check it now

7 Mitos Anak Demam yang Wajib Bunda Tahu!

Ternyata, apa yang Bunda ketahui tentang demam pada anak banyak yang termasuk mitos! Apa saja ya, Bunda?

Daftar Isi Artikel

Tidak ada orangtua yang tak panik ketika melihat anak demam. Kekhawatiran Bunda tentang demam yang terjadi pada si kecil ini biasanya juga diperparah dengan beredarnya informasi yang salah tentang demam pada si kecil.  

Anak demam biasanya selalu diindikasikan sebagai penyakit yang serius. Terlebih kalau demamnya terjadi dengan suhu yang tinggi.

Banyak Bunda yang langsung panik dan takut ketika anak demam karena mereka khawatir demamnya bisa menyebabkan si kecil kejang, buta, koma, kerusakan otak, bahkan meninggal dunia.

Kekhawatiran ini yang seringkali malah membuat orangtua memberikan pengobatan yang berlebihan pada si kecil yang demam. Padahal, apapun keluhannya, penyakit harus ditangani dengan sesuai dan profesional.

Nah, agar Bunda tak lagi mengalami misinformasi, berikut 8 hal tentang anak demam yang ternyata adalah mitos. Apa saja, ya?

Baca Juga: Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Kematian Pada Bayi, Bunda Harus Waspada!

1. Anak Demam Harus Dikompres Dingin

Ya! Kompres dingin saat anak demam merupakan mitos kesehatan yang paling banyak dilakukan orangtua. Hingga kini, masih banyak orangtua yang percaya bahwa kompres air dingin, bahkan kompres air es di dahi anak dapat membuat demamnya turun.

Padahal, perilaku ini sangatlah bertentangan dengan fakta medis. Cara menurunkan panas saat anak demam yang benar adalah dengan menggunakan air hangat.

Kompres ini juga tak hanya dilakukan pada dahi saja, tapi seharusnya dilakukan di sela ketiak, leher, dan lipatan paha.

Kompres hangat akan membantu melebarkan pembuluh darah di bawah kulit, yang menyebabkan suhu tubuh anak akan mudah menguap melalui pori-pori.

Dengan begitu, suhu tubuh anak yang demam akan segera kembali normal. Ingat ya Bunda, mulai sekarang kompresnya pakai air hangat.  

2. Semakin Tinggi Suhu Anak Demam, Semakin Parah Sakitnya

Tidak selamanya, anak demam dengan suhu yang tinggi mengindikasikan penyakit yang serius. Bagi orang dewasa, demam tinggi memang bisa mengindikasikan penyakit parah, namun pada si kecil usia di bawah 12 tahun, flu biasa pun bisa menyebabkan si kecil demam tinggi.

Hal tersebut dapat terjadi karena sistem kekebalan tubuh seorang anak belum sempurna. Ini yang menyebabkan antibodi tubuhnya menyerang setiap kuman dengan kekuatan penuh yang ditunjukkan dari demam tinggi.

3. Anak Demam Pasti Sebabkan Kejang

Tidak semua demam pada si kecil bisa menyebabkan kejang, Bunda. Hanya sedikit kasus anak yang mengalami kenaikan suhu tubuh hingga kejang, sekitar 4% dari seluruh populasi anak.

Demam yang menyebabkan kejang pada anak hanya terjadi pada anak-anak yang mengalami kondisi tertentu. Kejang saat demam juga bisa sembuh dengan sendirinya ketika si kecil telah beranjak dewasa.

4. Semua Penyakit Harus Diobati dengan Obat Demam

Tidak semua penyakit harus diobati dengan obat demam. Tentunya, ada baiknya Bunda membawa si kecil ke dokter untuk konsultasi mengenai penyakitnya daripada berobat sembarangan.

Obat penurun demam pun hanya boleh Bunda gunakan jika si kecil mengalami panas hingga mencapai 39 derajat Celcius atau lebih.

Jika suhu tubuh si kecil masih berada di bawah angka tersebut, maka lebih baik jika Bunda memberikan perawatan rumahan seperti kompres air hangat, mencukupi hidrasi dan makan anak, dan memintanya beristirahat.

5. Setiap Suhu Tubuh Anak Hangat Artinya Demam

Suhu tubuh yang menghangat pada si kecil tak selalu disebabkan oleh demam. Hal ini bisa juga disebabkan oleh berbagai hal, seperti ketika ia aktif bermain, menangis, baru bangun dari tempat tidur yang hangat atau memang karena cuacanya yang sedang panas.

Bunda tak boleh langsung menyimpulkan anak demam hanya karena hal tersebut ya. Bunda bisa mengeceknya dengan memberikan si kecil air minum lebih dulu. Jika suhunya tidak kembali normal setelah 20 menit, maka pastikan lagi suhunya dengan alat termometer.

Bunda baru boleh menyimpulkan si kecil demam saat tubuhnya menghangat apabila gejalanya disertai dengan sakit kepala dan semacamnya.

6. Demam Dapat Merusak Otak

Ini adalah salah satu mitos yang harus Bunda hindari dan tak perlu dipercaya sedikit pun. Demam tidak akan memengaruhi sistem saraf otak jika panasnya tidak lebih dari 42˚C. Tak mungkin kan tiba-tiba suhu tubuh anak mencapai angka tersebut?

Jangankan 42˚C, suhu tubuh anak menghangat sedikit pun Bunda pasti sudah bergegas konsultasi ke dokter anak, bukan?

Jadi, jangan terlalu khawatir apalagi percaya pada mitos yang jelas-jelas keliru. Lebih baik Bunda fokus pada kesembuhan anak dengan pengobatan dari dokter yang jelas kebenarannya.

7. Anak Hanya Boleh Tiduran Saat Demam

Si kecil yang sedang mengalami demam memang harus lebih banyak istirahat.  Meski begitu, bukan berarti si kecil harus tidur sepanjang hari.

Bunda juga bisa memberikan kebebasan si kecil untuk beraktivitas ringan di dalam rumah. Hal ini penting agar ia tidak jenuh dan tidak trauma karena sakit. Satu hal yang harus menjadi perhatian Bunda adalah untuk tetap memenuhi kebutuhan mineral si kecil agar tidak dehidrasi.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria