Anak-anak adalah makhluk paling rentan dalam masyarakat. Secara fisik, emosional, dan psikologis, mereka belum mampu melindungi diri sepenuhnya, sehingga berpotensi menjadi target empuk bagi pelaku pelecehan seksual. Tragisnya, banyak kasus kekerasan seksual terhadap anak terjadi di lingkungan terdekat, bahkan oleh orang yang mereka kenal dan percayai. Inilah mengapa penting bagi orang tua untuk membekali anak dengan pengetahuan tentang body safety sejak dini, agar mereka memiliki kemampuan untuk memahami, mengenali, dan melindungi diri dari situasi yang berbahaya.
Meski kerap dianggap sebagai hal yang tabu, nyatanya membicarakan body safety dengan merupakan salah satu tindakan preventif yang bisa diberikan orang tua saat tidak bisa berada di sisi anak.
Semakin dini anak dikenalkan pada konsep body safety, semakin besar pula kemampuannya untuk memahami hak atas tubuhnya sendiri. Yuk simak 7 cara ajarkan body safety sejak dini pada si Kecil!
Baca Juga : Dunia Anak Lagi Gak Baik-Baik Aja! Waspada Ancaman Pedofil di Balik Layar Gadget Si Kecil
1. Ajarkan Body Safety dengan Mengenalkan Istilah Tubuh yang Tepat
Saat anak mulai bisa bicara, Ayah dan Bunda harus langsung mengajarkan nama bagian tubuh termasuk area pribadi dengan istilah yang tepat seperti “penis” dan “vagina”.
Dengan begitu mereka tak akan bingung dan bisa memahami tubuhnya secara benar dan nyaman berbicara tentang itu.
2. Jelaskan Tentang Area Pribadi dan Siapa yang Boleh Melihat atau Menyentuh
Anak perlu tahu bahwa tidak ada yang boleh melihat atau menyentuh bagian pribadi mereka, kecuali dalam kondisi tertentu. Misalnya saat dibersihkan oleh orang tua, diperiksa dokter dengan orang tua di dekatnya atau dibantu oleh orang yang dipercaya atas izin orang tua.
3. Rules Body Safety : Ajarkan Konsep “Tubuhmu Milikmu”
Ini juga penting. Ajarkan anak untuk tegas menerapkan prinsip “tubuhmu milikmu”. Jadi, selain dalam situasi khusus seperti sebelumnya, tidak ada seorang pun yang boleh melihat atau menyentuh bagian pribadi mereka.
Anak juga harus tahu bahwa mereka tidak boleh diminta menyentuh bagian pribadi orang lain, dalam keadaan apa pun.
4. Dorong Anak untuk Mau Bercerita
Bangun komunikasi terbuka agar anak merasa aman dan tidak takut bercerita tentang hal yang mengganggunya. Misalnya saat mendapat sentuhan yang membuat mereka bungung atau tidak nyaman.
Anak yang terbiasa didengar dan dihargai perasaannya akan lebih berani menolak dan melapor jika ada yang melanggar batas.
5. Latih Anak Mengenali Sentuhan Aman Melalui Pengajaran Body Safety
Latih anak membedakan sentuhan aman dan tidak aman, misalnya bagian tubuh yang tertutup pakaian dalam tidak boleh disentuh orang lain.
Ajari juga bahwa anak boleh mengatakan tidak jika tidak mau dipeluk atau dicium agar mereka terbiasa merasa berhak atas tubuhnya sendiri.
6. Jelaskan Bahwa Kejahatan Seksual Bisa Dilakukan oleh Siapa Saja
Ajarkan anak bahwa bukan hanya orang asing yang harus diwaspadai. Siapa pun, termasuk orang yang dikenal atau anggota keluarga tidak boleh menyentuh bagian pribadi mereka.
Ayah dan Bunda bisa stimulasikan dengan situasi dan role play. Misalnya melalui permainan peran bagaimana bereaksi jika ada orang asing yang bersikap mencurigakan. Ini membantu anak mengenali tanda bahaya dan melatih respons yang tepat.
7. Ajarkan Power Words
Ajarkan anak power words seperti “tidak!”, “berhenti!”, atau “tolong!” dan latih mereka mengucapkannya dengan tegas saat merasa tidak nyaman.
Jadi, sekarang sudah tahu kan sepenting apa mengajarkan body safety pada si Kecil sejak dini?
Sebagai orang tua, kita memiliki peran besar dalam menciptakan ruang aman dan komunikasi yang terbuka. Yuk, mulai ajarkan body safety hari ini demi masa depan anak yang lebih aman!