check it now

Cara Merawat Pompa ASI Elektrik agar Tahan Lama

Cara merawat pompa ASI elektrik agak berbeda dengan cara merawat pompa ASI manual. Pastikan ibu memahami cara kerja pompa ASI elektrik.

Daftar Isi Artikel

sumber: haenim.id

Bagi ibu menyusui, pompa ASI elektrik merupakan salah satu alat wajib, terutama bagi ibu yang sering berjauhan dengan si kecil.  Pompa ASI ini dapat membantu ibu memerah ASI di tengah kesibukan bekerja. 

Selain pompa ASI elektrik, ada juga pompa ASI manual yang dioperasikan menggunakan tenaga tangan sendiri. Semuanya bermanfaat untuk memerah ASI yang dapat disimpan sebagai stok, membantu mencegah pembengkakan payudara akibat ASI yang tidak dikeluarkan, sekaligus menstimulasi payudara untuk menghasilkan ASI yang melimpah.

Namun bagi ibu yang bekerja, menggunakan pompa ASI elektrik bisa menjadi pilihan yang tepat. Sebab, selain bisa menghemat waktu pumping, frekuensi pumping juga dapat dilakukan lebih sering. 

Ibu juga tak perlu mengeluarkan tenaga lebih untuk memompa ASI, sehingga lebih praktis dan tidak melelahkan. Terlebih saat ini, hampir semua pompa ASI elektrik bisa digunakan untuk double pump alias memompa kedua payudara dalam waktu bersamaan. 

Namun, perawatan pompa ASI elektrik butuh perhatian lebih agar lebih awet. Pastikan ibu memahami cara kerja dan perawatannya.

Cara merawat pompa ASI elektrik

sumber: haenim.id

1. Paham cara penggunaan

Jangan malas membaca petunjuk sebelum penggunaan. Pahami petunjuk dengan baik, sehingga kesalahan pemakaian dapat diminimalisir.

2. Merangkai alat dengan tepat.

Perhatikan setiap detail bagian-bagian dari pompa ASI yang harus dirangkai sehingga ibu tidak menimbulkan kesalahan pada saat pemakaian.

3. Baterai full

Pastikan baterai pompa ASI sudah penuh sehingga tidak macet saat memompa.

4. Pilih level dengan tepat

Pada pompa ASI elektrik, terdapat pilihan level mesin. Pilih level terendah pada awal pemompaan,  bertahap ke level yang lebih tinggi.

5. Lakukan pemompaan dengan frekuensi bertahap

Usahakan untuk melakukanlah pumping dengan frekuensi secara bertahap, misalnya 3-5 menit sekali, setelah dirasa tarikan pompa ASI elektrik mulai nyaman, barulah lakukan 10-15 menit sekali dan seterusnya.

6. Bersihkan pompa dengan cermat

Cermati bagian mana yang perlu dicuci dan mana yang tidak, lalu pisahkan satu persatu bagian pompa ASI elektrik tersebut. Saat dicuci, pastikan bagian dari pompa ASI sudah terpisah supaya proses mencuci bisa maksimal dan sempurna sehingga tidak ada lagi sisa ASI yang tertinggal yang dapat menimbulkan kuman dan bakteri.

7. Gunakan pembersih khusus

Untuk mencuci pompa ASI jenis ini, gunakan alat cuci dan sabun yang khusus, dan jangan dicuci bersamaan dengan alat dapur atau alat makan lainnya.


8. Sterilisasi pompa ASI elektrik

Setelah dicuci, hindari meletakkan pompa ASI elektrik pada tumpukan peralatan dapur lainnya agar tidak terkontaminasi kuman dan bakteri. Diamkan hingga kering sempurna, atau keringkan dengan kain bersih dan steril. Ibu juga bisa melakukan proses sterilisasi dengan bantuan mesin sterilizer untuk memastikan tidak ada kuman atau bakteri yang masih menempel pada pompa ASI elektrik sebelum digunakan kembali.

Baca: Review Produk Haenim UV Sterilizer 4th Generation 

9. Segera bersihkan pompa

Jangan pernah menunda untuk membersihkan pompa ASI. Setelah digunakan, usahakan untuk langsung dibersihkan untuk mencegah terjadinya kontaminasi kuman atau bakteri penyebab penyakit.

10. Simpan dalam tempat khusus

Usahakan memiliki tempat khusus menyimpan pompa ASI elektrik yang kering dan tidak lembap. Gunakan silika gel yang bisa menyerap air agar tempat penyimpanan tak lembap.  

sumber: haenim.id



Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates