Program bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) adalah prosedur yang dilakukan untuk membantu pasangan agar bisa segera mendapatkan momongan.
Dijelaskan oleh dr. Arie Adrianus Polim, D. Mas, SpOG (K) program bayi tabung merupakan proses fertilisasi atau pembuahan yang terjadi di luar rahim.
“Caranya dengan mempertemukan sel sperma dan sel telur pada medium kultur yang dilakukan di laboratorium. Setelah berkembang pada tahap tertentu, embrio akan dipindahkan / ditransfer ke dalam rahim perempuan,” jelas dr. Arie.
IVF berkembang pesat dengan peminat yang semakin meningkat. Pasalnya sudah banyak pasangan suami istri yang telah berhasil memperoleh momongan lewat program ini. Misalnya beberapa public figure terkenal seperti Tya Ariestya, Cynthia Lamusu, Caca Tengker, Tiara Pangestika, Asmirandah, dan Zaskia Sungkar.
Meski demikian, program bayi tabung sendiri tidak disarankan pada pasangan yang baru menikah. Program ini umumnya ditujukan untuk pasangan yang berada di masa subuh dengan usia di bawah 35 tahun dan kesulitan memiliki momongan.
Untuk lebih jelasnya, yuk cek 5 fakta menarik tentang program bayi tabung pada artkel berikut!
1. Program Bayi Tabun Dapat Dilakukan Oleh Laki-Laki yang Memiliki Masalah Infertilitas
dr. Wardjo Syamsuri, SpOG mengatakan bahwa masalah yang biasa dialami pasangan sehingga perlu melakukan program bayi tabung adalah PCOS dan endometriosis.
Tidak hanya perempuan, laki-laki yang memiliki masalah infertilitas seperti pergerakan sel sperma yang lambat sampai kurangnya jumlah sel sperma juga dapat melakukan IVF.
Senada dengan hal tersebut, dr. Arie menyebutkan ada tiga indikasi yang dapat dijadikan patokan perlunya melakukan program bayi tabung.
“Pertama, karena adanya masalah pada tuba saluran perempuan, di mana jika kedua salurannya tertutup, maka proses fertilisasi secara natural tidak mungkin terjadi. Kedua, adanya masalah sperma pada laki-laki. Terakhir, adanya kasus yang penyebabnya tidak diketahui atau unexplained infertility,” paparnya.
Baca Juga : 15 Makanan Agar Cepat Hamil, Dijamin Manjur untuk Promil!
2. Memiliki Tingkat Keberhasilan Mencapai 40%
Perlu diingat, meski IVF memiliki prosedur serta menggunakan alat canggih, namun bukan berarti program ini dapat 100% berhasil.
Sebab, ada banyak hal yang memengaruhi kerberhasilan, di antaranya yakni kualitas sel telur atau sperma atau faktor pasangan misalnya usia, penyebab infertilitas, masalah hormonal, kekuatan rahim, dan sebagainya.
“Pada wanita usia di bawah 30 tahun, tingkat keberhasilannya mencapai 60%. Sementara usia antara 30-35 tahun mencapai 40%. Kemudian usia 35 tahun antara 25-30%. Sedangkan usia di atas 40 tahun tingkat keberhasilannya hanya 15%,” kata dr. Arie.
3. Biaya Mencapai Puluhan Hingga Ratusan Juta Rupiah
Biaya program bayi tabung sangat bervariasi, tergantung dari fasilitas kesehatan, metode yang digunakan, dan kondisi kesuburan suami istri.
Adapun kisaran biaya yang perlu dikeluarkan untuk menjalani program ini mulai dari 80 sampai ratusan juta rupiah.
Meski biayanya selangit, namun banyak pasangan yang tetap gencar untuk melakukan program tersebut sebagai ikhtiar untuk mendapat momongan.
4. Sisa Telur dari Program Bayi Tabung Dapat Disimpan
Pada proses IVF, tidak semua sel telur yang dibuahi sperma akan berkembang menjadi embrio.
Oleh karenanya, dokter akan memilih sekitar dua sampai tiga embrio terbaik untuk ditanam ke rahim. Sisanya sel telur akan disimpan secara khusus dan dapat digunakan kembali jika proses yang dilakukan pertama kali belum berhasil.
5. Pasangan Dapat Memilih Jenis Kelamin Calon Bayi
Kabarnya pasangan yang menjalani program bayi tabung dapat memilih jenis kelamin calon bayi, benarkah?
Pada prosesnya, untuk memilih jenis kelamin, dokter akan memeriksa kromosom calon embrio dan memilih embrio dengan kromosom tertentu untuk ditanam di rahim.
Pemilihan jenis kelamin calon bayi pada program IVF sudah boleh dilakukan di beberapa negara. Di Indonesia sendiri, pemilihan jenis kelamin hanya bisa dilakukan dengan kondisi tertentu.