Dunia tengah geger dengan penyebaran pneumonia misterius yang menjangkiti ribuan anak-anak di China. Laporan pertama muncul pada pekan lalu yang menyebut bahwa rumah sakit anak di Beijing dan Liaoning penuh dengan anak-anak yang mengeluhkan sakit pneumonia.
Pneumonia sendiri adalah istilah umum untuk penyakit peradangan paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat. Beberapa gejala umum yang dialami oleh penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, dan sesak napas.
Penyakit ini juga lebih sering dikenal dengan sebutan paru-paru basah. Infeksi bakteri yang menimbulkan peraadangan pada kantong-kantong udara yang mengakibatkan paru-paru dipenuhi cairan atau nanah yang membuat penderitanya sulit bernapas.
Diketahui juga, penyakit ini menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi pada anak. Tercata, sebanyak 740.180 anak di seluruh dunia meninggal akibat pneumonia pada tahun 2019.
Pneumonia yang kini sedang melanda China merupakan varian lain dari penyakit tersebut yang menimbulkan gejala yang sama, namun dengan jenis infeksi dari patogen yang masih misterius. Seperti apa fakta pneumonia misterius ini? Virus baru lagi kah? Simak informasinya, yuk!
Baca Juga: 6 Potret Cantik Ibu Negara Korsel, Bak Artis K-Pop di Usia 51!
1. Penyebaran Penyakit Pneumonia Misterius di Seluruh Wilayah China
Menurut Komisi Kesehatan Nasional China, diketahui bahwa pneumonia misterius ini menyebar di sejumlah wilayah di negara tersebut. Infeksi ini menyebar di Beijing dan kota Liaoning di timur laut China yang berjarak 800 kilometer.
Selain itu, Program for Monitoring Emerging Diseases (ProMED) juga melaporkan sejumlah kasus pneumonia yang masih belum terdiagnosis atau pneumonia misterius yang menjangkiti anak-anak. ProMED merupakan sistem pengawasan yang melakukan pelaporan global terhadap wabah penyakit menular. Laporan infeksi tersebut diketahui menyebar di China bagian utara.
2. Lonjakan Pasien Pneumonia Misterius pada Anak Sebabkan Antrean Panjang di Seluruh Rumah Sakit China
Penyakit yang masih belum terdiagnoasis ini ternyata sudah melanda China sejak Oktober 2023. Berbagai rumah sakit di negara tersebut baru menerima lonjakan pasien akibat infeksi pneumonia di bangsal anak-anak.
Di Provinsi Liaoning, banyak masyarakat yang memilih untuk mengantre di rumah sakit pengobatan tradisional China. Sebab, rumah sakit anak di sana membutuhkan waktu antrean hingga 2 jam untuk mendapatkan penanganan.
3. Jumlah Pasien Penyakit Ini Mencapai Lebih dari 1200 Orang per Hari
China melaporkan, lonjakan pasien pneumonia misterius ini kian mengkhawatirkan. Lonjakan pasien ini banyak dialami oleh anak usia di bawah 18 tahun. Meski begitu, tenaga kesehatan setempat juga khawatir dengan kelompok rentan seperti lansia dan ibu hamil.
Salah satu rumah sakit terbesar di China, setiap harinya menerima lebih dari 1.200 pasien pneumonia misterius untuk mendapat penanganan di gawat darurat.
4. Sekolah di China Libur Seminggu karena Penyebaran Pneumonia Misterius
Peningkatan penyakit ini di Beijing juga membuat banyak anak-anak harus absen dari sekolah. Hampir seluruh sekolah di Beijing melaporkan ketidakhadiran siswa yang cukup tinggi.
Di tengah kondisi yang semakin gawat, sekolah memutuskan untuk meliburkan kelas selama seminggu apabila ada murid yang sakit. Pihak sekolah juga mengimbau para orangtua untuk selalu menjaga kesehatan dan berhati-hati terhadap pneumonia misterius yang tengah melanda negaranya.
5. Protokol COVID-19 Kembali Diberlakukan di China
Penyebaran pneumonia di China kemungkinan besar disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh terhadap kuman endemik setelah lockdown yang panjang. Sebab, pneumonia misterius ini ternyata berasal dari patogen yang sudah bertahun-tahun ada di bumi, bukan jenis virus baru. Mulai dari adenovirus, influenza, SARS-CoV-2, RSV, dan mycoplasma pneumoniae.
Meningkatnya penyakit ini di China juga kemungkinan terjadi karena negara ini tengah memasuki peralhian ke musim dingin penuh pertama sejak pembatasan ketat Covid-19 pada Desember lalu. Oleh sebab itu, WHO dan otoritas kesehatan China meminta masyarakat di negara ini untuk kembali menerapkan protocol kesehatan seperti pada pandemi Covid-19.
6. Tak Hanya di China, Penyebaran Pneumonia Misterius Ditemukan di Belanda
Tak hanya di China, kasus pneumonia misterius ini juga menimpa Belanda. Institut Penelitian Layanan Kesehatan Belanda (NIVEL) melaporkan, 80 dari 100.000 anak berusia 5 dan 14 tahun menderita pneumonia. Ini adalah wabah pneumonia terbesar yang pernah dicatat NIVEL dalam beberapa tahun terakhir.
Bahkan, data ini melampaui puncak musim flu 2022 ketika kasus pneumonia paling umum terjadi. Data tahun lalu total kasusnya hanya 60 dari 100.000 anak dalam kelompok umur tersebut.
7. Gejala Penyakit Misterius Ini Mirip Influenza dengan Skala Lebih Berat
Dalam laporannya, ProMED menyebut bahwa pneumonia yang satu ini menjangkiti anak-anak dengan gejala tanpa disertai batuk. Mereka yang mengalami penyakit ini biasanya ditandai dengan adanya nodul paru atau benjolan kecil di paru-paru.
Benjolan tersebut biasanya merupakan tanda infeksi bakteri. Hal ini disebabkan oleh orang yang terkena infeksi bakteri setelah terserang virus, misalnya flu.
Menanggapi wabah ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengimbau masyarakat Indonesia untuk senantiasa menjagaa kebersihan. Hal ini bisa dilakukan dengan mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, serta memakai masker bila merasa tidak sehat.