan coaching clinic adalah medium edukasi yang tepat agar anak-anak dapat mempelajari nilai-nilai yang dapat membantu mereka lebih mudah memahami dan mempraktekkan pentingnya kebiasaan CTPS di 5 momen penting,” lanjut Kevin.
Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog, Psikolog Klinis sekaligus Pengurus Pusat Ikatan Psikolog Klinik (IPK) Indonesia menanggapi, “Melalui sepak bola, anak belajar untuk lebih disiplin dan konsisten berlatih agar menjadi juara. Bila dihubungan dengan kebiasaan CTPS, anak jadi terbiasa untuk disiplin dan konsisten membersihkan diri sebagai ritual yang tidak terlepaskan dari bermain sepak bola.”
Selain itu, lanjut Anna, sepak bola juga mengajarkan anak tentang pentingnya teamwork untuk mencapai tujuan. Terkait kebiasaan CTPS, anak jadi memahami pentingnya kerja sama dalam saling mengingatkan teman atau anggota keluarga agar rutin mencuci tangan sehingga tujuan bersama dapat tercapai, yaitu untuk terhindar dari penyakit.
“Ada beberapa hal yang bisa anak-anak dapatkan dari coaching clinic, pertama adalah peer to peer learning, di mana anak-anak bisa saling belajar atau mengajarkan satu sama lain dalam lingkungan dan situasi yang mereka sukai. Selanjutnya, berbekal pengalaman yang menyenangkan ini akhirnya anak-anak bisa menjadi agent of change untuk menyebarluaskan apa yang mereka pelajari ke orang-orang di sekitar mereka, termasuk tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan,” Tutup Anna.