Semakin mendekati masa persalinan, biasanya kecemasan calon Ibu dan Ayah semakin memuncak. Terlebih bila itu adalah persalinan anak pertama. Berbagai pertanyaan pun muncul, termasuk yang berhubungan dengan mata.
Maklum saja, di luaran sana memang banyak pendapat yang mengatakan bahwa ibu hamil dengan riwayat mata minus pantang melahirkan normal karena dapat menyebabkan lepasnya retina. Benarkah?
Menurut dr. Dinda Derdameisya, SpOG, mata minus bukanlah kontraindikasi untuk persalinan normal.
Dengan kata lain, selama kehamilan ibu dengan mata minus berjalan dengan baik, kondisi ibu dan bayi menjelang persalinan juga baik, maka persalinan secara normal tetap dapat dilakukan.
Bisakah ibu hamil bermata minus mengejan saat lahiran?
“Dari beberapa studi yang dilakukan oleh ahli mata, setahu saya memang tidak ada hubungannya antara lepasnya retina dengan proses mengejan saat melahirkan,” kata dr. Dinda.
Namun demikian, sebagao dokter kandungan ia menyarankan ibu hamil dengan riwayat mata minus tinggi atau yang pernah mengalami sakit yang berhubungan dengan retina untu selalu berkonsultasi dengan dokter spesialis mata di masa kehamilannya.
“Kondisi tersebut perlu dilakukan semata-mata untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar dr. Dinda.
Baca juga : 15 Masalah di Masa Kehamilan dan Solusinya
Apabila dari hasil konsultasi dengan dokter spesialis mata tersebut dinyatakan pasien tidak boleh mengejan, maka dr. Dinda menyarankan untuk tidak kecil hati.
Sebab dengan semakin canggihnya tekhnologi, ada proses persalinan lain yang bisa dipilih yaitu melalui operasi caesar.
“Atau apabila ibu dengan mata minus ingin tetap ingin melahirkan normal dengan proses mengejan yang minim, maka persalinan dapat dilakukan dengan bantuan vakum dan forceps,” jelasnya lagi.
dr. Dinda Derdameisya SpOG
Baca juga : Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Hypnobirthing
Batas mata minus untuk melahirkan secara normal
Hal senada juga dikatakan oleh dr. Nelani Samsudin, SpM. Menurut dokter spesialis mata yang membuka praktek di RS Medika ini, persalinan secara normal tetap dapat dilakukan oleh ibu hamil dengan riwayat mata minus.
“Asal minusnya di bawah minus 6 saya rasa aman-aman saja. Sementara ibu hamil dengan minus di atas 6 harus rutin memeriksakan matanya,” tegas dr. Nelani.
Sebab biasanya semakin tinggi minusnya, maka saraf matanya lebih tipis dan berlubang-lubang sehingga bisa menyebabkan lepasnya retina.
“Perlu saya tegaskan, lepasnya retina pada dasarnya tidak berhubungan dengan proses mengejan saat persalinan. Hanya saja dalam keadaan hamil dengan mata minus tinggi, proses konsultasi dengan ahli mata tetap perlu dilakukan guna mendapatkan inisiatif pencegahan yang diperlukan,” tegas dr. Nelani.
Lebih lanjut dr. Nelani mengatakan bahwa minus mata yang tinggi pada ibu hamil sebenarnya dapat disembuhkan dengan cara dilaser. Dan berdasarkan penelitian, proses laser tersebut tidak akan membahayakan si ibu apalagi janin.
“Karena yang di laser itu kan mata ibunya. Artinya sifatnya lokal sehingga dijamin tidak akan membahayakan bayi yang dikandungnya,” jelas dr. Nelani lagi.
Tips untuk ibu hamil bermata minus
1. Jangan tunda konsultasi
Jika memiliki riwayat mata minus, terlebih di atas minus 6, segera konsultasi dengan dokter spesialis mata selama masa kehamilan. Jangan menundanya hingga tiba waktu persalinan.
Setelahnya jangan lupa berikan hasil konsultasi tersebut kepada dokter kandungan yang menangani sehingga dapat dipersiapkan cara persalinan yang paling aman dan terbaik.
2. Lakukan aktivitas fisik secara rutin
Sama seperti ibu hamil pada umumnya, lakukan senam hamil secara rutin saat kehamilan memasuki trimester ketiga. Dengan demikian ibu hamil akan lebih terlatih dalam proses pernapasan dan mengejan.
3. Hindari pengobatan alternatif
Hindari pengobatan alternatif yang nantinya malah bisa memperburuk kondisi mata dan mempengaruhi proses persalinan.