check it now

9 Binatang Peliharaan untuk Anak

Memberikan binatang peliharaan untuk anak punya banyak manfaat. Selain melatih empati, binatang peliharaan juga bisa jadi teman. Apa saja?

Daftar Isi Artikel

Memberikan binatang peliharaan untuk anak punya banyak manfaat. Selain melatih empati, binatang peliharaan juga bisa menjadi teman yang menyenangkan bagi anak.

Untuk anak yang lebih besar, memiliki binatang peliharan juga melatih rasa tanggung jawab.

Selain kucing dan anjing yang populer sebagai binatang peliharaan untuk anak-anak, masih banyak alternatif lain lho Bunda.

Namun, harus dipahami, siap memberikan binatang peliharaan kepada anak berarti orang tua harus mau kerja ekstra merawatnya. Plus, pertimbangkan faktor rumah tinggal kita.

Beberapa hewan membutuhkan ruang gerak yang luas, sehingga kita juga harus siap dengan energi mengajaknya berolahraga.

Berikut 9 binatang peliharaan untuk anak yang bisa jadi pilihan

Ikan

Memelihara ikan sebetulnya bisa dimulai sejak anak masih bayi. Pilih beberapa ikan berwarna cerah, masukkan ke dalam akuarium yang aman dari jangkauan anak.

Bunda bisa memperlihatkan ikan-ikan di akuarium kepada bayi, bisa sambil dininabobokan, atau saat mengajak bicara. Bayi akan tertarik dengan gerak gerik ikan.

Untuk pilihan tersebut, tentu saja orang tua harus punya energi ekstra merawat ikan-ikan dengan baik.

Miliki akuarium dan filter air yang berkualitas tinggi sehingga tidak perlu terlalu sering menguras akuarium yang sering menyebabkan ikan stres lalu mati.

Sejumlah ahli menyarankan ikan cupang sebagai binatang peliharaan anak-anak berusia mulai tiga tahun.

Alasannya, ikan cupang memiliki warna menarik, hidup soliter dan tidak membutuhkan filter air khusus. Ikan cupang juga ‘bandel’ dan tak mudah mati.

Kura-kura

Ingin memberi binatang peliharaan untuk anak yang bisa hidup lama hingga ia dewasa? Kura-kura jawabannya.

Perlakukan kura-kura sebagai ikan yang memiliki ruang hidup sendiri dan tak terlalu sering disentuh.

Pilih jenis kura-kura yang tergolong mudah perawatannya seperti kura-kura brazil, atau dikenal juga dengan nama red eye slider.

Kura-kura ini bisa disebut sebagai kura-kura sejuta umat. Sangat mainstream dan mudah ditemukan di penjual ikan.

Mengamati kura-kura bisa jadi kegiatan dan bahan obrolan dengan anak.

Kelomang (Umang-umang)

Biasanya, kelomang jadi “oleh-oleh” usai liburan ke pantai.

Kelomang, atau umang-umang alias kepiting pertapa ini memiliki cangkang yang dibawa kemana-mana.

Tubuhnya yang kecil memungkinkan kelomang bergerak cepat, namun ia akan segera bersembunyi jika mendeteksi ancaman atau gerakan tiba-tiba.

Terdapat dua jenis kelomang, darat dan laut. Kelomang darat bisa menjadi pilihan binatang peliharaan untuk anak.

Karena kelomang darat tinggal di pantai, maka kita butuh wadah yang menyerupai habitat asli kelomang jika ingin memelihara di rumah.

Kelomang membutuhkan pasir pantai, terumbu bekas, dan bebatuan pantai yang punya banyak pori.

Jangan lupa sediakan cangkang bekas dalam jumlah banyak, untuk kebutuhan ia berganti cangkang. Hindari cangkang yang sudah diwarnai, sebab menutup pori.

Wadah berukuran 40×25 cm, ideal untuk menjadi tempat tinggal 6-10 kelomang. Bunda bisa memberi makan potongan timun atau selada, dan siapkan tempat air untuk minum.

Sesekali kelomang bisa diletakkan ke tangan anak untuk berinteraksi.

Anjing

Anjing disebut-sebut sebagai sahabat manusia yang setia pada tuannya. Anjing juga bisa diajak bermain, dan menjadi teman yang menyenangkan.

Memilih anjing untuk binatang peliharaan anak harus mempertimbangkan sejumlah faktor seperti usia anak, dan tempat tinggal.

Apalagi jika ini juga menjadi pengalaman pertama bagi seluruh keluarga.

Anjing yang sudah ada di rumah jauh lebih dulu sebelum anak lahir biasanya sudah memahami bahasa kita, dan ikut menjaga anggota keluarga baru.

Namun hal ini berbeda jika anjing peliharaan untuk anak benar-benar baru.

Jika itu yang terjadi, maka tunggu usia anak sudah cukup besar untuk memahami bahasa tubuh anjing dan ikut berbagi tanggung jawab.

Pastikan siapa yang bertugas memberi makan, memandikan, mengajak bermain, dan membersihkan kotorannya.

Apabila mengadopsi anjing di shelter, jangan lupa untuk observasi terlebih dahulu sebelum membawanya pulang ke rumah.

Sebab umumnya anjing-anjing di shelter, apalagi yang baru tiba, punya masalah dan trauma. Jangan lupa untuk melakukan steril.

