Selain harganya yang bersahabat dan mudah didapat, bahan-bahan makanan lokal Indonesia juga kaya gizi yang baik untuk tubuh lho.
Bahan makanan lokal tersebut juga dapat memenuhi kebutuhan gizi harian mulai dari karbohidrat, protein nabati, protein hewani, vitamin, hingga lemak.
Berikut 8 jenis bahan makanan lokal yang dapat dikonsumsi.
1. Tempe
Tempe adalah salah satu sumber protein yang dibutuhkan tubuh. Meski harganya murah, tetapi tempe memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Makanan rakyat berbahan dasar kedelai ini juga mengandung serat, protein, lemak, karbohidrat, fosfor, serta vitamin B12 dan biotin.
Dalam 84 gram tempe terkandung sekitar 15 gram protein. Selain itu, kandungan kalsium pada tempe pun tak kalah dengan susu murni.
Selain mudah didapatkan, bahan makanan lokal juga mudah diolah menjadi beragam masakan. Tak hanya itu, cita rasanya yang khas, membuat tempe banyak disukai masyarakat Indonesia.
2. Ikan lele
Lele merupakan jenis ikan air tawar yang banyak dikonsumsi masyrakat Indonesia.
Daging ikan lele tercatat mengandung protein, vitamin B, B12, dan asam lemak omega-3 yang cukup tinggi dan tak kalah dengan udang atau salmon.
Dalam 100 gram ikan lele terkandung 15,45 gram protein dan 9,09 lemak. Selain itu, kadar merkuri pada ikan lele jauh lebih rendah daripada ikan laut lainnya.
Alhasil ikan lele aman untuk dikonsumsi sehari-hari dalam porsi yang tepat. Ikan lele juga dipercaya baik untuk perkembangan otak anak sekaligus dapat mencegah anemia yang membuat tubuh lesu, lemah, dan lunglai.
3. Ikan kembung
Ikan yang satu ini kerap disejajarkan gizinya dengan ikan salmon. Sebab, berbagai penelitian telah membuktikan jika ikan kembung mengandung protein, micronutrient dan asam lemak omega-3 yang tinggi, sehingga baik untuk mendukung kecerdasan otak.
Bahkan Kementerian Kesehatan telah menuliskan dalam website resminya bahwa kandungan asam emak omega-3 pada ikan kembung 1,5 lebih tinggi dari ikan salmon.
Meski demikian, tak perlu khawatir karena harga ikan kembung relatif lebih murah jika dibandingkan dengan ikan impor lainnya.
4. Kangkung
Siapa yang tak tahu sayuran hijau satu ini? Sayuran yang sering dijadikan tumis ini memang disukai banyak masyarakat Indonesia.
Setidaknya ada dua nutrisi dalam jumlah besar yang terkandung pada kangkung, yaitu vitamin A dan vitamin C.
Bayangkan saja, 50 gram kangkung yang kita konsumsi ternyata sudah mencukupi 70% vitamin A dan 51% vitamin C yang dibutuhkan tubuh setiap harinya lho.
5. Daun singkong
Syuran hijau ini memang tidak sepopuler kangkung. Namun, daun singkong merupakan sumber antioksidan yang sudah terbukti mujarab untuk membuang racun dari dalam tubuh, seperti radikal bebas.
Dengan begitu, risiko kanker dan penuaan dini pun dapat berkurang.
6. Ubi jalar
Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat lain selain nasi. Ubi jalar, baik ubi ungu maupun ubi kuning disebut memiliki nilai gizi yang tinggi.
Makanan satu ini pun mengandung banyak vitamin A dan vitamin C, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh.
Dilansir dari Healthline, ubi jalar juga mengandung kolin, dan kaya akan beta karoten yang dapat mencegah dan memperbaiki kerusakan mata, kerusakan saraf, dan memperkuat kekebalan tubuh, serat serta kalium.
Cara mengolah ubi jalar pun tak sulit, kita bisa merebusnya dan langsung dikonsumsi, digoreng dengan tepung, atau dicampurkan pada olahan sayur.
7. Kacang hijau
Jenis kacang-kacangan yang satu ini memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh.
Di antaranya mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dan tekanan darah, meningkatkan kepadatan tulang, baik untuk penderita diabetes, menjaga sistem kekebalan tubuh, hingga menjaga kesehatan kulit dan rambut.
8. Daun kelor
Selain diyakini dapat membantu melancarkan ASI, daun kelor juga dimanfaatkan untuk merawat kecantikan kulit.
Hal tersebut karena daun ini kaya kandungan protein, vitamin C, zat besi, dan potassium.
Karena bentuknya yang kecil, daun kelor bisa ditambahkan pada olahan sup atau dimasak sebagai sayur bening.