check it now

8 Tradisi/Mitos Ari-Ari Bayi dari Berbagai Negara, Bunda Percaya?

Ketika si kecil lahir, apa yang Ayah dan Bunda lakukan dengan ari-arinya?

Daftar Isi Artikel

Plasenta atau ari-ari bayi ialah organ yang menghubungkan janin dengan Bunda ketika berada di dalam perut. Keberadaannya yang penting dan krusial bagi tumbuh kembang bayi selama kehamilan, menjadikan organ ini dianggap mengandung keajaiban.

Inilah yang kemudian menghasilkan berbagai mitos dan tradisi di berbagai budaya tentang bagaimana seharusnya memperlakukan ari-ari bayi.

Dilansir dari Mayo Clinic, plasenta bayi berfungsi untuk menghubungkan nutrisi dan oksigen dari Bunda ke janin. Organ ini memasok darah melalui tali pusar ke janin yang sedang berkembang.

Ari-ari juga memainkan peran penting dalam sekresi hormon yang diperlukan untuk kehamilan yang lancar dan mempersiapkan tubuh Bunda untuk menyusui.

Berbagai fungsi inilah yang membuat ari-ari bayi dianggap sakral dan harus diperlakukan sebagai suatu hal yang istimewa di Masyarakat. Lahirlah berbagai tradisi dan mitos yang dipercaya oleh banyak Bunda, tak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia.

Seperti apa sih tradisi mitos tentang organ yang satu ini? Simak informasinya, yuk!

Baca Juga: Couvade Syndrome, Ketika Si Calon Ayah Ikut ‘Hamil’! Kok Bisa?

1. Ari-Ari Bayi Dikubur di Sekitar Rumah

Di Indonesia, plasenta bayi yang telah dilepas dari tubuh bayi yang lahir ke dunia harus dikubur di sekitar rumah oleh sang Ayah. Sebab, masyarakat meyakini bahwa ari-ari merupakan kakak kandung atau kembaran dari si kecil yang lahir.

Kepercayaan lainnya menyebut, plasenta berfungsi sebagai pelindung bayi sepanjang hidupnya. Oleh sebab itu, organ ini harus dikubur, bukan dibuang.

Sebelum dikubur, plasentanya harus dicuci dengan benar oleh Ayahnya. Jika tidak dicuci, maka masyarakat percaya kalau hal tersebut bisa membuat Bunda atau si kecil jatuh sakit.

2. Kuburan Ari-Ari Bayi Diberi Lampu

Tak hanya dibuat ‘pemakaman’ yang layak, plasenta bayi yang dikubur di pekarangan rumah harus diberi lampu sepanjang malam.

Hal ini digunakan untuk menandai tempat kuburannya dan sebagai bentuk penjagaan terhadap si kecil. Masyarakat percaya, menerangi kuburan ari-ari dapat memengaruhi kesehatan dan tumbuh-kembang anak.

3. Dikubur Bersama Daun-Daun, Rempah, Hingga Tulisan Arab

Sebagian masyarakat Indonesia bahkan tak hannya memberikan penerangan pada kuburan ari-ari si kecil, lho! Dalam proses pemakaman ari-arinya, ada yang menambahkan daun salam, rempah-rempah, beras merah, bahkan tulisan arab.

Masyarakat percaya, meletakkan barang-barang tersebut dalam kuburan ari-ari dapat memberikan manfaat untuk anaknya. Misalnya, memberi beras merah sebagai lambang kemakmuran dan tulisan Arab agar anaknya menjadi anak yang taat agama.

4. Ari-Ari Bayi Dianggap Malaikat Pelindung

Dalam tradisi yang ada di Bali, plasenta bayi dianggap sebagai malaikat pelindung anak yang rohnya akan selalu tinggal dan menemani si kecil seumur hidup. Oleh sebab itu, masyarakat Bali membungkus ari-ari dengan kain, lalu memasukkannya ke dalam kelapa dan menguburnya.

Tradisi ini juga mirip dengan apa yang dilakukan oleh masyarakat Islandia. Mereka menyebut organ ini sebagai ‘fylgia’, yang berarti malaikat pelindung.

5. Penghubung dengan Leluhur Keluarga

Bagi orang-orang Navajo dan Hawaii, ari-ari bayi dikubur atau diletakkan di tanah untuk menghubungkan si kecil dengan tanah air dan leluhurnya.

6. Ari-Ari Bayi sebagai Perlindungan Masa Depan

Bagi masyarakat Karibia, mengubur plasenta bayi di bawah pohon buah-buahan dapat memberikannya perlindungan masa depan. Sebab, mereka percaya kalau hal ini dapat membantu memastikan anaknya tidak akan kelaparan dan akan selalu pulang.

Masyarakat Turki pun percaya, bawa mengubur ari-ari bayi di lokasi tertentu dapat memberi pengaruh pada si kecil. Misal, jika Ayahnya ingin anaknya menjadi taat agama, maka penguburan ari-arinya dilakukan di wilayah tempat ibadah.

Begitu pula jika ingin si kecil menjadi pencinta binatang, maka ari-arinya dikubur di bawah kendang hewan.

Tradisi ini mirip dengan yang dilakukan oleh masyarakat Jepang. Mereka percaya bahwa ari-ari yang dikubur dapat memberikan berkah atau perlindungan bagi masa depan si kecil.

7. Mengubur Ari-Ari Bayi di depan Pintu Rumah dengan Berbagai Barang

Di Malaysia, plasenta bayi harus dikubur dengan cara yang benar. Setelah si kecil lahir, plasenta dan tali pusarnya harus dikubur di depan pintu rumah.

Plasenta yang telah dibersihkan itu digabungkan dengan kain dengan beberapa barang. Seperti garam, asam, bawang dan lainnya. Selain itu, mereka juga memasukkan jarum, buku, dan pensil ke dalam kain. Hal ini dilakukan agar anak menjadi tumbuh menjadi individu yang pekerja keras dan cerdas.

8. Dikonsumsi Demi Kesehatan Ibu dan Bayi

Berbeda dari yang lainnya, di negara Tiongkok, plasenta bayi harus dimakan oleh Bundanya untuk kesehatan. Para ahli pengobatan tradisional Tiongkok percaya, mengonsumsi plasenta ialah cara terbaik untuk merayakan kelahiran dan merangsang produksi ASI Bunda.

Di negara ini, mengonsumsi plasenta dianggap wajar bahkan wajib untuk mengatasi masalah laktasi yang biasanya umum dirasakan para Bunda ketika baru melahirkan.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria

Daftar Isi Artikel

Updates