Saat akan atau telah memiliki adik, biasanya kakak akan merasa khawatir kalau perhatian Ayah dan Bunda akan terbagi.
Hal tersebut wajar kok, pasalnya sebelum kehadiran adik, kasih sayang serta perhatian dari Ayah dan Bunda sepenuhnya untuk kakak.
Nah, supaya rasa cemburu itu tak berkepanjangan, berikut tips yang dapat Ayah dan Bunda lakukan :
1. Ceritakan tentang kehamilan
Tips ini cocok sebagai langkah preventif agar perasaan cemburu kakak tak timbul saat adik terlahir ke dunia.
Ayah dan Bunda bisa memberi tahu kakak kalau di dalam perut Bunda ada adik bayi dan dalam beberapa bulan ke depan, anggota keluarga di rumah akan bertambah satu orang.
Selain itu, Ayah dan Bunda juga bisa mengajak kakak berbicara kepada adik di dalam perut. Atau sesekali mengajak kakak saat memeriksakan kandungan.
Ayah dan Bunda juga bisa melibatkan kakak saat mempersiapkan segala keperluan menjelang kelahiran adik. Mulai dari pakaian, perlengkapan mandi, hingga tidur.
Dengan begitu, kakak akan merasa selalu dilibatkan sehingga tak timbul perasaan khawatir kalau kasih sayang Ayah dan Bunda kepadanya akan berkurang.
2. Berikan pengertian dan ceritakan masa kecil
Apabila kakak mulai komplain dan merasa kasih sayang Ayah dan Bundanya lebih besar untuk adik, coba ceritakan masa kecil kakak sembari menunjukkan fotonya saat masih bayi.
Katakan bahwa sewaktu kakak bayi, Ayah dan Bunda juga melakukan hal yang sama.
Berikan pengertian dan jelaskan tentang perbedaan umur kakak dengan adik yang baru lahir. Tekankan bahwa umur kakak lebih besar daripada adik, jadi kakak harus mulai belajar untuk melakukan beberapa hal sendiri.
Jelaskan dengan bahasa yang lembut dan penuh kasih sayang. Dengan begitu, kakak akan mengerti dan bisa mulai mandiri.
3. Bersikap adil dan tidak pilih kasih
Saat Ayah dan Bunda memutuskan untuk memiliki anak kedua, itu artinya harus siap untuk bersikap adil dalam segala hal kepada mereka. Jangan sampai kehadiran adik justru membuat kakak merasa tersaingi.
Ayah dan Bunda bisa mengatakan kepada kakak bahwa nanti setelah lahir, kakak bisa mengajak adik bermain bersama.
Nah, saat kakak dan adik sudah besar dan mereka bertengkar atau berebut mainan, hindari mengatakan kalimat “Ayo yang besar mengalah ya”.
Sebab bila begitu, kakak justru bisa merasa tersaingi dan berpikir kalau harus selalu mengalah meski ia benar. Begitu pun sebaliknya, adik akan berpikir kalau ia bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya dari sang kakak.
Cobalah ganti dengan kalimat “Ayo berbagi ya. Kakak dan adik harus saling sayang. Main bersama dan bergantian ya”. Melalui kalimat tersebut, maka tidak ada anak yang merasa diistimewakan.
Siapapun yang salah harus meminta maaf lebih dulu, entah kakak maupun adik.
4. Jangan membanding-bandingkan
Selain itu, jangan sekali-kali membandingkan kakak dengan adik atau sebaliknya. Sebab hal ini justru membuat perasaan cemburu semakin dalam.
Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing yang harus diterima Ayah dan bunda.
5. Ajari menjadi kakak sejak dini
Bagi kakak, belajar menerima kehadiran adik memang susah susah gampang. Karenanya, Ayah dan Bunda jangan sampai lelah ya.
Bila adik belum lahir, Ayah dan Bunda bisa pelan-pelan menanamkan prinsip bahwa kakak harus sayang dengan adik.
Katakan bahwa adik di dalam perut Bunda sudah tak sabar ingin bertemu kakak dan bermain bersama.
Dengan begitu, perasaan antusiasnya akan muncul sehingga ia bisa merima dirinya sebagai kakak untuk adiknya nanti.
6. Sisihkan waktu lebih bersama kakak
Jangan langsung marah bila kakak berusaha mencari perhatian ketika adiknya lahir. Hal tersebut wajar kok.
Pasalnya bisa jadi tanpa sadar Ayah dan Bunda terlalu fokus pada adik yang baru lahir.
Solusinya, cobalah luangkan waktu lebih banyak untuk kakak di sela-sela mengasuh adik. Misalnya dengan melakukan aktivitas yang sering dilakukan dulu seperti menemaninya belajar, menonton televisi, bermain games atau bahkan menyuapinya.
Lakukan kegiatan ini secara terus menurus dan bisa bergantian dengan Ayah atau Bunda. Percaya deh lambat laun sikapnya akan mulai ‘melunak’ dan bisa menerima kehadiran adik di rumah.
7. Ciptakan momen positif bersama
Momen positif yang bisa dibangun antara kakak dan adik misalnya meminta kakak duduk sambil memangku adiknya, mengusap kepala adik, atau mencium adik.
Pada usia yang lebih besar, Ayah dan Bunda bisa mengajak mereka bermain sebagai satu tim yang sama atau menyuruh mereka menyelesaikan pekerjaan bersama.
Dengan begitu, bonding antara kakak dan adik akan semakin kuat dan mereka pun dapat terhindar dari sibling rivalry.
8. Ajarkan kakak dan adik untuk bekerja sama
Hindari meminta kakak dan adik untuk berkompetisi. Ajarkan mereka untuk membangun kerja sama.
Ayah dan Bunda bisa memberikan tugas kepada mereka untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Mintalah kakak untuk membagi tugas tersebut bersama sang adik dan melakukannya bersama-sama hingga selesai.