Merawat newborn bisa menjadi hal yang membahagiakan sekaligus melelahkan, terlebih untuk new parents. Pasalnya, baik sang bayi maupun Ayah dan Bunda, semuanya perlu saling menyesuaikan dengan kondisi baru.
Selain itu, pasti akan banyak hal baru yang dapat menguras fisik dan mental. Alhasil tak sedikit Ayah dan Bunda yang merasa cemas, takut dan khawatir.
Tips Merawat Newborn untuk New Parents
Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga, Rika Kristina, M.Psi., Psikolog, mengatakan bahwa emosi seperti rasa cemas, takut dan khawatir itu sangat wajar karena Ayah dan Bunda sedang menghadapi perubahan besar.
“Kita perlu menerima perasaan tidak menyenangkan tersebut. Setelah diterima, cobalah untuk mencari tahu penyebab rasa cemas, takut dan khawatir yang dirasakan. Apakah karena masalah finansial, kesehatan fisik atau mungkin Ayah dan Bunda sedang LDM dan jauh dari orang tua sehingga khawatir tidak ada yang membantu mengurus newborn. Dengan mengetahui penyebabnya, maka Ayah dan Bunda dapat mencari jalan keluar dari masalah tersebut,” katanya.
Baca Juga : 6 Tips Mengatur Keuangan Saat Memiliki Newborn
Agar Bunda Terhindar dari Baby Blues
Bicara soal peran menjadi orang tua baru, Bunda yang baru melahirkan umumnya lebih rentan mengalami stres atau terkena baby blues.
Banyak hal yang dapat memicu terjadinya baby blues, di antaranya bisa karena perubahan hormon, kelelahan fisik, kurang support system dari suami atau orang-orang terdekat, kurang istirahat atau karena kondisi fisik yang belum pulih pasca persalinan.
“Secara biologis, hormon ibu hamil dan ibu menyusui (setelah melahirkan) tentu berbeda dari hormon manusia lain yang tidak mengalami hal tersebut. Perubahan hormon tersebut yang dapat membuat emosi naik turun dan membuat Bunda bisa jadi sangat sensitif,” ungkap Rika.
Namun tenang saja, baby blues sebenarnya bisa dicegah dan memang perlu dicegah sejak masa kehamilan.
“Kita kan tahu kalau perubahan hormon dapat membuat emosi naik turun, jadi cobalah untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan. Ungkapkan hal apa saja yang diinginkan setelah melahirkan. Misalnya ingin dibantu mengurus rumah, ingin dibelikan makanan saat suami pulang kerja atau sekedar ditemani saat menyusui,” imbuhnya.
Dengan perhatian dan kerja sama yang cukup dari pasangan, niscaya baby blues dapat dihindari.
Bahaya Intervensi Kakek dan Nenek dalam Mengasuh Newborn
“Intervensi yang besar dari mertua atau orang tua juga dapat menjadi salah satu faktor penyebab baby blues,” lanjut Rika.
Setiap orang tua tentu memiliki aturan atau rules dalam mengasuh buah hatinya. Namun bagaimana jika kakek dan nenek mulai ambil bagian bahkan sampai memberi intervensi dalam pengasuhan tersebut?
Rika, Psikolog yang merupakan bagian dari Relasi Diri menerangkan bahwa Ayah dan Bunda harus berdiskusi dan menyepakati terlebih dahulu gaya pengasuhan seperti apa yang ingin diterapkan pada buah hatinya.
Setelah itu, penting juga untuk belajar atau mencari tahu ilmu ter-update tentang mengasuh bayi.
“Setelah Ayah dan Bunda sepakat dan tahu ilmunya, jangan lupa komunikasikan kepada orang tua atau mertua dari jauh-jauh hari. Tujuannya agar mereka tidak kaget dan kecewa apabila keinginannya nanti ditolak. Kalau pun di tengah jalan tetap ada konflik, pastikan suami tetap jadi pelindung istri dan sebaliknya,” terangnya.
Bagaimana cara agar Ayah dan Bunda tetap bisa survive dalam mengasuh dan membesarkan buah hatinya?
“Aku percaya knowledge is power. Dengan kita memiliki pengetahuan yang cukup, kita jadi tahu apa yang kita lakukan sudah benar atau belum. Jadi nggak terus menerus membandingkan buah hati kita dengan anak orang lain, melainkan dengan standar perkembangan yang tepat berdasarkan usia. Kalau seandainya Ayah dan Bunda merasa ragu atau galau dengan perkembangan si Kecil, lebih baik konsultasikan dengan ahlinya seperti dokter anak atau psikolog anak,” tutup Rika.