check it now

Bahaya Produk UPF bagi Kesehatan Si Kecil

Saatnya ajak si Kecil kembali ke real food dan kurangi produk UPF!

Daftar Isi Artikel

Selain penyajiannya yang praktis dan mudah didapatkan, umumnya produk UPF (Ultra Processed Food) juga memiliki penampilan yang menarik sehingga wajar bila si Kecil langsung menyukainya.

Namun, tahukah? Jenis makanan tersebut ternyata tidak baik jika dikonsumsi terlalu sering karena dapat berdampak buruk bagi kesehatan?

Dijelaskan oleh dr. Kristina Joy, BMedSc, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klinik RS EMC Tangerang, UPF adalah produk yang melalui berbagai tahap pengolahan dan seringkali mengandung bahan aditif seperti pewarna, pengawet, perasa, pemanis buatan, minyak terhidrogenasi, casein, whey, serta emulsifier.

Mengonsumsi UPF dalam jumlah berlebih secara terus menerus, lanjut Dokter Kristina, bisa menyebabkan beberapa gangguan di antaranya :

1. Gangguan Metabolik

Dalam UPF terdapat kandungan gula, lemak jenuh, dan garam yang tinggi sehingga dapat meningkatkan risiko obesitas dan resistensi insulin pada anak.

Baca Juga : Cegah Obesitas pada Anak, Berikut Hal-Hal yang Harus Orangtua Lakukan

2. Disfungsi Mikrobiota Usus

Bahan aditif dalam UPF dapat mengganggu keseimbangan mikrobiota usus yang penting untuk kesehatan pencernaan dan kekebalan tubuh.

3. Penurunan Kualitas Gizi

Karena diproses dengan bahan tambahan, UPF tidak mengandung banyak nutrisi penting seperti serat, vitamin, dan mineral, sehingga tidak mendukung kebutuhan nutrisi anak.

4. Mengganggu Perkembangan Otak

Penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi UPF dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif anak, terutama penurunan konsentrasi dan fokus belajar.

Selain itu, dampak jangka pendeknya adalah gangguan pencernaan, kenaikan berat badan, serta alergi atau intoleransi. Sementara dampak jangka panjangnya bisa meningkatkan risiko penyakit kronik seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan penyakit kardiovaskular. Lebih parah lagi, UPF dapat membuat si Kecil kecanduan alhasil dapat membentuk kebiasaan makan yang tidak sehat,” lanjut Dokter Kristina.

Ragam Produk UPF dan Ciri-Cirinya

Makanan yang termasuk dalam kategori UPF sangat banyak dan mudah dijumpai di sekitar kita. Karenanya, Bunda perlu lebih selektif dalam memberikan asupan untuk buah hati tercinta.

Sebagian besar frozen food seperti nugget, sosis, atau kentang goreng termasuk UPF karena mengandung bahan tambahan dan telah melalui banyak proses pengolahan. Namun ada juga frozen food yang tidak termasuk UPF misalnya sayuran atau buah beku tanpa bahan tambahan,” paparnya.

Lalu bagaimana ciri-ciri UPF yang beredar di pasaran?

Menjawab pertanyaan tersebut, dokter yang tergabung dalam Kejora Indonesia menjelaskan beberapa poin berikut :

  1. Mengandung lebih dari lima bahan, termasuk aditif seperti emulsifier, pewarna, atau penguat rasa
  2. Terdapat tulisan Monosodium Glutamate (MSG), sirup jagung tinggi fruktosa, atau pengawet pada label kemasan
  3. Bertekstur sangat halus atau memiliki rasa yang intens berkat bahan tambahan
  4. Memiliki umur simpan panjang akibat pengawet

Saatnya Ajak Buah Hati Kembali ke Real Food

Baca Juga : 14 Superfood Terbaik bagi Balita yang Enak dan Bikin Sehat!

Produk UPF memang menjadi pilihan praktis bagi banyak keluarga modern yang mencari kemudahan dalam menyajikan makanan sehari-hari. Tapi, terlepas dari itu ada begitu banyak dampak negatif bagi tubuh yang dapat memengaruhi proses tumbuh kembang si Kecil.

Karena itulah, sudah saatnya Bunda mengajak si Kecil untuk Kembali mengonsumsi real food atau makanan yang minim pengolahan dan tidak mengandung bahan tambahan sintetis.

Banyak jenis real food yang bisa Bunda kenalkan pada si Kecil seperti buah-buahan segar, sayur-mayur, daging segar, telur, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.

Mengonsumsi real food bukan berarti hanya menyajikan makanan yang dikukus, direbus atau buah dan sayur mentah yang mungkin terlihat tidak menarik atau membosankan. Misalnya seperti jagung rebus serta ubi dan pisang kukus. Kita dapat mengolah atau memasak bahan makanan sehat dengan cara memasak yang sehat dan menyajikan makanan real food secara menarik untuk meningkatkan selera makan si Kecil,” ungkap Dokter Kristina.

Tips Mengurangi Produk UPF dan Mengenalkan Real Food pada Anak

Di akhir kesempatan Dokter Kristina juga berbagi tips untuk Bunda Bunda yang punya banyak kesibukan agar tetap bisa mengenalkan real food dan mulai mengurangi pemberian produk UPF, di antaranya :

  1. Tingkatkan kesadaran akan bahaya UPF bagi kesehatan dan perkembangan otak anak serta pelajari lebih banyak manfaat real food dan cara pengolahannya dari sumber yang terpercaya
  2. Pelajari dan pahami cara membaca label nutrisi untuk mengenali bahan tambahan pada makanan kemasan, jumlah gula, lemak, dan sodium dalam makanan kemasan
  3. Pelajari teknik meal prep atau menyiapkan bahan makanan dalam jumlah besar sekaligus beberapa hari
  4. Gunakan alat bantu seperti slow cooker atau rice cooker
  5. Pilih bahan makanan beku alami seperti sayur atau ikan yang tetap bergizi
  6. Ganti camilan kemasan di rumah dengan buah segar, yogurt tanpa gula, edamame, agar-agar, atau telur rebus

Mulailah kebiasaan baik ini secara perlahan dan konsisten. Jangan lupa ajak seluruh anggota keluarga tanpa terkecuali sehingga kebiasaan makan sehat di rumah dapat terwujud,” tutup Dokter Kristina.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates