Bahaya share foto anak di media sosial sudah memasuki level yang mengkhawatirkan. Mengapa begitu? Sebab, meski tujuan share foto si kecil adalah untuk dokumentasi memori, namun hal ini bisa menjadi boomerang karena disalahgunakan oleh orang-orang jahat.
Kehadiran si kecil di hidup Ayah dan Bunda tentu menjadi suatu hal yang begitu menakjubkan dan membahagiakan. Seringkali kalian mengekspresikan kebahagiaan dari melihat pertumbuhannya atau ekspresi gemasnya dengan share foto anak di media sosial.
Tak hanya itu, bahkan tak jarang orangtua yang membuat akun media sosial khusus dengan foto dan nama anak. Meski akunnya dikelola oleh Ayah dan Bunda, tetapi akan lebih baik jika kalian berpikir dua kali tentang bahaya share foto anak di media sosial setelah membaca ulasan ini.
Sebab, wajah anak yang di-posting di media sosial sudah menjadi digital footprint dan bisa pengguna internet gunakan secara bebas. Hal ini bisa menyebabkan adanya penyalahgunaan foto anak dan jejak digital-nya sulit untuk dihapus dari internet.
Terlebih dengan adanya teknologi AI yang dapat memodifikasi konten-konten asusila menjadi wajah anak dengan menggunakan foto yang Ayah dan Bunda unggah di media sosial. Seram sekali, ya?
Baca Juga: Tips Atasi 6 Perilaku Buruk Anak yang Tak Boleh Bunda Biarkan!
Apa Itu Teknologi AI? Kenapa Bikin Bahaya saat Share Foto Anak?
AI sendiri adalah singkatan dari artificial intelligence (AI) yang diartikan sebagai kecerdasan buatan. Yup, teknologi ini merupakan cabang dari ilmu komputer yang dirancang agar dapat bekerja dan berpikir seperti manusia.
Pada satu sisi, AI memang mempermudah aktivitas manusia. Teknologi AI paling dasar yang sudah terbukti membantu Ayah dan Bunda seperti penunjuk arah dalam aplikasi Maps atau Waze, lalu teknologi biometrik saat membuka smartphone, bahkan Voice Assistant seperti Google Voice Assistant dan Siri.
Walaupun begitu, teknologi yang diciptakan sangat bergantung dengan pemakainya. Kecerdasan buatan yang hebat ini malah menjadi bencana besar di tangan orang-orang jahat.
Dilansir dari The Washington Post, komunitas pedofil kini gencar menggunakan teknologi AI dalam memproduksi konten menggunakan wajah anak-anak yang tersebar di internet dan media sosial.
Konten yang mereka porduksi sangatlah buruk, yakni memproduksi foto dan video anak-anak melakukan kegiatan seksual atau disebut dengan pornografi anak.
Tentu, konten tersebut merupakan rekayasa atau editan. Meski begitu, dapatkah Ayah dan Bunda bayangkan tiba-tiba muncul foto atau video asusila dengan wajah buah hati kita?
Teknologi AI yang mereka gunakan dalam pembuatan konten ini ialah deepfake. Fiturnya dapat membuat siapa pun bisa menggunakan wajah anak untuk ditempatkan di tubuh orang lain yang sedang melakukan perbuatan asusila.
Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Keamanan Anak dan Eksploitasi Manusia di ActiveFence yang menyebut bahwa 80% orang dari forum pedofil beranggotakan lebih dari 3000 anggota telah melakukan hal ini. Mereka menggunakan AI untuk memproduksi gambar pornografi dan kekerasan seksual pada anak.
Apa Saja Bahaya yang Mengintai Si Kecil?
Berdasarkan data yang dipublikasi Microsoft pada 2019 menyatakan hal yang sungguh di luar dugaan. Sebanyak 42% dari 12.500 remaja mengaku memiliki masalah dan merasakan bahaya dari orangtua yang share foto anak secara online.
Lalu, 11% di antaranya merasa informasi yang dibagikan orangtua di media sosial tentang dirinya sebagai anak menjadi masalah besar dalam kehidupan mereka.
Sebenarnya apa saja bahaya yang mengintai dari share foto anak di media sosial?
- Informasi personal anak dapat dicuri secara mudah.
- Konten foto/video atau informasi anak yang diunggah ke internet akan sulit dihapus secara permanen.
- Orangtua tidak punya kontrol atas konten yang mereka publikasi di internet, sehingga rentan untuk disalahgunakan.
- Foto anak yang dipublikasi di internet bisa menjadi pemilik website atau aplikasi.
- Rentan menjadi objek fantasi dan kejahatan para pelaku pedofilia.
- Konten yang disalahgunakan dapat menjerumuskan si kecil dalam berbagai bahaya, mulai dari penculikan, prostitusi, jual-beli anak, hingga sumber fitnah karena modifikasi AI.
Bagaimana Cara Terhindar dari Bahaya Saat Ayah dan Bunda Sudah Terlanjur Share Foto Anak di Media Sosial?
Sebagai orangtua, pasti rasanya senang sekali jika dapat berbagi dan memperlihatkan milestone perkembangan si kecil di media sosial. Sayangnya, bahaya yang mengintai saat share foto anak ke internet jauh lebih mengkhawatirkan dari kesenangan sesaat.
Jangan sampai pilihan keliru yang Ayah dan Bunda lakukan saat ini malah menjadi penyebab depresi hingga rusaknya masa depan si kecil kelak.
Menurut Perusahaan Kemanan Siber Kaspersky, ada beberapa hal yang harus dilakukan Ayah dan Bunda dalam menghindari atau mengurangi resiko kejahatan siber pada anak. Di antaranya adalah:
- Batasi hanya orang terdekat dan dikenal yang bisa melihat foto dan video si kecil yang Ayah dan Bunda unggah di internet.
- Hapus followers yang Ayah dan Bunda tidak kenal untuk meminimalisir resiko.
- Minta keluarga dan kerabat untuk tidak sembarangan share foto anak Ayah dan Bunda di media sosial.
- Jangan mencantumkan lokasi pengambilan foto anak.
- Jangan memasukkan data pribadi ke media sosial, seperti alamat rumah, sekolah, dan aktivitas anak yang lain.
- Jangan mengunggah foto anak ketika sedang telanjang atau setengah telanjang.