Beragam jenis kontrasepsi merajalela di pasaran sebagai solusi dalam mencegah kehamilan dan membatasi jumlah kelahiran. Dari mulai KB suntik,, pil KB, KB spiral, KB kondom dan sebagainya. Kini, alat kontrasepsi pun ada jenis terbarunya, yakni KB koyo yang dinilai lebih praktis dan efektif.
KB koyo adalah sebuah alat kontrasepsi yang berbentuk persegi tipis dan kecil. Dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya, Jenis KB koyo sangat mudah digunakan. Sebab, cara penggunaannya hanya ditempelkan di salah satu tubuh wanita. Misalnya di lengan, punggung, bokong, hingga perut bagian bawah.
Ini adalah KB yang termasuk dalam kontrasepsi hormonal. Pada tubuh, KB yang satu ini bekerja dengan cara melepaskan hormon progesteron dan estrogen ke dalam aliran darah.
Baca Juga: 7 Cerita Cinta Suami Suportif untuk Si Independent Woman, Baper!
1. KB Koyo Efektif Cegah Kehamilan Hingga 93 Persen
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), alat kontrasepsi ini diklaim memiliki efektivitas hingga 93 persen untuk mencegah kehamilan.
Meski tingkat keberhasilannya masih di bawah efektifitas KB kondom yang keberhasilannya hingga 98 persen, KB koyo masih dianggap lebih unggul karena kepraktisannya.
2. Cara Pakainya Mudah, Tinggal Tempel di Kulit Layaknya Koyo
KB jenis ini dianggap yang paling praktis karena tinggal ditempel di lapisan kulit terluar yang tidak mengganggu aktivitas seksual. KB ini bisa ditempelkan di sejumlah bagian tubuh seperti lengan, punggung, dan perut.
Penggunaan koyo ini akan mulai efektif pada pemakain setelah 7 hari pertama. Selama periode tersebut, koyo tidak boleh terlepas dari kulit Bunda untuk menjamin efisiensi dan efektivitasnya.
Koyo ini bisa digunakan selama 2-3 minggu dengan penggantian koyo sebanyak seminggu sekali. Pada minggu keempat, Bunda boleh melepas koyonya untuk memungkinkan terjadinya menstruasi.
3. KB Koyo Mencegah Sperma Menuju Sel Telur dengan Kentalkan Lendir Serviks
Sebagai KB hormonal, cara kerja KB ini mirip dengan pil KB. Pencegahan terjadinya pembuahan atau kehamilan dilakukan dengan melepaskan hormon ke dalam darah. Hal ini berfungsi untuk mencegah ovarium melepaskan sel telur (ovulasi).
Cara kerja KB koyo dalam tubuh juga dilakukan dengan cara mengentalkan lendir serviks. Hal ini mencegah dan menyulitkan sperma untuk menuju sel telur.
4. Dosis Hormonnya Stabil dan Bisa Berhenti KB Sesuka Hati
Salah satu kelebihan KB jenis ini adalah dosis hormonnya yang stabil dan bisa berhenti sesuka hati. Bunda bisa memasang dan mencopot koyonya dengan sesuka hati karena sangat mudah dan tidak menimbulkan rasa sakit.
5. KB Koyo Cenderung Aman, Mudah, dan Tidak Mengganggu Aktivitas Seksual
KB koyo cenderung lebih aman dan mudah karena hanya tinggal ditempelkan ke kulit tanpa perlu penanganan khusus. Selain itu, KB jenis ini tidak akan mengganggu aktivitas seksual seperti yang biaasa dikeluhkan pada jenis KB lainnya.
Pada penggunaan kondom misalnya, banyak pasangan yang merasa kenikmatan berhubungan seksual menjadi berkurang karena penggunaan kondom. Bisa juga pada jenis KB lainnya seperti spiral yang menimbulkan rasa tidak nyaman ketika berhubungan seksual.
6. KB Koyo Memiliki Efek Samping Kesehatan Ringan Hingga Parah
Meski praktis dan mudah, KB koyo memiliki beberapa efek samping yang harus Ayah dan Bunda pertimbangkan. Dalam tahap ringan, KB jenis ini bisa menyebabkan iritasi kulit, nyeri haid, perubahan nafsu makan, kelelahan, infeksi dan keputihan pada vagina, hingga jerawat hormonal.
Selain itu, ada pula efek samping yang bisa mengancam jiwa dengan level yang lebih parah. Penggunaan KB jenis ini bisa meningkatkan risiko masalah pembekuan darah, serangan jantung, stroke, kanker hati, penyakit kandung empedu, hingga tekanan darah tinggi.
7. Harganya Masih Mahal, Mudah Lepas dari Kulit, dan Tidak Melindungi dari Infeksi Menular Seksual
Di Indonesia, KB koyo masih sangat jarang digunakan. Meski terkesan praktis dan aman, jenis KB ini masih kurang peminatnya karena harganya yang juga masih sangat mahal. Harganya bisa mencapai lebih dari Rp 300 ribu per kotaknya yang berisi hanya 3 pcs.
Selain itu, tidak semua rumah sakit di Indonesia menyediakan KB ini. Penjualannya juga masih belum bebas dan belum masuk dalam program KB pemerintah. Kalau Ayah dan Bunda tertarik mencoba koyo ini, jangan lupa untuk konsultasi dulu dengan dokter kandungan, ya!