Kisah romantis dari suami suportif viral di media sosial. Seorang suami bernama Indra berjuang menyekolahkan sang istri hingga menjadi dokter spesialis paru.
Pria asal Pariaman itu bahkan rela menjalani hubungan harak jauh alias LDR. Istrinya menjalani pendidikan spesialis di luar kota, sementara Indra menjadi suami siaga yang tetap berperan memberi nafkah sekaligus mengasuh anak-anak mereka.
Kisah viral ini ia unggah melalui aplikasi TikTok dan telah ditonton lebih dari 4,4 juta kali. Dalam videonya, Indra menyebut bahwa ia berjuang selama 4 tahun 3 bulan untuk menyekolahkan istri selama masa pandemi.
“Anak-anak tinggal bersamaku, tiap weekend jemput istri ke kota tempat dia belajar, nanti senin sebelum Subuh sudah antar istri lagi,” tulisnya dalam video.
Dalam kontennya, Indra juga bercerita bahwa istrinya mulai melanjutkan pendidikannya sejak anak bungsu mereka berusia 3 tahun.
Setelah lulus kuliah, anak bungsunya sudah masuk kelas 2 SD dengan hapalan Al-Qur’an 1 juz. Sedangkan si sulung, sudah mulai masuk SMP dan sudah menghapal Al-Qur’an 2 juz.
Peran Indra sebagai bapak rumah tangga tak hanya sebatas menafkahi istri dan anak-anak mereka. Selama sang istri berkuliah, ia mengasuh dan mendampingi anak-anaknya mulai dari menyiapkan bekal, mengantar sekolah, memasak makanan yang sehat, san sebagainya.
Indra bahkan rela menjahit pakaian sekolah anak-anak agar bisa lebih berhemat, menyemir sendiri sepatu anak-anaknya, dan mengajak mereka liburan. Ia juga tetap berusaha menjaga perasaan dan mental sang istri yang tengah menanggung beratnya tugas kuliah sebagai dokter residen.
Indra pun mengaku senang melihat istrinya bisa meraih apa yang ia inginkan serta melihat dirinya sendiri mampu berhasil melewati segala rintangan kehidupan meski LDR dengan sang istri.
Kisah Indra dan istrinya sweet sekali ya, Bunda! Selain kisah viral Indra dan istrinya, ini lho yang bisa Bunda dapatkan jika memiliki suami suportif. Coba minta Ayah ikut simak artikel ini ya, Bun!
1. Suami Suportif Mendorong Anda Menjadi Terbaik Tanpa Mengubah Istri
Suami yang suportif tidak akan mencoba mengubah Bunda menjadi orang lain. Ia akan menerima dan mencintai Bunda apa adanya, bahkan mendukung setiap perubahan positif yang ada pada diri Bunda.
Suami tipe ini juga tidak akan merasa minder atau rendah diri ketika istrinya ingin menjadi orang yang lebih baik lagi.
2. Paham Jika Istri Butuh Waktu Sendiri
Setalah menjadi seorang istri dan menjadi Bunda, perempuan seringkali tetap membutuhkan waktunya sendiri untuk me time. Suami suportif akan berusaha memahami apa yang istri rasakan dan berusaha untuk membahagiakan mental istri.
Baca Juga: 8 Tips Pasutri Langgeng Meski Usia Beda Jauh!
3. Suami Suportif Juga Mau Istrinya Berkembang dalam Berkarir
Suami suportif juga cenderung memberikan kesempatan bagi Bunda untuk mengembangkan karir. Seperti kisah Indra dan istri, Indra tak keberatan melihat istrinya meraih impian untuk menjadi dokter spesialis paru.
4. Suami Jadi Fans Nomor 1 Istri
Suami yang mendukung akan berusaha untuk mendukung mimpi yang Bunda kejar atau segala hal yang Bunda sukai. Ia juga tak segan untuk memberi tahu semua orang betapa luar biasa dan betapa ia mencintai Bunda sepenuh hatinya.
5. Suami Suportif Tidak Selalu Menyalahkan Keputusan Istri
Suami yang suportif tidak akan buru-buru menyalahkan Bunda jika ada masalah tertentu yang ada di dalam rumah. Misalnya, ketika anak sakit, suami yang suportif akan fokus pada pengobatan si kecil bukan menyalahkan Bunda. Pada masalah lain, suami suportif juga akan mengedepankan musyawarah untuk mendapatkan jalan keluar terbaik dibanding menyalahkan Bunda.
6. Mau Menjadi Pendengar yang Baik
Suami yang baik dan mau mendukung istrinya pasti akan menjadi pendengar yang baik. Ia tidak akan menghakimi maupun mencoba memperbaiki permasalahan Bunda tanpa diminta. Suami yang mampu menjadi pendengar yang baik dapat membuat Bunda lega dan santai dalam menjalani berbagai masalah hidup.
7. Suami Suportif Mau Menurunkan Ego dan Melengkapi Istri dalam Banyak Hal
Suami yang suportif mampu menurunkan ego dan menjadi pelengkap bagi istri. Seperti Indra dan istrinya, Indra sebagai seorang suami mampu melengkapi peran yang sementara waktu tidak bisa ditunaikan sang istri karena harus berkuliah.
Indra secara sadar tahu bahwa peran mengurus rumah tangga juga merupakan kewajibannya sebagai Ayah. Itulah mengapa, ketika sang istri pergi untuk menyelesaikan studinya di luar kota, rumah tangga mereka tetap harmonis dan baik-baik saja karena sifat suportif Indra yang mau men-support istri tercintanya.