check it now

Alice Norin Idap Kanker Sarkoma Langka, Seperti Apa Gejalanya?

Semoga diberi kesembuhan dan segera pulih seperti sedia kala...

Daftar Isi Artikel

Kabaar mengejutkan dari selebritis tanah air, Alice Norin. Aktris sekaligus model yang satu ini membagikan berita duka melalui media sosial Instagram @alicenorin.

Dalam kontennya tersebut, Alice Norin mengungkapkan dirinya mengidap penyakit langka yang cukup berbahaya. Bunda anak 2 ini mengidap penyakit kanker sarkoma. Dalam kontennya tersebut, Alice Norin mengaku sering mengalami sakit di bagian perut bawah. Ia juga sempat terdeteksi mengalami miom sejak Agustus 2023.

Rasa sakit yang tertahankan mendorong Alice Norin untuk mulai memeriksakan diri pada Desember 2023. Dari pemeriksaan tersebut barulah dokter menemukan adanya pembuluh darah di sekitar miom. Hal ini menunjukkan adanya keganasan yang mengarah pada pertumbuhan sel kanker.

Sebenarnya jaringan kanker seperti apa yang diderita Alice Norin? Simak informasi lengkapnya, ya!

Baca Juga: Pneumonia Misterius pada Anak, Bisa Sebabkan Kematian?

Alice Norin Derita Kanker Sarkoma, Apa Itu?

Kanker Sarkoma adalah tumor ganas yang berkembang di tulang atau jaringan lunak pada tubuh manusia. Kanker ini dapat berkembang di bagian tubuh seperti otot, tendon, tulang rawan, ligament, pembuluh darah dan saraf.

Penyakit ini umumnya ditemukan di bagian tubuh bagian bawah. Sebesar 40% pengidapnya mengalami kanker sarkoma di wilayah kaki dan pergelangan kaki. Sementara itu, 30% ditemukan di dada, perut, dan panggul. Sisanya, 15% ditemukan di lengan, bahu, pergelangan tangan, dan 15% lainnya di kepala dan leher.

Meski begitu, kanker sarkoma merupakan kasus kanker langka dan terjadi hanya 1% dari seluruh diagnosis kanker pada orang dewasa. Sementara pada anak kecil, jumlah kasusnya hanya sekitar 15% dari jenis kanker lainnya.

Ciri-Ciri dan Gejala Kanker Sarkoma

Seperti kanker lain pada umumnya, kanker Sarkoma yang diidap Alice Norin juga tidak terlalu menunjukkan gejala yang signifikan. Seperti Alice Norin, gejala yang muncul bisa berupa rasa nyeri tak tertahankan di lokasi timbulnya kanker.

Selain itu, ada beberapa gejala yang mulai timbul ketika ukuran kanker sudah mulai membesar atau mulai menyebar ke bagian tubuh lain. Di antaranya adalah:

  • Muncul benjolan yang terasa ketika kulit diraba.
  • Pembengkakkan di bawah kulit berupa benjolan yang tidak terasa nyeri, tidak mudah digerakkan, dan semakin membesar seiring berjalannya waktu.
  • Pembengkakkan di perut yang dapat menyebabkan sakit perut, rasa kenyang terus-menerus, dan sembelit.
  • Pembengkakkan di dekat paru-paru yang dapat menyebabkan batuk atau sesak napas.
  • Berat badan menurun drastis tanpa melakukan diet.

Penyebab Kanker Sarkoma Langka yang Diderita Alice Norin

Kanker sarkoma umumnya terjadi karena mutasi DNA yang ada di dalam sel sehingga berkembang di luar kendali. Sel-sel tersebut yang yang akan membentuk suatu tumor yang bisa menyerang ke jaringan sekitarnya dan menyerang bagian tubuh lainnya.

Selain itu, ada beberapa sebab yang dapat meningkatkan faktor risiko kanker sarkoma jaringan lunak, di antaranya:

  • Terkena paparan zat kimia, seperto vinil klorida, dioksin, dan herbisida fenoksiasetat.
  • Terkena paparan radiasi yang diperoleh dari pengobatan kanker dengan terapi radiasi.
  • Mengidap penyakit paget, sejenis gangguan pada tulang.
  • Mengalami pembengkakkan kronis, seperti limfedema. Ini adalah kondisi pembengkakkan yang disebabkan oleh menumpuknya cairan getah bening ketika sistem limfatik tersumbat atau rusak.
  • Sindrom genetik yang diwariskan orangtua, seperti neurofibromatosis tipe 1 dan retinoblastoma.
  • Orang dengan kekebalan tubuh lemah, seperti penderita HIV atau AIDS.

Bagaimana cara deteksi dan pengobatan kanker ini?

Kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter ketika merasakan timbulnya benjolan di sekitar tubuh. Terutama benjolan yang terus tumbuh membesar seiring dengan berjalannya waktu.

Pengobatan penyakit ini dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari:

  1. Operasi pembedahan dengan cara mengangkat tumor dan beberapa jaringan normal di sekitarnya.
  2. Terapi radiasi dengan X-ray yang dijalankan sebelum atau sesudah operasi. Hal ini dilakukan untuk mengecilkan tumor dan menghancurkan sel kanker.
  3. Terapi target menggunakan obat untuk menghambat pertumbuhan sel kanker yang tidak wajar.
  4. Kemoterapi, diberikan setelah operasi untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria