Sebelum positif hamil, hampir semua kegiatan sehari-hari rasanya sah sah saja dilakukan. Mulai dari mengangkat meja, mendorong lemari sampai membersihkan kendang hewan peliharaan pun dilakoni.
Tapi ketika test pack sudah menunjukan dua garis biru alias positif hamil maka ada sejumlah kegiatan yang sebaiknya dihindari. Apa saja? Simak informasinya di bawah ini:
- Mandi uap atau sauna memang dapat digunakan untuk meredakan stres serta membuang racun dari dalam tubuh. Meski demikian, banyak ahli kesehatan yang berpendapat bahwa kegiatan sauna sebaiknya dihindari selama masa kehamilan. Alasannya, sauna dapat menyebabkan ibu hamil terkena hipertermia, yaitu suatu kondisi dimana terjadi peningkatan suhu tubuh secara drastis. Akibatnya distribusi oksigen dan zat gizi bagi janin akan terhambat sehingga memperbesar risiko bayi lahir cacat.
- Mengangkat atau memindahkan benda yang berat bukanlah pekerjaan yang tepat bagi ibu hamil karena dapat menyebabkan keguguran. Karenanya, hindarilah mengangkat ember cucian, galon air, memindahkan kursi, meja atau lemari dan menjemur kasur.
- Bila memungkinkan, olahraga selama masa kehamilan memang disarankan. Namun sebaiknya hindari olahraga yang terlalu berat atau berisiko membuat ibu hamil jatuh. Jangan pula melakukan olahraga dalam intensitas tinggi, maupun olahraga yang membuat ibu hamil harus mengejan saat melakukannya.
- Pada dasarnya renang adalah olahraga yang aman bagi ibu hamil. Meski demikian, berenang dengan gaya punggung tidak diperkenankan karena dikhawatirkan dapat memicu terjadinya penekanan pada pembuluh darah di bagian belakang rahim. Jangan pula berenang dengan gaya kupu-kupu karena gaya ini terlalu banyak melibatkan gerakan pada bagian pinggang sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan benturan pada janin. Sebaiknya, lakukan renang dengan gaya bebas atau gaya dada. Sebab kedua gaya inilah yang paling tenang, perlahan dan jauh dari benturan. Waktu untuk berenang pun sebaiknya tidak lebih dari 30 menit, karena lebih dari itu berisiko meningkatkan suhu dalam kandungan
- Ibu hamil juga pantang untuk membersihkan tempat sampah atau kandang hewan peliharaan dengan tangan telanjang. Sebab kedua tempat itu bisa menjadi sarang kuman atau virus, khususnya toksoplasma yang sangat berbahaya bagi wanita hamil.
- Segala kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan zat kimia atau obat keras, seperti mengolesi wajah atau tubuh dengan kosmetik yang mengandung merkuri dan retinoid, menyemprot ruangan dengan semua jenis obat anti nyamuk serta menyiram tanaman dengan pestisida sebaiknya dihindari ibu hamil.
- Agar kandungan dapat terjaga dengan baik, ibu hamil sebaiknya juga menjauhi berbagai pekerjaan yang berisiko membuat terjatuh, seperti membersihkan debu di tempat yang tinggi atau mengganti lampu yang membutuhkan tangga sebagai alat bantunya.
- Ibu hamil dilarang menyetir terlalu lama atau lebih dari 2 jam secara terus menerus. Sebab kegiatan menyetir akan membuat ibu hamil duduk dengan posisi statis. Hal ini tentu meningkatkan risiko penggumpalan darah (deep-vein thrombosis/DVT).
- Sebaliknya, ibu hamil juga tidak disarankan berdiri terlalu lama karena dapat meningkatkan risiko gangguan pertumbuhan janin. Di samping itu, berdiri terlalu lama juga berisiko bagi kesehatan ibu hamil itu sendiri karena dapat menyebabkan pembengkakan kaki, nyeri pinggang serta varises