Kucing

Seperti halnya anjing, kucing merupakan binatang peliharaan keluarga yang sangat populer di Indonesia. Namun, banyak juga anak-anak kucing yang dibuang ke pasar karena pemiliknya merasa kewalahan.

Kenali karakter kucing, dan waspadai cakarnya. Anak-anak berusia di bawah empat tahun paling rawan dicakar.

Maksud anak mengajak bermain si kucing bisa saja diartikan sebagai ancaman dan gangguan yang mengganggu teritori kucing.

Memberikan kucing sebagai binatang peliharaan anak bisa dilakukan ketika anak sudah berusia di atas 5 tahun.

Ajarkan anak untuk tidak menarik ekor kucing, atau meremas-remas tubuh kucing.

Hamster

Hewan pengerat berukuran mini ini memiliki tingkah yang lucu dan menggemaskan, serta memiliki bulu lembut yang menyenangkan untuk dielus-elus.

Karena ukurannya yang kecil, ajarkan anak untuk tidak meremas atau melemparnya.

Siapkan juga tempat hidup yang layak bagi hamster.

Memelihara hamster sebetulnya lebih ringan ketimbang memelihara kucing dan anjing. Namun, saat hamster baru datang, jangan berinteraksi dulu.

Pastikan ia hidup di kandang khusus, punya mainan yang tepat, serta cukup makan dan minum. Biarkan selama tiga hari agar ia kenal dengan habitatnya dulu.

Setelah familier dengan tempat barunya, mulailah berinteraksi.

Hamster tidak tahan suara kencang karena ia mudah gugup. Jadi, beritahu anak agar tidak bersuara keras di dekat hamster peliharaannya.

Insting teritorial hamster juga berbeda berdasar jenisnya, jadi jangan sembarangan mencampur hamster dalam satu kandang agar tidak terjadi pertumpahan darah.

Hamster jenis Syrian misalnya, bisa berkelahi sampai mati demi bisa memonopoli kandangnya.

Kelinci

Kelinci biasanya disukai anak-anak karena tampak lucu dan menggemaskan. Namun, jangan pernah memelihara kelinci dengan niat memberi mainan untuk anak. Kasihan!

Kelinci harus memiliki kandang cukup besar untuk ia bergerak leluasa. Alasi dengan kardus, dan letakkan di dalam ruangan.

Namun, kelinci membutuhkan waktu di luar ruangan untuk meloncat-loncat dan makan.

Jika punya halaman, kelinci bisa dilepas di area itu, bahkan mungkin bisa sekalian merumput. Hanya saja pastikan tidak ada celah untuk kelinci kabur.

Kelinci tergolong binatang yang mudah tertekan dan stres. Jika ada binatang peliharaan lain di rumah, pastikan proses adaptasi berlangsung mulus dengan memperhatikan karakter binatang yang lebih dulu tinggal di rumah.

Dengan perawatan tepat, kelinci bisa hidup hingga 10 tahun.

Marmut

Serupa dengan hamster, marmut merupakan hewan pengerat yang bisa dijadikan binatang peliharan untuk anak.

Marmut juga membutuhkan kandang yang leluasa untuk ruang geraknya, kalau perlu ada perosotan untuk ia bermain.

Kandang marmut bisa diletakkan di luar rumah, namun pastikan aman dari sinar matahari dan hujan.

Foto: Pixabay

Seperti kelinci, marmut butuh waktu menjelajah dan merumput. Karena itu, keluarkan marmut dari kandang dan beri kesempatan bermain di halaman.

Pastikan area jelajahnya tak memungkinkan marmut kabur atau dimangsa. Saat ia menjelajah, anak bisa bermain dengannya.

Marmut merupakan hewan sosial. Maka jika ingin memelihara marmut, pastikan ia tidak sendirian agar punya teman bermain ‘sesama marmut’.

Ayam

Hewan ini paling mudah didapat, dan bisa dipelihara siapa saja termasuk anak-anak.

Apalagi jika bunda tinggal di rumah dengan pekarangan luas, memelihara ayam bisa bermanfaat lebih dari sekadar teman si kecil.

Namun, pastikan untuk memilih anak ayam yang sehat dan berkualitas tinggi. Hindari memilih anak ayam yang sudah dicat warna-warni. Meski terkesan lucu, perilaku tersebut tidak dapat ditolerir karena membahayakan si anak ayam.

Hindari juga memberi anak ayam kepada balita, apalagi yang mudah merasa gemas. Bisa-bisa, ayamnya tercekik.

Karena itu, ayam bisa tinggal di area pekarangan cukup luas, dengan kandang untuk berlindung saat panas dan hujan.

Ayam bisa berfungsi sebagai ‘traktor tanah’ sehingga bisa menggemburkan tanah. Ayam juga bisa makan cacing hasil kompos sampah rumah tangga.

Ajak anak untuk ikut menggiring ayam kembali ke kandang, atau memberinya makan. Saat bertelur, ajak anak untuk panen.

Bagaimana? Ada yang cocok untuk jadi binatang peliharaan untuk anak di rumah? (*/Sic)

Baca juga:
Sumber Toksoplasma Selain dari Kotoran Hewan Peliharaan

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates